Monday, June 30, 2014

FanFict “Wae? Is That Wrong To Loving You?“ // GS // 4th (b) Chapter



Annyeonghaseyo Minaaa! *bow :)
Makasih masih mau menantikan FF thor-thor Chun ini. Mian, di part ini juga belum ada KyuMinnya. Tapi di chap 5 PASTI ada!
Baiklah, tanpa banyak berbasa-basi lagi, happy reading ;)


Casts :
Ø  Cho Kyuhyun (Namja)
Ø  Lee Sungmin (Yeoja)
Ø  Kim Ji Won (Yeoja)
Ø  Kang Min Hyuk (Namja)
Ø  Kang Ha Neul (Namja)
Ø  Dll (termasuk eomma dan appa Kyuhyun bisa langsung dibaca aja)

Types and Length :
Terserah reader mau nentuin apa, yang jelas ini exactly bukan FF yaoi. Kalo dari author ada romantic, maybe hurt, I hope tiap chapternya bisa panjang, und semoga saja happy ending.

Messages :
FanFict ini adalah murni imajinasi author, hanya minjem nama pemain aja, no bashing, don’t like pairingnya = don’t read karena nanti ngak dapet feelnya.

--------___________--------___________--------___________

A Piece Of Last Chapter :

“CHO KYUHYUN-S..”

--------___________--------___________--------___________


“Kita sampai.”

“Nde?”

“Ini kan rumahmu? Dari rumah sakit, terus saja, ada lampu merah belok kiri, lalu belok ke Gangnam. Setelah ada perempatan, belok kiri, rumah berwarna biru. Am I wrong, Kim Ji Won-ssi? Ucap Kyuhyun dengan lancarnya tanpa menyadari perubahan ekspresi yeoja di sampingnya itu.

“Ah, ne, ini rumahku.”

“Chogi.. Just now, don’t really impact by that. That just, cause of, I dislike awkward condition. Senang bertemu denganmu, Kim Ji Won.”

“Nn-ne, gomawo..”

“Cheonma.” Ucap Kyuhyun singkat lalu meninggalkan Kim Ji Won yang masih terpaku (di tembok :D) memandang kepergian Kyuhyun.


--------------- Ji Won’s House (~~~~) ---------------


“Aigoo, what’s wrong with you, eoh?” sapaan ‘hangat’ eomma Ji Won setelah Ji Won membuka pintu rumah.

“O? Annyeonghaseyo nae eomma *bow*” ucap Ji Won lalu mengakhirinya dengan senyuman indahnya.

“Wae, eomma? Bukannya your beautiful daughter sudah kembali ke rumah dengan selamat?”

“Ne, nugu? Siapa nama ‘chinggu’ yang mengantarmu tadi?”

“Oh, dia Cho Kyuhyun.”

“Oooh, jadi Cho Kyuhyun namanya. ‘Yeeoojaeo’?”

“Ne. Anni, namj… Omo! Apa yang aku lakukan! Aigoo, babboya Kim Ji Won, aish!” jawab Ji Won yang lancar-lancar saja, sampai ia sadar dan segera menutup mulutnya lalu mengutuki kebodohannya dalam hati.

“Yaa Kim Ji Won! Berani-beraninya kau membohongi eomma, eoh? Sejak kapan kau belajar berbohong, hmm? Apa appamu yang mengajarinya?!”

“Anni, appa tidak mengajariku, hanya otodidak, eomma.” Jawab Ji Won santai sambil memasang tampang tanpa dosanya.

“Aigoo.. Ya Kim Ji Woon! Berani kau menjawab eomma, eoh?”

“Kan eomma yang mengajarkan padaku, kalo orang bertanya apalagi orang tua, harus dijawab dengan jujur, kan? Eomma lupa ya? Hayo, eomma lupa, eoh?” ucap Ji Won berusaha keras mengalihkan topik pembicaraan.

“Iya yah, eomma hampir lupa…”

“Hajimaaaan, bukan dalam konteks seperti ituuuu Kim Ji Woon-ssi!!” ucap eommanya ‘lembut’ lalu tiba-tiba menarik salah satu daun telinga Ji Won ke atas tanpa ampun.

“Aduu-duu-duu.. Ampun eomma, nan jongmal mianhaeseo. Situasinya tidak seperti yang eomma bayangkan… Aigoooo, appaaa help me!!!”

“Memangnya ‘situasi’ yang bagaimana yang kau pikir eomma bayangkan, eoh? Yaa, kau lupa kalo appamu ke luar kota?”

“Aigoo.. Eomma, jebal, anni, buthakhaeyo. Tolong lepaskan tanganmu and let me explain to you. I promise no mor…” rintih Ji Won yang kali ini menunjukkan betapa luar biasa sakitnya jeweran eomma Ji Won yang langsung dilepaskan eommanya.

“Joha, jelaskan kepada eomma sejelas-jelasnya.”

“Tadi sewaktu latihan cheerleaders, kepala dari salah satu anggotaku terpental bola basket dari salah seorang namja di tim basket hingga pingsan. Jadi, ketua tim basketnya meminta maaf padaku. Dan karena aku selaku ketua tim cheerleaders, maka aku juga merasa harus bertanggungjawab dan mengantar yeoja itu ke rumah sakit. Nah, ketua timnya meminta untuk membawa temannya yaitu Cho Kyuhyun karena kebetulan hanya dia yang membawa mobil. Setelah itu…”

“Aigoo! Kenapa tidak jelaskan kepada eomma dari tadi, eoh? Kan kalo begitu eomma tidak akan menjewermu, nae pretty good daughter.. Eomma mianhae, eoh? Jinjja appo?” ucap Eomma Ji Won setelah mengetahui kebenarannya.

“Yaa, eomma! Aku kan belum selesai menjelaskannya. Lagi pula sedari tadi aku kan mau menjelaskannya tapi eomma keburu menjewer your ‘pretty good daughter’ ini.” Balas Ji Won dengan ekspresi setengah mengejek eommanya dengan kalimat bahasa asing itu.

“Aigoo, I’m really sorry honey.. Bagaimana sebagai permintaan maaf eomma, uang jajanmu bulan ini dinaikkan jadi 2 kali lipat, how?”

“Jongmal??!! Baiklah, permintaan maaf diterima!”ucap Ji Won dengan begitu bahagianya.

“Aigoo, betapa mudahnya membujukmu..”

“Hahaha” tawa mereka lepas bersama.


---------------  (~~~~) ---------------


“KIM JI WON!!”

“Kkamjjaki! Yaa Lee Gyu Won!”

“Hahaha, ternyata Princess Cold yang Populer dan Biutipul ini bisa kaget juga ya? Haha”

“Aigoo.. Itu tidak lucu Lee Gyu Won. Bagaimana kalo..”

“Mwo?!!” Potong Gyu Won really surprised dengan apa yang didengarnya barusan.

“Wae?”

“Apakah sekarang aku sedang bermimpi?”

“….” Ji Won memutar bola matanya malas.

“Ini harus dirayakan!”

“Ige mwonde?”

“Ini adalah pertama kalinya seumur hidupku mendengar seorang Kim Ji Won mau merespon pembicaraanku yang tak beres bahkan lebih dari satu kalimat! Daebaak!”

“Kau berlebihan Gyu Won-ah” tanggap Ji Won dengan wajah yang sedikit tertawa.

“Assa!! Jangan-jangan karena kemari, eoh? Oh iya, kau belum menceritakan padaku, apa yang terjadi k-e-m-a-r-i-n. Chakkam, aku duduk manis dulu..Okey, I’m ready to listen your story.” Ucap Gyu Won dengan semangat luar biasa dan memasang pose yang benar – benar ‘bergairah’.

“Mwonde? Bukannya kau juga ada di situ ya?”

“Anni. Aku mau mendengar yang di rumah sakit. Aah, juga kemarin karena aku tidak sabar mendengar ceritamu, jadi aku langsung ke rumahmu dan..”

“Aah, ternyata bukan hanya karena aku keceplosan tapi kau yang lebih dulu membuat eommaku tau, eoh?” maki Ji Won memotong pembicaraan Gyu Won.

“Aigoo.. Sudahlah! Yang penting sekarang adalah…. CERITAKAN PADAKU!!” balas Gyu Won yang mengembalikan pembicaraan ke topik awal dengan sangat bersemangat.

“Tidak ada yang spesial. Hanya, sesampai aku di rumah sakit, aku disuruh pulang oleh sunbae karena sudah larut malam. Lalu sunbae meminta tolong Kyuhyun untuk mengantarku pulang.” Jawab Ji Won santai sambil memasang tampang mengingat-ingat (menurut author, gayanya tuh jari telunjuk kanan di dagu lalu mata mengikuti kepala yang sedikit mendongak ke atas).

“Mwo?! Tidak ada yang s-p-e-s-i-a-l katamu? Kau sedang diperebutkan 2 namja, aigooo, betapa sempurnanya hidupmu Kim Ji Won..” Ucap Gyu Won sambil membelalakkan matanya lalu membayangkan betapa bahagianya ia jika menjadi Ji Won.

“…” seperti biasa, Ji Won memutar bola matanya malas mendengar ucapan Gyu Won yang menurutnya sedikit ber’lebay’an.

“Nah! Sekarang yang harus kau lakukan adalah membantuku. Okay?”

“Hmm? Kenapa aku harus membantumu, eoh?”

“Because you’re already failed in you mission! Hahaha!”

“Mwo? Kalah? Aih, jinjja! Ini bukan apa-apa Lee Gyu Won. Ini hanya…”

“….”

“Hanya apa, eoh? Kau saja bingung mau bilang apa kan? Hha, ya sudah, akui saja kekalahanmu Kim Ji Won-ssi. Dan sekarang aku mau, kau membantuku untuk…” ucap Gyu Won dengan santainya lalu menggantung kata terakhirnya sambil memainkan sebelah matanya kepada Ji Won.

“Okay, up to youlah. Paling tidak susah-susah amat yang kau minta. Hei, what’s going on with your ‘flirtatious’ eye?” balas Ji Won santai sambil memberikan padangan yang seperti berkata ‘betapa menjijikannya matamu’ saat mengucapkan kata flirtatious.

“Aigoo.. Yaaa, Ini caraku untuk melakukan aegyo! Chogi, kau taukan namja bernama L-e-e S-i-n?” ucap Gyu Won lalu memberikan penekanan pada nama namja tersebut.

“Huh? Sepertinya… Ya, aku tau. Dia adalah…”

“Tetanggamu, bukan? Aku pintarkan?”

“Aigoo, sok tau. Dia adalah teman sekelasku sewaktu SD.”

“Mwo? Berarti jadi lebih mudah dong. Haha!” Ucap Gyu Won kepada dirinya sendiri sambil senyum-senyum gaje.

“Yaa, Lee Gyu Won. Kau menakutkan memasang senyum seperti itu. Terlihat seperi ajjushi-ajjushi yang membutuhkan belaian wanita. Haha”

“I don’t care about that! Ji Won-aahhh” ucap Gyu Won sambil berusaha memasang tampang childish + aegyonya kepada Ji Won.

“Wae?”

“Bantu aku mendapatkannya, eoh???”

“Mwo? Haha. Hanya itu permintaanmu?”

“Yessss. Ne,ne,ne? Ah, dan pastikan dia juga memiliki *main mata* denganku.” Ucap Gyu Won yang menggantikan satu kata dengan memainkan matanya (lagi).

“Arraseo.”

“Assa!!!! Jongmal Gomawo Kim Ji Won-ah!! Ah, sebagai bentuk rasa terima kasihku, aku akan membantumu untuk mendapatkan ‘dia’.” Ucap Gyu Won kegirangan lalu mengakhiri kalimatnya dengan memberikan kode mulut ke arah namja yang dimaksud.

“Aish, jinjja. Apa yang kau maksud, eoh?”

“Tenang dan lihat aksi sahabatmu yang Cute Abieezzz ini, eoh? I promise to you.” Ucap Gyu Won memastikan sambil memasang tampang yang begitu yakin bahwa apa yang telah ia rancang di otaknya pasti berjalan sesuai keinginannya.

“Awas kau, kalo membuat yang aneh-aneh, eoh?”

“Yes! You can believe me, Ji Won-ssi!”


---------------  (~~~~) ---------------


“Huhhh.. Huhhh.. Huhh.. Yaa Kim Ji Won!!! ANDWE!” teriak seorang namja sambil terengah – engah karena berlarian menaiki puluhan anak tangga secara kilat.

“Kyuhyun-ssi? Aigooo!! Aaaa..!!!” teriak Ji Won karena terpeleset dan hampir jatuh, sampai….

…………………………………………………. (Kyuhyun yang segera menangkap Ji Won dengan melingkarkan tangannya di pinggang Ji Won yang membuat wajah mereka saling berhadapan hanya beberapa senti saja) Menurut author, readerdeul sudah bisa membayangkan posenya bagaimana. Jadi, jangan gebukin author ya? ^.^

(Hening entah berapa lama)

          -- DEEG-DEEG-DEEG ---

“Gwenchana?”

“Kyuhyun-ssi.. Wae.. ucapan Ji Won terpotong.

“Lee Gyu Won bilang kau mau bunuh diri di atap. Jadi..”

“Kk-enapa aku harus bunuh diri?”

“Dia bilang…” sebelum Kyuhyun menyelesaikan kalimatnya, dia sadar akan bagaimana pose yang telah tercipta antara mereka dan melepaskannya.

“Ah, mian. Dia bilang kau mau bunuh diri karena aku…”

“Mwo? Karena kau? Haha, Wae?”

“…..” Kyuhyun terdiam dan sibuk memikirkan kalimat apa yang tepat untuk diucapkan.

“Ah, anni. lupakanlah. Hahaha..” Akhirnya, itulah ucapan yang Kyuhyun keluarkan karena tidak dapat memikirkan kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Ji Won.

“Cho Kyuhyun-ssi.. Aku mau bilang sesuatu.”

“Ne? Oh, ye, silahkan.”

“Hmmm..” Ji Won terlihat berpikir begitu keras dan tentunya gugup.

“Huh? Wae? Aigoo, kau membuatku penasaran.”

(hening….)

“Nan.. Johaeyo… Would you be my boyfriend?”

“….” Kyuhyun terdiam mendengar pengakuan yang menurutnya dan author cukup berani bagi seorang yeoja.

(hening again…)

“Yes, I would, Kim Ji Won.” Sebelum mengucapkannya, Kyuhyun memberikan senyuman terbaiknya dan memberikan tampang yang memastikan bahwa memang ia juga memiliki perasaan yang sama kepada Ji Won.

“…..” entah berapa lama mereka terdiam dalam indahnya perasaan dan khayalan yang tengah mereka rasakan. Ada yang tak percaya bahwa ia akan menyatakannya dan ada yang menganggapnya bahwa memang keputusan itu yang dapat membuatnya bahagia untuk saat itu.

(FlashBack End).

…..TESS..... (air mata Ji Won pun menetes tat kalah mengenang masa-masa indahnya bersama Kyuhyun)

“I’m still loving you My Cold Prince.. Aku percaya kau juga masih mencintaiku. Jika kau tidak mau memberikan kepastian padaku, maka aku akan memastikannya sendiri.. Aigoo, kenapa kepalaku terasa pusing mengingat itu, eoh?” Ucap Ji Won setelah mengingat potongan-potongan masa indahnya bersama Kyuhyun.


WILL BE CONTINUING…


--------___________--------___________--------___________

Siapin hati buat next chap ya ;)
Tetap R -> C -> L buat this chap ne..

Yang terakhir seperti biasa :
Don’t porget => As Inspiration Yes, As Plagiator Andwe!
Gamsha~ God Blessing Us :)

No comments:

Post a Comment