Annyeonghaseyo
chinggudeul! *BowJungkirBalik (eh?)* :D
Aigoo..Aigoo.. Mian ne, kalo
chapter 2ndnya kependekan -.- *bow
Juga, jinjja gomawo yang
udah setia RCL dan yang baru like serta membacanya :* (kiss+hug)
Kalo soal KyuMin
moment, untuk saat ini belum deh readerdeul. Soalnya, author pengen jelasin
alurnya dulu supaya saat KyuMin momentnya dimulai, kagak ada yang bingung,
nebak-nebak sendiri atau sejenisnya :D . Thor-thor janji deh, chapter 5 akan thor-thor
munculkan ;)
Nah, dalam rangka
permohonan maap, thor-thor Chun panjangin nih dengan mempost the 3rd
– 4tha chap ^^v
Oh iya, author Chun
juga mau ucapin “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa” bagi yang menunaikannya.
Semoga dapat dimampukan untuk melakukannya dengan penuh ketulusan, kesabaran,
dan keikhlasan. Semoga FF thor-thor kaga jadi penggoda untuk membatalkan puasa
readerdeul yang melaksanakan, amiiiin :D
And don’t porget for the
RCLnya ne and….. Let’s cek-it-out! ;)
-------------------------------------------------------------------
Casts :
Ø Cho
Kyuhyun (Namja)
Ø Lee
Sungmin (Yeoja)
Ø Kim Ji
Won (Yeoja)
Ø Kang
Min Hyuk (Namja)
Ø Kang Ha
Neul (Namja)
Ø Dll
(termasuk eomma dan appa Kyuhyun bisa langsung dibaca aja)
Types
and Length :
Terserah reader mau nentuin apa,
yang jelas ini exactly bukan FF yaoi. Kalo dari author ada romantic, maybe
hurt, I hope tiap chapternya bisa panjang, und semoga saja happy ending.
Messages
:
FanFict ini adalah murni
imajinasi author, hanya minjem nama pemain aja, no bashing, don’t like
pairingnya = don’t read karena nanti ngak dapet feelnya..
--------___________--------___________--------___________
A
Piece of Last Chapter :
“Ne, Hee Chul eomma..” ucap Sungmin singkat sambil membalas pelukan erat
Hee Chul.
--------___________--------___________--------___________
--------------- In Another Place ---------------
“Ji Won-ah..”
“Ji Won-ssi…”
“Yaa, Kim Ji Won!”
“Nde? Ah, mian sunbae. Apa kau sedang berbicara denganku?”
“Anni, aku sedang berbicara dengan ‘seseorang’ di mobil ini.” Balas
namja yang disebut sunbae itu dengan memberi tekanan khusus pada kata
seseorang.
“Seseorang? Bukannya hanya kita berdua di mobil ini?”
tanyanya polos.
“Aish, jinjja! Aku berbicara dengan seseorang yang namanya harus disebut
dengan jelas dan lengkap yaitu Kim Ji Won-ssi agar dia mau mendengar ucapanku!” Ucap
namja itu sambil mendengus kesal.
“Ah… Mian, sunbae. Aigoo, kau lucu sekali kalo sedang marah begini, seperti
anak kecil, haha!” balas yeoja yang bernama Kim Ji Won itu.
“Apa yang sedang menggangu pikiranmu saat ini ‘Kim Ji Won-ssi’?” ucap
namja itu dengan nada formal menyinggung,
terutama pada saat mengatakan Kim Ji Won-ssi.
“Yaa, sunbae!”
“Okay fine. Apa yang sedang mengganggu pikiranmu Ji Won-ah? Apakah karena
aku tidak membawakanmu menara Eiffel, eoh? Aish jongmal Ji Won-ah, kau taukan
menara itu bagaimana besar dan tingginya. Mana mungkin aku membawakan itu
kepadamu. Kecuali kau memesan hatiku untuk dibawakan kepadamu, aku pasti
membawakannya bahkan aku sudah memberikannya kepadamu sebelum kau memesannya
tapi kau tidak mau menerimanya.” Ucap namja itu mencoba membuat
‘lelucon’.
“Aigoo, hahaha! Sunbae, Sunbae… Jongmal? Tapi kau tidak pernah
memberitahuku bahwa kau telah membawanya dan memberikannya? Di mana kau simpan
‘hatimu’ itu, eoh? Aku mau melihatnya dulu lalu berterima kasih.” Balas
yeoja itu yang turut serta dalam ‘leluconnya’.
“Only terima kasih? Tanpa balasan atau some-thing maybe?” ucap
namja tersebut dengan memberikan penekanan khusus pada kata ‘some-thing’.
“Hahaha, ternyata aku baru tau sisi lain sunbae yang memberikan sesuatu
lalu meminta imbalannya. Baiklah lain kali aku tidak akan meminta apa-apa
kepada sunbae supaya tidak menyusahkan aku pada akhirnya.” Jawab
yeoja itu yang masih menganggap bahwa pertanyaan tersebut sebagai ‘lelucon’
sunbaenya sambil memasang tampang ngambek buatannya.
“Haha, baguslah kalo kau sudah mengetahuinya. Ji Won-ah… Aku tau kau sedang melihat namja itu sedari tadi
kan?” ucap namja itu kembali ke topik sambil memajukan
mulutnya ke arah namja yang dimaksud.
“Mwo? Anniya! Apa yang kau maksud sunbae..”
sangkal yeoja bernama Kim Ji Won itu.
“Aigoo, what do you think about me, huh?”
“…..” Ji Won mengerutkan kening tanda tak paham.
“Kau pikir seorang Kang Ha Neul yang adalah sunbae Kim Ji Won, lebih tua 2
tahun darinya dan telah saling mengenal selama 7 tahun bisa kau bohongi, eoh? Aku
mengetahuimu dan banyak hal tentangmu. Don’t you know that’s really hurt me?
Can you just trust and never lie anymore in front me? And please, stop act strong
if you know it just hurt you at the end.” ucap namja itu dengan sungguh.
(hening sejenak)
“Mian, kalo kata-kataku tadi berlebihan. Anggap saja aku tidak
mengatakannya, haha..” ucap namja yang adalah Kim Ha Neul untuk mencoba
mengalihkan suasana.
“Anni.. Sunbae benar! Mian sunbae, jongmal mianhaeyo.. Aku tidak bermaksud
seperti itu. Aku hanya tidak mau sunbae mengasihaniku lagi. Arra, sunbae adalah
orang yang paling mengenalku dan hal – hal tentangku. But, don’t hold on me to
see that guy, because I believe he still loving me like I do. Aku tidak tau
kenapa dia seperti itu, pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan. Aku tau dan
percaya bahwa dia bukanlah namja seperti itu.” Ucap
Kim Ji Won dari lubuk hatinya yang paling dalam.
“Ok. Sure, aku tidak akan mencegahmu lagi untuk melihat, percaya, dan terus
berharap padanya. Tapi, jika memang pada akhirnya dia hanya memberikan harapan
palsu dan menyakitimu, aku tidak akan
tinggal diam Kim Ji Won-ssi.
Arra?” Balas Ha Neul sambil menatap Ji Won dalam, penuh
makna.
“Ne, arraseo, I promise to you Mr. Kang Ha Neul! (hening sejenak) Gomawo
sunbae. Kau sangat baik padaku. Kau tidak berubah sedetikpun. Gomawo karena kau
selalu setia bersama dan menjagaku. Aku tak tau harus membalas apa padamu.” Ucap
Ji Won terharu karena ucapan Ha Neul.
“Okay,okay,
I hate this situation, can we talk about another, huh?”
“Hahaha, okay sunbae..”
“Ah, kau kan tadi bilang ‘ternyata aku baru tau sisi lain sunbae yang
memberikan sesuatu lalu meminta imbalannya’, jadi sekarang aku meminta
imbalannya. Ayo kita makan di restoran Chinese dan kau yang traktir, ok?” ucap
Ha Neul mengikuti gaya Ji Won sambil memasang tampang bahagianya.
“Cem-cem-cem. Baiklah, tapi tidak lebih dari 15.000 won, ne?”
“Jongmal? Baik sekali kau Kim Ji Won. Baiklah, aku akan memesan semua
makanan di atas 15.000!”
“Mwo?! Are you crazy? I don’t have enough money, sunbae!”
“Hahaha, baiklah. Aku akan memesan makanan di bawah 15.000 won asal,,,,”
“Aish, apa lagi sunbae?”
“Can you call my name and not ‘sunbae’ anymore? Minimal Mr. Kang Ha Neul,
maybe? Jika kau mengucapkan sunbae terus, orang-orang akan berpikir betapa
tuanya umurku tetapi memiliki babyface. Kan repot diaku nantinya kalo jadi kejaran
para yeoja.” Ucap Ha Neul sambil mencoba memasang tampang ‘berpikir
keras’.
“Arraseo, aku akan membayar makananmu di atas 15.000 won dan jangan pernah
berharap aku akan berhenti memanggilmu sunbae karena hanya panggilan itu yang
paling cocok untukmu dengan wajah yang katamu ‘babyface’ itu, hahaha.”
“Aigoo, betapa sulitnya membujuk Princess Fearful Glare sepertimu. Yaa Kim
Ji Won!”
“Ne, S-U-N-B-A-E?”
“Hahaha, kajja?”
“Ne, kajja S-U-N-B-A-E!!” lalu mereka mengakhiri
percakapan mereka dengan tawa menuju resto Chinese.
--------------- FlashBack Begin (~~~~) ---------------
“Aigoo, aigoo.. Ya Kim Ji Won! Pasti kau sedang memperhatikan sunbae itukan?” goda
seorang yeoja yang adalah sahabat Ji Won sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
“A-anniya! Siapa juga yang melihat namja itu! Kurang
kerjaan banget seorang Kim Ji Won yang populer ini memperhatikan dia. Cih!”
tangkis Ji Won.
“Aigoo, how arrogant you are Kim Ji Won, hahaha! Kalo benar juga ngak papa
kok. Kan cocok, kau Princess yang Populer dan Biutipul bersanding dengan Prince
Cold dan Jutek itu, kan worth it. Ngak sabar ngeliat beritanya di madding, haha.” Lelucon sahabatnya.
“Yaaa LEE GYU WON! Itu tidak lucu!”
“Wae? That’s bothering you? Kali ini kau bukan seperti Kim Ji Won yang ku
kenal yang tidak akan pernah terganggu
hal apapun. Kecuali…. jika
hal itu b-e-n-a-r, haha.”
“Ya!!! I hate you Gyu Won!”
“Kalo begitu, buktikan padaku jika memang kau tidak menyukainya. Kalo kau
begini, malah membuatku semakin yakin, Ji Won-ssi.”
“……”
“Wae? Kau gengsi? Apa karena kau The Most Popular Girl In Pulfrich Junior
International School ini? Oh, come on Kim Ji Won. Zaman sekarang, kalo kau
lambat selangkah saja, maka akan menyesal seumur hidup.”
“……”
“Aah, sepertinya kau memiliki gengsi yang luar biasa
ya? Kalo begitu, aku memberikan kau tantangan, bagaimana?”
tantang sahabat Ji Won bernama Gyu Won itu.
“Aigoo, wasting my time.. Ne, I’ll show you! Apa tantangannya?”
“……………………” (berbisik)
“Mwo?!”
“Wae? Kau takut? Atau jangan-jangan kau tidak mau s-u-n-b-a-e-m-u
‘tersakiti’, eoh? cem-cem-cem.”
“Anni. Aku tidak takut! Lihat saja aku akan melakukannya. Bagaimana jika
aku menang?”
“Kalo kau menang? Haha, tidak mungkin! Baiklah, kalo kau menang, aku akan
mentraktirmu apa saja selama sebulan penuh atau 30 hari. Dan kalo kau kalah… ”
“Ok, setuju.”
“Yaa, dengar dulu..”
“Aku tidak akan kalah Lee Gyu Won. Kau seperti tidak mengenalku saja. Aku
kan…”
“Aigoo, permasalahan matematika-fisika-kimia-bahasa asing-dan pelajaran
lainnya itu berbeda dengan masalah P-E-R-A-S-A-A-N, Kim Ji Won. Jadi, jika kau
kalah, bantu aku melakukan satu hal dan HARUS sampai tuntas. Deal or No Deal?” putus
Gyu Won.
“Cih! Hanya instrumennya saja yang berbeda. Aku hanya perlu gunakan rumus
yang tepat, kerjakan dengan cermat, dan pasti akan beres. Ok, Deal!”
tantang Ji Won balik.
“I catch you Kim Ji Won, hahaha!” (benak Gyu Won).
--------------- (~~~~) ---------------
“Gyu Won-ah, tolong bantu aku mengumpulkan semua anggota cheerleaders kelas
8 di lapangan basket jam 4 sore sebentar, karena kita harus latihan langsung di
lapangan. Mungkin para pemain basket juga datang. Satu lagi, pastikan mereka
semua dalam keadaan yang fit karena aku tidak mau terjadi sesuatu. Okay?” ucap
Ji Won kepada Gyu Won.
“Haruskah aku mengucapkan bahwa tim basket itu akan datang juga?” balas
Gyu Won dengan pertanyaan.
“Ne.” jawab Ji Won singkat.
“Aigoo, aku yakin sekali mereka akan datang pukul 3.30 untuk melihat para
pemain basket kita, haha.”
“Yah, malah baguslah. Neo doo, jangan datang terlambat!”
peringatan Ji Won.
“Siap laksanakan Kim-Ji-Won-ssi.” Ucap Gyu Won sambil bow ala suasana
formal.
--------------- (~~~~) ---------------
“Oke bagus. Kita ulangi sekali lagi dari awal. Kau, Cha Sung Jin tolong
tanganmu jangan terlalu dilebarkan, nanti akan mengenai yang lain dan juga
tidak bagus kelihatannya, arraseo? Okay, now 1,2…” ucap Ji Won begitu
serius memberi arahan sampai..
“Auuuuu! Appo..” teriak salah seorang yeoja dari tim cheerleaders.
“Joo Eun-ssi – Joo Eun-ah – Yaa Im Joo Eun! Aigoo, dia pingsang! Otteoke,
apa yang harus kita lakukan?!” Teriak panik para yeoja tersebut bersambungan.
“Oh my…” ucap namja 1 dari tim basket
“Bukan aku-tapi dia!” ucap namja 2 (berbisik)
“Wae? Bukan aku, tapi…” ucap namja 3 lalu terpotong
“Gwenchana? Mian, kami tidak sengaja. Joseonghamnida.” Ucap
kapten tim bola basket setelah sampai tepat di depan para cheerleders lalu
menunduk sopan *bow*.
“Gwenchana? Kau tidak dengar tadi dia menjerit kesakitan bahkan pingsan, eoh?” ucap
Ji Won dingin dan menusuk.
“Jongmal mianhae. Aku antar dia ke rumah sakit sekarang.”
“Tidak perlu, aku yang akan mengantarnya.”
“Anni. Aku akan merasa sangat menyesal jika tidak mengantarnya, karena aku
yang...”
“Arraseo. Palli angkat dia!”
“Chakkam, aku mau memanggil anggotaku. Yaa Cho Kyuhyun! Cepat kemari dan
bantu aku mengangkatnya di mobilmu!”
“Nde? Nan? Ne.” ucap namja dingin itu dengan singkat dan langsung
saja mengambil segala perlengkapannya dan tidak lupa, kunci mobilnya lalu
menuju tempat parkir.
“Ya!!! Bukankah aku sudah bilang, kalo mau latihan harus dalam keadaan yang
fit, eoh? Atau kau Lee Gyu Won, apakah kau tidak memberitahu seperti itu kepada
yang lainnya?! Jika dia fit, tidak mungkin langsung pingsan seperti itu… aish!
Ya sudah, aku pergi mengantar Im Joo Eun dulu. Jika kalian ingin pulang, langsung pulang
ke rumah, aku tidak mau kena masalah yang lebih lagi. Thanks for today.” Marah
Kim Ji Won kepada anggota cheerleadersnya karena tidak mematuhi perintahnya,
dan setelah itu langsung mengikut di belakang kapten tim basket.
--------------- Hospital (~~~~) ---------------
“Sebaiknya kau pulang duluan. Nanti aku yang akan mengantarnya pulang, ne?” ucap
kapten tim basket tersebut kepada yeoja kapten tim cheeleaders.
“No. I should in here until her awake and bring her home, karena aku
adalah…”
“Arra. Kau adalah ketuanya, maka kau harus bertanggung jawab. Tapi, kau
sudah menunjukkan tanggungjawabmu dengan mengantarnya sampai di rumah sakit.
Lagi pula ini sudah pukul 9 malam, terlalu larut untuk anak SMP seperti kita,
apalagi kau seorang yeoja. Percaya padaku, aku akan mengantar temanmu pulang ke
rumah dengan utuh dan masih bernapas. Jadi, biarkan aku juga melakukan
tanggungjawabku sebagai ketua dari tim basketku yang telah membuatnya pingsan,
ne?”
“Heh! Ternyata kau tau juga cara bertanggung jawab.” Ucap Ji
Won singkat setelah menunjukkan tampang tidak bergairah untuk berbicara dengan
namja itu.
“Aigoo, kau jutek sekali. Chogi, kita belum kenalan. Nae ireum..”
“Tidak penting.”
“Hahaha, jangan gitu dong. Apakah karena pertemuan kita yang tidak
mengenakan sampai kau tidak mau memperkenalkan dirimu? Bagaimana kalo suatu
saat nanti kau membutuhkan pertolonganku? Juga bagaim..”
“Aish, sudah selesai? Panjang sekali namamu.”
“Baiklah, baiklah. Nan, Kang Ha Neul imnida, kelas 9.1”
“Arra, kelihatan dari mukamu yang tua. Just called me Ji Won, Kim Ji Won.”
“Ooh, baiklah, Kim Ji Won-ssi. Okay, just called m…”
“Ne, sunbae. I just want to call you like that.”
“Aigoo, aigoo, hahaha, baiklah sepertinya sangat sulit sekali untuk akrab
denganmu, Kim Ji Won-ssi. Tapi bagaimana jika…”
“Arra. Hanya kau yang akan ku panggil sunbae.”
“Jongmal? Wae? Atau mungkin.. Nama K-E-S-A-Y-A-N-G-A-N kah?! hehe”
“Karena hanya dan tidak akan ada lagi sunbae yang lain setua dirimu.” Jawab
Ji Won datar.
“Mwoya? Hahaha, kau lucu sekali Kim Ji Won, hahaha. Baiklah, kalo begitu
nanti Kyuhyun yang akan mengantarmu pulang. Tidak apa-apakan? Atau kau mau ku
antar, eoh? haha”
“….” (Ji Won menunjukkan ‘glare’nya yang menyeramkan)
“Bb-a-baiklah. Kk-yuhyun-ah, tolong antarkan Kim Ji Won-ssi ke rumahnya, ne?
Buthakdeuribnida.” Ucap Kang Ha Neul yang ketakutan lalu langsung
mengalihkan pandangannya kepada Kyuhyun dan bow ala
formal saat mengucapkan kata terakhir.
“(hening sejenak) Ne, Kang Ha Neul.” Ucap Kyuhyun singkat setelah
menunjukkan ‘glare’nya yang tidak kalah menakutkan dari Ji Won kepada Ha Neul
lalu pergi menuju tempat parkir. Ji Won mengikutnya dari belakang.
“Aigoo, jinjja! Betapa menakutkannya mereka berdua! Kenapa aku dikelilingi
orang-orang yang menakutkan sepanjang hari ini, eoh? Dasar Prince and Princess
Fearful Glare! Ckckck.” Ucap Ha Neul yang tentunya setelah bayangan ‘yang
dibicarakan’ telah hilang dari jarak pandangnya karena jika tidak, mungkin dia
yang akan masuk rumah sakit setelah Im Joo Eun.
--------------- (~~~~) ---------------
“Ke mana aku harus mengantarmu?” Tanya Kyuhyun datar (seperti
biasa) sambil memutar kemudi mobilnya menghadap jalan raya.
“Dari rumah sakit ini, terus saja, ada lampu merah belok kiri, lalu belok
ke Gangnam. Setelah ada perempatan, belok kiri, rumah berwarna biru.”
“Oo.” Jawab Kyuhyun singkat, tanda bahwa ia sudah memahami
arahnya. (masih dengan tampang datarnya).
“Did you…”
“Hmm.” Jawab Kyuhyun singkat (masih dengan tampang datarnya
again -.-).
“Joha, kalo begitu aku tak akan mengulanginya lagi.”
--------------- About 2 Minutes Later (~~~~) ---------------
“AISH!!” teriak Kyuhyun spontan sambil membanting stirnya kasar
menghindari tabrakan.
“ANDWE!!!” teriak Ji Won mengikuti setelah melihat apa yang berada
di depan mereka.
-- BRUUUK!!! Ciiiitt!--- (Ceritanya
bunyi benturan dan ban mobil yang direm tiba-tiba)
“Gwenchana?” Tanya Kyuhyun spontan lalu mendekatkan wajahnya
di depan wajah Ji Won.
“Aigoo, apakah aku masih hid…?”
-- DEEG-DEEG-DEEG ---
“Kim Ji Won-ssi, gwenchana?”
“Aa-a, yy-ye, Cho Kyuhyun-ssi. Neun?”
-- DEEG-DEEG-DEEG ---
“Ne-e, nan gwenchanayo.”
(Hening untuk beberapa abad, eh
salah, beberapa saat :D)
“Chogi…”
“Ah, mian.” Ucap Kyuhyun singkat yang sadar bahwa wajah mereka
kini hanya berjarak 12cm atau really neaaar. (Readers, jangan gebukin author
karena buat situation like this eeaa ^.^v)
“Ehem.” (Ber’ehem’ together untuk mencairkan suasana yang
awkward)
“Chogi, dari mana kau mengetahui namaku?” Tanya Ji Won
mengalihkan suasana canggung itu.
“Bukankah tadi kau memperkenalkan namamu ‘begitu keras’ kepada Ha Neul?” balas
Kyuhyun dengan memberi sedikit penekanan pada kalimat begitu keras.
“Jongmal? Apakah begitu keras? Menurutku bia…”
“Hhe..” tawa kecil Kyuhyunpun keluar. (Menurut author, ketawanya
lebih mirip meng’cool’kan diri dengan posisi mulut tersenyum dan bibir atas
sedikit dinaikkan. Semoga reader mengerti dengan instruksi author yang gaje :D)
“Wae?”
“Anni. Hanya saja, aku suka melihatmu dengan wajah seperti itu. Kau lucu,
Kim Ji Won.”
“Eoh? Hhehe.” Jawab Ji Won singkat, karena ia tidak tau harus
mengatakan apa lagi. Padahal jika saat – saat seperti ini,
‘biasanya’ dialah pemegang kendali arah pembicaraan.
♫ Butterfly!
Cha ije arasseo..
Wae neul aswiweo hago
ttaeron, (Ponsel Ji
Won Berdering – Butterfly Song)
Miweo haett..♫
“>>>>>”
“Ne, eomma. On the way. Anni, aku bersama chingguku.”
“>>>>>”
“Ye-e, yeoja.”
“>>>>>”
“Come on, eomma. You don’t believe your beloved daughter, eoh?”
“>>>>>”
“Nde, Love you too mom. BIP.” akhir Ji Won, lalu menutup
ponselnya.
“Mwo? Nan, yeoja? Apakah kau tidak lihat betapa ‘jantannya’ diriku?” Ucap
Kyuhyun yang protes setelah mendengar percakapan Ji Won dan eommanya dan tidak
lupa memberikan penekanan khusus pada kata ‘jantannya’ yang entah maksudnya apa
karena hanya bang epil dan Tuhan yang tau :D.
“Yaa, kau nguping, eoh?”
“Yaa! Kau pikir kita berdua dalam jarak 1 km, eoh? Pantas saja eommamu
meragukanmu. ‘You don’t believe your beloved daughter, eoh?’” balas
Kyuhyun dan mengakhiri kalimatnya dengan memperagakan gaya bicara Ji Won.
“Whatever..”
“Aku bertaruh, kalo sebentar pasti eommamu akan memakimu habis-habisan.”
“Aigoo, doa yang baik untuk seorang Cho Kyuhyun. Kyuhyun-ssi, apakah kau sekelas dengan sunbae?”
“Maksudmu Kang Ha Neul? Anni.”
“Berarti
kau kelas 9.2?”
“Anniyo.
Aku kelas 8.1.”
“Nde? Maksudmu, kau..”
“Ne, aku kelas 8. Kau kelas 7 kan?”
“Ne.
Hajiman, kenapa kalian sangat akrab dan juga bukankah kau tidak memanggilnya
dengan sebutan sunbae?”
“Sepertinya kau ingin tau
sekali. Baiklah, aku akan menceritakannya secara singkat. Sewaktu MOS, ada
pertandingan basket antar peserta dan panitia. Jika kami kalah, maka akan
diberikan masa orientasi yang lebih lama yang tentunya tanpa sepengetahuan
guru. Sedangkan jika mereka yang menang, maka kami bisa membalas ‘dendam’ kami
semasa orientasi selama 1 minggu penuh. Singkat cerita, kamilah yang
memenangkan pertandingan. Mulai saat itu, Kang Ha Neul bersahabat denganku.” Ucap Kyuhyun
panjang lebar menjelaskan.
“Pantas saja..” ujar Ji Won mengecilkan suaranya yang tentunya
masih dapat didengar oleh Kyuhyun.
“Wae? Pantas saja wajahku terlihat lebih tampan, eoh? haha”
“Aigoo, haha, anni. Hanya, wajahmu terlihat lebih muda darinya.”
“Akui saja Kim Ji Won. Kau telah jatuh dalam pesona Cho Kyuhyun, eoh?” Ucap Kyuhyun
mengaktifkan ‘Roh’ keGRannya.
“Mwo? Anniya! Apakah semua orang yang terlihat lebih muda dari orang lain
berarti dia lebih tampan, eoh?”
“Anni, aku tidak bilang seperti itu. Tapi kau memang terpesona denganku, kan?” pertanyaan
Kyuhyun yang sedikit ‘sesuatu’ akibat Roh GRnya muncul.
“Yaa!”
“Yaa? Hanya kata ‘itu’ yang bisa kau balaskan? Berarti aku memang benar. Skak Mat, Haha!” ucap Kyuhyun dengan senyum ‘kebanggaannya’.
“Yaa? Hanya kata ‘itu’ yang bisa kau balaskan? Berarti aku memang benar. Skak Mat, Haha!” ucap Kyuhyun dengan senyum ‘kebanggaannya’.
“CHO KYUHYUN-S..”
WILL BE CONTINUING…
--------___________--------___________--------___________
Eottae? How? Apakah FanFict
ini masih mendebarkan hati? :D
Jika ya atau tidak
sekalipun, tetap R -> C -> L ne? Supaya thor-thor tau bagaimana harus
dilanjutkan serta bisa jadi bahan refleksi thor-thor :)
Juga, tak bosan thor-thor
menginfokan mungkin tepatnya mempromosikan bahwa kalo mau liat FanFict
thor-thor selengkapnya (dari awal ampe sekarang), langsung aja klik website
thor-thor : https://chuaendiey.blogspot.com
, okey? Dan juga, mian kalo ada kata-kata bahasa asing thor-thor yang weird or bizarre
menurut readerdeul. Maklum, thor-thor tau bahasa Inggrisnya otodidak (di
sekolah juga tentunya) dan sering ngasal XD
Yang terakhir seperti biasa
:
Don’t porget => As
Inspiration Yes, As Plagiator Andwe!
Gamsha~ God Blessing Us :)
No comments:
Post a Comment