Wednesday, June 25, 2014

FanFiction "OO OWWH" // Chapter 1 // GS // KyuMin

Title :
OO OWWH_Chapter 1

Main Cast :
Cho Kyu Hyun As Cho Kyuhyun or Kyuhyun
Lee Sung Min As Lee Sungmin or Sungmin
Kim Hee Chul As Kim Heechul or Chulie

The Other Cast :
Super Junior Member

Length :
6 Chapters

~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~

* Sungmin PoV *~

Seperti kebiasaan setiap tahun..
Saat ini semua murid telah membawa buku kemana pun mereka pergi. Entah mereka membacanya atau tidak, aku tak tahu. Yang aku tahu mereka semua dalam masa yang sangat tersiksa karena minggu depan akan mengikuti ujian nasional. Ujian nasional kali ini bukan ujian nasional seperti biasa. Ujian nasional kali ini menggunakan bahasa inggris semuanya.

Kalian kaget bukan ?
Sedangkan menggunakan bahasa Korea pun aku tak dapat mengerti, apa lagi menggunakan bahasa yang aneh itu.
Huft..
Kenapa semua murid bela – belain bawa buku berat – berat dan jadiian sahabat padahal belum tentu buku itu mau bersahabat dengan kita.

Sangat berbeda denganku. Aku, sampai saat ini pun belum mempersiapkan apapun untuk pertarunganku minggu depan. Bahkan aku pun hanya melakukan kegiatan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan ujian minggu depan.

Kalian tau apa yang ku lakukan??
Aku hanya menulis, ya menulis hal – hal apa saja yng muncul di dalam pikiranku dan merangkainya menjadi sebuah kalimat. Lalu kalimat itu ku kembangkan menjadi paragraf kemudian menjadi sebuah cerita. Ya cerita. Cerita yang aku tak tau kapan akan terselesaikan.

Aneh bukan !!
Aku siswa kelas XII yang sebenarnya harus terus giat belajar seperti teman – teman.ku,, tetapi yang kulakukan hanyalah membuang tenaga dan pikiran yang tak jelas ke mana arah dan tujuannya.
Tapi di saat aku mulai merangkai beberapa kalimat, di saat itulah aku merasa nyaman. Ya nyaman, seperti tanpa beban. Melepaskan semua yang kurasakan ke dalam tulisanku.

Oh iya aku lupa.
Namaku Lee Sungmin. Biasa dipanggil Sungmin.
Hmm.. Pasti kalian mengira kalau aku ini laki – laki. Ahahahaa :D memang banyak orang berpikir seperti itu setelah mendengar nama itu. Tapi aku yakin 100% jika kalian melihat penampilanku, kalian akan terpanah karena rambutku yang indah, mataku yang hitam lekat serta membulat, dan juga pipiku yang sering dikatakan chubby. Bukan kePD-an, emang kenyataannya kayak gitu kok. Hehehe :D tapi tenang, aku ngak sombong kok (*Author : perasaan dari tadi udah sombong Min #Plaaaaak Lupakan!)

Aku suka berteman kepada siapa saja yang mau menjadi temanku.
Oh iya, kalian mau tau tidak apa yang ku tulis selama 3 tahun ini? Mungkin kalian menebak aku menulis tentang kisahku setiap hari. Kisah sedih, kisah yang menggembirakan, dll. Yapp !! Tepat sekali. Aku walaupun memiliki banyak teman, tak seorang pun yang ku percaya dengan sepenuh hati. Karena pengalaman pahit yang ku rasakan 5 tahun yang lalu. 2 tahun lamanya aku seperti mayat hidup. Hanya diam, jika ada yg memanggilpun, kadang ku tak mendengar. Di saat itu orang yang mengasihiku pun putus asa mereka pergi satu per satu meninggalkanku sendirian dan yang membuatku tambah tak percaya pada siapa saja, bayangkan saja !! Aku, yang merupakan satu – satunya anggota keluarganya di masukkan ke dalam rumah sakit jiwa.
Kalian tahu tidak apa yang ku rasakan ?? Aku, sebenarnya tidak gila tetapi aku masih belum siap menerima semuanya. Terlalu cepat dan terlalu pahit untuk ku yang waktu itu masih berumur 12 tahun untuk menerima dan merasakan semuanya itu dengan lapang dada. Aku begitu kecewa. Entah pada siapa aku harus menumpahkan semua yang kurasakan saat itu sedangkan aku tidak mempercayai siapapun lagi di dunia ini. Suatu hari, ketika petugas rumah sakit itu membawaku jalan – jalan, aku melihat seorang namja yang sedang dilatih untuk berdiri dan berjalan oleh seorang dokter dari kursi roda. Oh iya aku lupa menjelaskan. Bahwa rumah sakit umum dan rumah sakit jiwa di mana aku di rawat hanya saling berhadapan dan taman kecil namun begitu indah yang memiliki air mancur pun yang menjadi pemisahnya. Aku bertanya kepada suster yang membawaku, ada apa dengan namja itu. Suster itu pun mengatakan semuanya kepadaku. Aku pun mengeluarkan air mata, tetapi terus mendengarkan semua ucapan suster tersebut dengan seksama. Kalian tau tidak mengapa? Suster itu berkata, bahwa dia yang merupakan anak terakhir dalam keluarganya berkorban untuk appa, eomma, kedua eonnienya juga saudara kembarnya dalam sebuah kecelakaan yang sungguh tak diperkirakan akan menimpa dirinya. Dia mengorbankan dirinya untuk menahan reruntuhan agar keluarganya yang berada dalam gedung bertembok tersebut bisa keluar dengan selamat. Tapi setelah mereka semua telah keluar, gedung yang bersebelahan dari tempatnya berdiri, menimpa dirinya. Tepatnya di bagian kakinya. Kalian taukan apa yg terjadi? Ya benar. Dia menyuruh keluarganya meninggalkannya. Dengan sangat bersedih hati, keluarganya pun meninggalkannya bersama reruntuhan yang melingkupi bagian kakinya sebelah kiri yang sebenarnya tidak mungkin mengizinkannya keluar dari reruntuhan tersebut. Mungkin suatu keajaiban dia bisa keluar dari dalam reruntuhan tersebut. Mungkin karena hatinya begitu mulia tanpa memikirkan dirinya sendiri. Dia pun selamat dari kecelakaan tersebut walaupun sebelah kakinya telah mati rasa. Sedangkan keluarganya yang mengira dia telah meninggal, pergi ke luar negeri menghapus semua kenangan tentang dirinya agar mereka tidak bersedih lagi, karena namja itu berkata kepada kelurganya untuk pergi dan jangan pernah mengingat dirinya lagi.

Sungguh !! Sungguh hampir sama dengan apa yang ku alami. Tapi namja tersebut memiliki semangat yang luar biasa untuk hidup. Sedangkan aku? Aku, menyia – nyiakan 2 tahunku yang berharga hanya untuk kenangan yang sepantasnya telah kubuang sejak 5 tahun lalu. Sejak saat itu, aku mulai mencari waktu untuk bertemu namja itu. Bukan untuk apa – apa. Tetapi aku hanya ingin tau, apa yang membuatnya begitu tegar bahkan sangat tegar menghadapi itu semua. Aku juga ingin seperti dirinya.

Singkat waktu, aku dan namja itu pun berteman. Tetapi aku lupa menanyakan namanya. Ahh !!  Betapa bodohnya aku. Tetapi dia memberikan aku sebuah buku. Ku kira, buku itu berisi hal – hal atau mungkin beberapa tips yang dapat membuatku melupakan semua yang ku rasakan selama ini. Ternyata, buku itu kosong. Bahkan sangat bersih. Namja itu tau bahwa saat itu aku sedang bingung memikirkan apa fungsi buku kosong itu. Dia pun berkata “ tuliskanlah semua yang kau rasakan, jangan memendamnya sendiri di dalam dirimu. Jadikan buku itu temanmu bahkan mungkin sahabatmu. Dia tidak akan memberitahukan kepada siapapun yang kau katakan. Kau bisa legah kalau kau menuliskan semua yang kau rasakan dalam buku ini. Aku jamin! Jika itu tidak benar, silahkan kau memukulku sesuka hatimu”. dia mengakhiri kalimat tersebut sambil memasang senyum evilnya yang khas tetapi sungguh kali ini sangat tulus, dapat kulihat dari kedua matanya. Aku pun tersenyum dan berterima kasih kepadanya. Oh iya aku lupa lagi memberitahukan pada kalian. Kalau dia ini suka menjahili orang. Walaupun dia menggunakan kursi roda, dia bisa muncul di mana saja tanpa kau ketahui. Dan juga dia sering menyembunyikan boneka teddy bear pink kesayanganku yang merupakan barang terakhir yang sempat kuselamatkan saat insiden 5 tahun yang lalu. Jahilkan? Hmmm, tapi sungguh aku menjadikan dia soko guru dalam kehidupanku. Semangatnya, ketulusannya, senyuman khasnya tetapi begitu tulus membuatku bangkit kembali dan bersumpah pada diriku sendiri kalau aku harus bisa seperti dirinya bahkan harus lebih dari dirinya.

Hari ini aku bahagia karena besok aku diijinkan untuk keluar dari rumah sakit jiwa ini karena dinyatakan telah smbuh. Ya elah, aku kan ngak gila -.-. Para dokter aja yang nganggap aku gila. Itulah pikiranku saat itu. Suatu ketika, aku mendengar suatu berita. Berita yang sungguh seperti membuangku kedalam laut. Ya ! Laut yang sangat dalam sehingga aku tak dapat naik ke daratan kembali. Aku sangat terpukul. Bagaimana tidak? Orang yang telah membuatku sadar kembali, yang membuat semangatku berkobar, pergi untuk selamanya meninggalkanku sendirian, tanpa ku tau siapa namanya. Tetapi aku masih mengingat bahkan tidak akan pernah melupakan wajah, senyum, sikap dan semua yang ada padanya. Mungkin semua kehidupannya, dia berikan untuk orang lain. Dia begitu baik, begitu tulus, memiliki semangat hidup yang begitu luar biasa. Aku tak menyangka. Sangat tak menyangka! Aku pun mengingat sesuatu yaitu pertemuan terakhirku dengan namja itu. Dia berkata “wah lusa, kau sudah boleh keluar dari rumah sakit itu. Yah ! Aku akan sendiri lagi” dia memasang wajah yang pura – pura sedih dan kembali tersenyum dan berkata “bolehkah aku meminta sesuatu darimu?” aku pun menjawab “Iya. Apa saja yang kau mau. Hitung – hitung, sebagai balas budiku.” jawabku dengan girang. Lalu namja itu pun berkata “Jangan sia – siakan waktumu untuk sesuatu yang telah berlalu yang hanya akan membuatmu tersiksa. Walaupun mungkin di saat kau msh memilikinya, kau sangat menyayanginya. Tetapi di saat itu semua pergi dan tidak akan pernah kembali, ku mohon kuburkanlah semuanya itu dan kenanglah selalu sebagai kenangan terindah di dalam hidupmu dan jangan menjadikannya masalah di masa depanmu yang akan datang sehingga semuanya itu akan menjadi beban dalam hidupmu dan kau malah akan membenci semua itu. Tuangkanlah semuanya di dalam buku yang kuberikan kepadamu. Jika buku itu telah habis, belilah yang baru karena aku tak punya uang yang banyak untuk membelikannya terus untukmu. Ahahahaa” kata – katanya yang begitu indah sangat tertanam dalam hatiku dan dia pun mengakhirinya dengan sebuah lelucon yang sempat membuatku tertawa terbahak – bahak tetapi juga terharu di saat aku mengingatnya kembali. Ya Tuhan bagaimana bisa semua ini terjadi?? Mungkin jika aku tidak mengingat semua kata – kata yang diucapkannya, aku pasti kembali menjadi Sungmin yang dianggap gila oleh semua orang bahkan mungkin lebih parah.
Jujur, aku jauh lebih terpukul dibanding peristiwa 5 tahun yang lalu yang pernah ku alami. Aku menganggap namja ini adalah malaikat yang dikirimkan Tuhan olehku. Yang selalu menghiburku, yang selalu memberi dukungan dan semangat. Kini dia telah pergi ke tempat yang pastinya tidak bisa ku temui jika aku belum menemukan ajalku. Aku tidak mau membuatnya kecewa di sana, aku pun bangkit dari semua kesedihanku, menguburkan semua kenangan yang luar biasa itu dalam hatiku yang paling dalam dan menjadikannya suatu kenangan yang sangat indah dan  takkan pernah kulupakan.

Hei guys ! Jangan ikutan nangis dong. Ahahaha :D
Oh iya aku mau melanjutkan ceritaku yaitu saat ini. Kini 3 tahun telah berlalu. Aku pun sudah kembali menjadi Sungmin yang ceria, semangat, dan lumayan agresif ahahaha. Ya, sama sekali seperti Sungmin 5 tahun yg lalu. Berkat namja itu, aku menjadi seperti ini. Oh iya aku juga membuat nama panggilan untuknya setelah dia meninggalkanku. Aku memanggilnya malaikat evil.ku. Aku sering tertawa sendiri jika mengingat nama itu. Sungguh, aku berterima kasih kepada Tuhan karena pernah mempertemukanku dengan seorang namja yang luar binasa eitss maksudku luar biasa itu.

Oh iya setelah keluar rumah sakit jiwa itu, aku pergi mencari perkerjaan. Tak ku sangka aku diterima bahkan gajinya pun banyak dan dalam waktu singkat pun aku bisa membeli sebuah rumah. Lalu aku pergi ke sebuah sekolah. Kalian tau apa maksudku? Aku ingin bersekolah kembali, meraih prestasi yang pernah ku raih di sekolah saat aku SD dan SMP kelas 1 dan menceritakan semua kisahku yang luar biasa ini kepada siapa saja yang mau mendengarkannya disaat aku telah siap dan menyelesaikannya dengan baik. Aku lumayan pintar juga loh ;) ya, walaupun aku kurang ahli sama yang namanya hitung – hitungan. Tapi, aku jago hafal – hafalan. Mau bukti ? Coba kalian tanya saja pada teman – temanku. Aku sangat suka pelajaran biologi, bahasa, ilmu sosial. Pokoknya yang berhubungan dengan kehidupan sehari – hari yang tentunya tanpa hitung – hitungan hehe :D.

Telah begitu lama aku memuliskan semua kisahku sampai – sampai kini aku telah berumur 20 tahun di bulan Januari tepatnya tanggal satu tahun ini. Di saat aku SMA, aku menemukan seorang namja yang sangat mirip dengan malaikat evil.ku dulu. Senyumnya, gayanya, yah walaupun wajahnya aku akui sedikit lebih tampan dari malaikat evil.ku. Dia juga cerdas, jago maen basket, dan juga ketua osis di sekolah kami sewaktu SMA. Tapi yang membuatku tidak begitu menyukainya adalah sikapnya yang begitu dingin, cuek, meremehkan orang lain terutama yeoja, menganggap dirinya yang paling keren, paling cerdas, paling cool, dll. Pokoknya yang banyak palingnya deh. Sangat berbeda dengan malaikat evil.ku yang begitu menjaga perasaan orng lain, ramah, aku akui dia juga cool, aku tak tau dia cerdas dibidang akademik atau tidak karena aku tak prnah membahas soal pelajaran saat bersamanya.

Inilah kisahku.
Karena aku sangat baik. (Hehe kePD-an lgi deh). Maka aku, akan menceritakan semua kisahku yang entah itu menyenangkan atau tidak. Oh iya saat malaikat evil.ku pergi mencarikan tempat untukku di surga, mulai saat itu aku pun merasakan jatuh cinta. Oow. Kalian mau tau kepada siapa aku jatuh cinta ? Pasti kalian menebak, aku jatuh cinta dengan namja yang kuberikan julukan “namja ke-PDan tingkat dewa” itu kan?? :D hmm gimana ya ? jawab ngak ya?

Oh iya, di ceritaku ini sikapku mungkin sdikit membingungkan. Tetapi kalian bisa mengerti jika membacanya tuntas dengan tulus ikhlas tanpa imbalan, tanpa minta – minta, tanpa tangisan . Loh kok sampai sini sih aku ngomong.

Aku kebanyakan ngomong ya ? Ya udh langsung baca aja ! Kan ngak asik klo diceritain ;)
Happy reading !

_~_~_~_~_~_~ DI BELAKANG KAMPUS ~_~_~_~_~_~_

“Sungmin !!!” teriak seorang namja yang berperawakan sempurna dan sangat familiar memanggilnya.

Sungmin pun berbalik mencari sumber suara itu..

Namja itu pun berkata “aku mencarimu kemana – mana, aku takut kehilanganmu. Saranghae.” kemudian namja itu memeluk dan mengecup bibir yeoja pemilik nama Sungmin itu dengan lembut.

Tetapi di saat namja itu membawanya ke dalam dekapannya lebih dekat,,

“Dia sudah pergi” kata Sungmin dingin setelah melepaskan kecupannya terlebih dahulu.

“Ternyata… kau sudah tahu, aku kira kau tidak melihatnya” katanya salting.

Tiba – tiba Sungmin mengeluarkan butiran kristal yang berasal dari mata indahnya berlanjut ke pipi cubbynya yang tidak kelihatan oleh namja itu karena tertutup rambutnya yang panjang. Tanpa aba – aba, Sungmin segera meninggalkan namja itu.

“Wah ku pikir kau tidak tahu kalo aku akting, oh iya aktingmu bagus juga ya, kalo aku jadi sutradara aku jadikan kau pemeran utamaku, haha.” kelakar namja itu yang tak sadar akan kepergian Sungmin karena masih celingak – celingukan mencari yeoja yang telah berlari melihat aksi mereka.

“Aku tidak menyangka.. Eee ?? Sungmin !!! Sungmin !!” kata namja itu yang terheran sendiri karena seorang yeoja yang diajaknya bicara sedari tadi telah menghilang.

Ia pun segera berlari mencari yeoja itu. Karena larinya yang begitu cepat, maklum dia adalah pemain bakset yang tugasnya lari – lari ngak jelas sewaktu SMA (Emang ada ya?), dia pun segera menemukan Sungmin.

“Sungmiiiin !!!” kata namja itu terengah – engah. Tapi tak ditanggapi oleh Sungmin. Kemudian, namja itu pun mengumpulkan semua tenaganya dan berlari lebih kencang dan menangkap tangan yeoja itu.

“YA !!! kenapa kau meninggalkan ku, aku kan sedang berbicara. Tidak sopan !” kata namja itu.

“Lepaskan aku !!” kata Sungmin tetap dengan nada yang selalu sama, datar tanpa perasaan.

“Tidak !! “ kata namja itu berkeras.

Sungmin pun melemahkan tangannya. Dan tiba – tiba, namja itu pun melepaskan tangannya,,

“Sungmin,, kau menangis ??” kata namja itu dengan nada khawatir.

Sungmin pun tak menjawab dan langsung melinggalkan namja itu. Sayang seribu sayang, namja itu lebih kuat dari padanya dan kembali menahan tangannya.

“Aku minta maaf Sungmin, kalau kau menangis karena kejadian tdi.” kata namja itu dengan perasaan bersalah.

Sungmin pun mengangkat kepalanya.
“Aku tidak menangis, babbo. Liat saja mata ku !!” kata Sungmin datar sambil memperlihatkan matanya yang memang terlihat biasa, tanpa ada air mata. Padahal tadi jelas – jelas dia menangis.

“Lah, trus air yang jatuh di tangan ku tadi, apa dong ??” kata namja itu keheranan.

“Dasar Kyuhyun babbo. Lihat ponimu !” kata Sungmin dengan kasar sambil menunjuk poni namja pemilik nama Kyuhyun.

“Oh iya ya, ternyata peluh toh! hehe :D . Aku kira kau menangis. Oh iya aku lupa kalo kau tidak bisa menangis ! ahahaha” kata namja itu sambil tertawa entah menertawakan dirinya atau yeoja yang ada bersamanya sekarang atau mungkin 'sesuatu' lainnya.

“Ada apa kau memanggilku ?” tanya Sungmin dengan dingin yang memberhentikan tawa namja itu.

“Mianhae, soal tdi...” namja itu menggantung kata – katanya *di atas pohon :D*.

“Tidak usah berlebihan Kyuhyun (Palu version : biasa jo). Kau kan sudah terbiasa seperti itu.” Kata Sungmin dengan santai tapi penuh makna pendalam.

“Mianhae, Sungmin-ah. Jongmal mianhae.” Kata namja pemilik nama Kyuhyun dengan merasa sangat bersalah.

“Kenapa kau terus meminta maaf,  memangnya kau selalu minta maaf setelah mencium yeoja ?? Haaa atau jangan – jangan, kau belum pernah mencium yeoja sebelumnya? Hmm, pasti karena tidak laku.” kata Sungmin datar.

“Hyaa !!!. Aku tidak laku ??? Tidak pernah ciuman ??? Enak saja kau bicara ! Semua cewek di kampus ini pada pingsan kalau melihatku. Bahkan mereka menembakku, tapi aku yang tidak mau menerima mereka, bukan aku yang tak laku. Okay ?!.” Bentak Kyuhyun yang sedang membela harga dirinya.

“Pantas saja !. trus, untuk apa kau minta maaf..??” kata Sungmin.

“Aku ngak enak saja, belum mengkonfirmasikannya terlebih dahulu. Ee maksudmu pantas saja itu apa?” kata Kyuhyun sambil balik bertanya.

“Pantas, kamu pandai sekali berciuman. Pasti sudah banyak cewek jadi korbannya. ckckck” Kata Sungmin datar sambil berjalan meninggalkan Kyuhyun.

“Hey, kamu !!” kata Kyuhyun entah marah atau apa.

“Wae?? Ada apa lagi?” kata Sungmin sambil berbalik melihat Kyuhyun.

“Kamu juga daebak. Aku kira kau menikmatinya (?). Ee ternyata kau sudah mengetahuinya! Aku hampir lupa kalau tadi sedang bersandiwara. Sepertinya aku yang menikmatinya. Ahaha” Kata Kyuhyun sambil berjalan mendekati Sungmin memasang tampang sedikit salting maybe.

“Udah ngak ada masalah kan? Aku mau balik.” Kata Sungmin sambil memalingkan wajahnya ke arah Kyuhyun.

“Chakkaman!!” kata Kyuhyun memberhentikan langkah Sungmin.

“Mwonde?” tanya Sungmin

“Hmmm.. gimana ya?” kata Kyuhyun dalam hati sambil memikirkan kata – kata yang pas untuk dikatakan.

“Ya!!! Ngayal lagi si kyunyuk.” Kata Sungmin yang sontak memberhentikan Kyuhyun dari lamunannya.

“Boleh tidak aku minta bantuanmu?” tanya Kyuhyun dengan hati – hati.

“Bantuan? Bukannya orang tuamu orang kaya ya? Kamu pula..” kata Sungmin terhenti.

“Kamu mau tidak jadi yeoja chingguku ee…

~~_To Be Continue_~~

Annyeong chingudeul..
Gimana? Jelekkan? Hehehe makasih banyak (?) ee salah maksud saya mian klo bgtu *bow*. Maklum ini FF pertama sya (tpi ini ide ke 4).

Mohon maap pula atas istilah – istilah yang belum tepat (entah itu tulisannya, penempatannya, atau mungkin kebalik) or miss typed. Buthakdeuribnida. Oh iya big thx to my best chinggus (English style :D) Hangeng hyung alias Kristi Tsukiyomi, Eunhyuk dongsaeng alias Dian Putri, Donghae dongsaeng alias Sari and my chingus lainnya yang turut membantu + mau jadi kamus (?) dan mendukung saya. Gomawooooo, jinjja jinjja gomawo..

Jika para readers suka dengan chapter yang ini maka saya akan mengepos 5 chapter berikutnya ^_^
As Inspirator Yess, For Plagiat Andwe !!
Gomawo readerdeul hehe ^_^


# July 4, 2012 at 7:55pm from https://www.facebook.com/notes/chun-hoa-radeulan/ff_oo-owwh_chapter-1/446744472026981

No comments:

Post a Comment