OO OWWH_Chapter 1
Main Cast :
Cho Kyu Hyun As Cho Kyuhyun or Kyuhyun
Lee Sung Min As Lee Sungmin or Sungmin
Kim Hee Chul As Kim Heechul or Chulie
The Other Cast :
Super Junior Member
Length :
6 Chapters
~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~
* Sungmin PoV *~
Seperti kebiasaan setiap tahun..
Saat
ini semua murid telah membawa buku kemana pun mereka pergi. Entah
mereka membacanya atau tidak, aku tak tahu. Yang aku tahu mereka semua
dalam masa yang sangat tersiksa karena minggu depan akan mengikuti ujian
nasional. Ujian nasional kali ini bukan ujian nasional seperti biasa.
Ujian nasional kali ini menggunakan bahasa inggris semuanya.
Kalian kaget bukan ?
Sedangkan menggunakan bahasa Korea pun aku tak dapat mengerti, apa lagi menggunakan bahasa yang aneh itu.
Huft..
Kenapa
semua murid bela – belain bawa buku berat – berat dan jadiian sahabat
padahal belum tentu buku itu mau bersahabat dengan kita.
Sangat
berbeda denganku. Aku, sampai saat ini pun belum mempersiapkan apapun
untuk pertarunganku minggu depan. Bahkan aku pun hanya melakukan
kegiatan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan ujian minggu
depan.
Kalian tau apa yang ku lakukan??
Aku hanya
menulis, ya menulis hal – hal apa saja yng muncul di dalam pikiranku
dan merangkainya menjadi sebuah kalimat. Lalu kalimat itu ku kembangkan
menjadi paragraf kemudian menjadi sebuah cerita. Ya cerita. Cerita yang
aku tak tau kapan akan terselesaikan.
Aneh bukan !!
Aku
siswa kelas XII yang sebenarnya harus terus giat belajar seperti teman –
teman.ku,, tetapi yang kulakukan hanyalah membuang tenaga dan pikiran
yang tak jelas ke mana arah dan tujuannya.
Tapi di saat aku mulai
merangkai beberapa kalimat, di saat itulah aku merasa nyaman. Ya nyaman,
seperti tanpa beban. Melepaskan semua yang kurasakan ke dalam
tulisanku.
Oh iya aku lupa.
Namaku Lee Sungmin. Biasa dipanggil Sungmin.
Hmm..
Pasti kalian mengira kalau aku ini laki – laki. Ahahahaa :D memang
banyak orang berpikir seperti itu setelah mendengar nama itu. Tapi aku
yakin 100% jika kalian melihat penampilanku, kalian akan terpanah karena
rambutku yang indah, mataku yang hitam lekat serta membulat, dan juga
pipiku yang sering dikatakan chubby. Bukan kePD-an, emang kenyataannya
kayak gitu kok. Hehehe :D tapi tenang, aku ngak sombong kok (*Author :
perasaan dari tadi udah sombong Min #Plaaaaak Lupakan!)
Aku suka berteman kepada siapa saja yang mau menjadi temanku.
Oh
iya, kalian mau tau tidak apa yang ku tulis selama 3 tahun ini? Mungkin
kalian menebak aku menulis tentang kisahku setiap hari. Kisah sedih,
kisah yang menggembirakan, dll. Yapp !! Tepat sekali. Aku walaupun
memiliki banyak teman, tak seorang pun yang ku percaya dengan sepenuh
hati. Karena pengalaman pahit yang ku rasakan 5 tahun yang lalu. 2 tahun
lamanya aku seperti mayat hidup. Hanya diam, jika ada yg memanggilpun,
kadang ku tak mendengar. Di saat itu orang yang mengasihiku pun putus
asa mereka pergi satu per satu meninggalkanku sendirian dan yang
membuatku tambah tak percaya pada siapa saja, bayangkan saja !! Aku,
yang merupakan satu – satunya anggota keluarganya di masukkan ke dalam
rumah sakit jiwa.
Kalian tahu tidak apa yang ku rasakan ?? Aku,
sebenarnya tidak gila tetapi aku masih belum siap menerima semuanya.
Terlalu cepat dan terlalu pahit untuk ku yang waktu itu masih berumur 12
tahun untuk menerima dan merasakan semuanya itu dengan lapang dada. Aku
begitu kecewa. Entah pada siapa aku harus menumpahkan semua yang
kurasakan saat itu sedangkan aku tidak mempercayai siapapun lagi di
dunia ini. Suatu hari, ketika petugas rumah sakit itu membawaku jalan –
jalan, aku melihat seorang namja yang sedang dilatih untuk berdiri dan
berjalan oleh seorang dokter dari kursi roda. Oh iya aku lupa
menjelaskan. Bahwa rumah sakit umum dan rumah sakit jiwa di mana aku di
rawat hanya saling berhadapan dan taman kecil namun begitu indah yang
memiliki air mancur pun yang menjadi pemisahnya. Aku bertanya kepada
suster yang membawaku, ada apa dengan namja itu. Suster itu pun
mengatakan semuanya kepadaku. Aku pun mengeluarkan air mata, tetapi
terus mendengarkan semua ucapan suster tersebut dengan seksama. Kalian
tau tidak mengapa? Suster itu berkata, bahwa dia yang merupakan anak
terakhir dalam keluarganya berkorban untuk appa, eomma, kedua eonnienya
juga saudara kembarnya dalam sebuah kecelakaan yang sungguh tak
diperkirakan akan menimpa dirinya. Dia mengorbankan dirinya untuk
menahan reruntuhan agar keluarganya yang berada dalam gedung bertembok
tersebut bisa keluar dengan selamat. Tapi setelah mereka semua telah
keluar, gedung yang bersebelahan dari tempatnya berdiri, menimpa
dirinya. Tepatnya di bagian kakinya. Kalian taukan apa yg terjadi? Ya
benar. Dia menyuruh keluarganya meninggalkannya. Dengan sangat bersedih
hati, keluarganya pun meninggalkannya bersama reruntuhan yang melingkupi
bagian kakinya sebelah kiri yang sebenarnya tidak mungkin
mengizinkannya keluar dari reruntuhan tersebut. Mungkin suatu keajaiban
dia bisa keluar dari dalam reruntuhan tersebut. Mungkin karena hatinya
begitu mulia tanpa memikirkan dirinya sendiri. Dia pun selamat dari
kecelakaan tersebut walaupun sebelah kakinya telah mati rasa. Sedangkan
keluarganya yang mengira dia telah meninggal, pergi ke luar negeri
menghapus semua kenangan tentang dirinya agar mereka tidak bersedih
lagi, karena namja itu berkata kepada kelurganya untuk pergi dan jangan
pernah mengingat dirinya lagi.
Sungguh !! Sungguh
hampir sama dengan apa yang ku alami. Tapi namja tersebut memiliki
semangat yang luar biasa untuk hidup. Sedangkan aku? Aku, menyia –
nyiakan 2 tahunku yang berharga hanya untuk kenangan yang sepantasnya
telah kubuang sejak 5 tahun lalu. Sejak saat itu, aku mulai mencari
waktu untuk bertemu namja itu. Bukan untuk apa – apa. Tetapi aku hanya
ingin tau, apa yang membuatnya begitu tegar bahkan sangat tegar
menghadapi itu semua. Aku juga ingin seperti dirinya.
Singkat
waktu, aku dan namja itu pun berteman. Tetapi aku lupa menanyakan
namanya. Ahh !! Betapa bodohnya aku. Tetapi dia memberikan aku sebuah
buku. Ku kira, buku itu berisi hal – hal atau mungkin beberapa tips yang
dapat membuatku melupakan semua yang ku rasakan selama ini. Ternyata,
buku itu kosong. Bahkan sangat bersih. Namja itu tau bahwa saat itu aku
sedang bingung memikirkan apa fungsi buku kosong itu. Dia pun berkata “
tuliskanlah semua yang kau rasakan, jangan memendamnya sendiri di dalam
dirimu. Jadikan buku itu temanmu bahkan mungkin sahabatmu. Dia tidak
akan memberitahukan kepada siapapun yang kau katakan. Kau bisa legah
kalau kau menuliskan semua yang kau rasakan dalam buku ini. Aku jamin!
Jika itu tidak benar, silahkan kau memukulku sesuka hatimu”. dia
mengakhiri kalimat tersebut sambil memasang senyum evilnya yang khas tetapi sungguh
kali ini sangat tulus, dapat kulihat dari kedua matanya. Aku pun
tersenyum dan berterima kasih kepadanya. Oh iya aku lupa lagi
memberitahukan pada kalian. Kalau dia ini suka menjahili orang. Walaupun
dia menggunakan kursi roda, dia bisa muncul di mana saja tanpa kau
ketahui. Dan juga dia sering menyembunyikan boneka teddy bear pink
kesayanganku yang merupakan barang terakhir yang sempat kuselamatkan
saat insiden 5 tahun yang lalu. Jahilkan? Hmmm, tapi sungguh aku
menjadikan dia soko guru dalam kehidupanku. Semangatnya, ketulusannya,
senyuman khasnya tetapi begitu tulus membuatku bangkit kembali dan
bersumpah pada diriku sendiri kalau aku harus bisa seperti dirinya
bahkan harus lebih dari dirinya.
Hari ini aku bahagia
karena besok aku diijinkan untuk keluar dari rumah sakit jiwa ini karena
dinyatakan telah smbuh. Ya elah, aku kan ngak gila -.-. Para dokter aja yang nganggap aku gila. Itulah pikiranku saat itu. Suatu ketika, aku
mendengar suatu berita. Berita yang sungguh seperti membuangku kedalam
laut. Ya ! Laut yang sangat dalam sehingga aku tak dapat naik ke daratan
kembali. Aku sangat terpukul. Bagaimana tidak? Orang yang telah
membuatku sadar kembali, yang membuat semangatku berkobar, pergi untuk
selamanya meninggalkanku sendirian, tanpa ku tau siapa namanya. Tetapi
aku masih mengingat bahkan tidak akan pernah melupakan wajah, senyum,
sikap dan semua yang ada padanya. Mungkin semua kehidupannya, dia
berikan untuk orang lain. Dia begitu baik, begitu tulus, memiliki
semangat hidup yang begitu luar biasa. Aku tak menyangka. Sangat tak
menyangka! Aku pun mengingat sesuatu yaitu pertemuan terakhirku dengan
namja itu. Dia berkata “wah lusa, kau sudah boleh keluar dari rumah
sakit itu. Yah ! Aku akan sendiri lagi” dia memasang wajah yang pura –
pura sedih dan kembali tersenyum dan berkata “bolehkah aku meminta
sesuatu darimu?” aku pun menjawab “Iya. Apa saja yang kau mau. Hitung –
hitung, sebagai balas budiku.” jawabku dengan girang. Lalu namja itu pun
berkata “Jangan sia – siakan waktumu untuk sesuatu yang telah berlalu
yang hanya akan membuatmu tersiksa. Walaupun mungkin di saat kau msh
memilikinya, kau sangat menyayanginya. Tetapi di saat itu semua pergi
dan tidak akan pernah kembali, ku mohon kuburkanlah semuanya itu dan
kenanglah selalu sebagai kenangan terindah di dalam hidupmu dan jangan
menjadikannya masalah di masa depanmu yang akan datang sehingga semuanya
itu akan menjadi beban dalam hidupmu dan kau malah akan membenci semua
itu. Tuangkanlah semuanya di dalam buku yang kuberikan kepadamu. Jika
buku itu telah habis, belilah yang baru karena aku tak punya uang yang
banyak untuk membelikannya terus untukmu. Ahahahaa” kata – katanya yang
begitu indah sangat tertanam dalam hatiku dan dia pun mengakhirinya
dengan sebuah lelucon yang sempat membuatku tertawa terbahak – bahak
tetapi juga terharu di saat aku mengingatnya kembali. Ya Tuhan bagaimana
bisa semua ini terjadi?? Mungkin jika aku tidak mengingat semua kata –
kata yang diucapkannya, aku pasti kembali menjadi Sungmin yang dianggap
gila oleh semua orang bahkan mungkin lebih parah.
Jujur, aku jauh
lebih terpukul dibanding peristiwa 5 tahun yang lalu yang pernah ku
alami. Aku menganggap namja ini adalah malaikat yang dikirimkan Tuhan
olehku. Yang selalu menghiburku, yang selalu memberi dukungan dan
semangat. Kini dia telah pergi ke tempat yang pastinya tidak bisa ku
temui jika aku belum menemukan ajalku. Aku tidak mau membuatnya kecewa
di sana, aku pun bangkit dari semua kesedihanku, menguburkan semua
kenangan yang luar biasa itu dalam hatiku yang paling dalam dan
menjadikannya suatu kenangan yang sangat indah dan takkan pernah
kulupakan.
Hei guys ! Jangan ikutan nangis dong. Ahahaha :D
Oh
iya aku mau melanjutkan ceritaku yaitu saat ini. Kini 3 tahun telah
berlalu. Aku pun sudah kembali menjadi Sungmin yang ceria, semangat, dan
lumayan agresif ahahaha. Ya, sama sekali seperti Sungmin 5 tahun yg
lalu. Berkat namja itu, aku menjadi seperti ini. Oh iya aku juga membuat
nama panggilan untuknya setelah dia meninggalkanku. Aku memanggilnya
malaikat evil.ku. Aku sering tertawa sendiri jika mengingat nama itu.
Sungguh, aku berterima kasih kepada Tuhan karena pernah mempertemukanku
dengan seorang namja yang luar binasa eitss maksudku luar biasa itu.
Oh
iya setelah keluar rumah sakit jiwa itu, aku pergi mencari perkerjaan.
Tak ku sangka aku diterima bahkan gajinya pun banyak dan dalam waktu
singkat pun aku bisa membeli sebuah rumah. Lalu aku pergi ke sebuah
sekolah. Kalian tau apa maksudku? Aku ingin bersekolah kembali, meraih
prestasi yang pernah ku raih di sekolah saat aku SD dan SMP kelas 1 dan
menceritakan semua kisahku yang luar biasa ini kepada siapa saja yang
mau mendengarkannya disaat aku telah siap dan menyelesaikannya dengan
baik. Aku lumayan pintar juga loh ;) ya, walaupun aku kurang ahli sama
yang namanya hitung – hitungan. Tapi, aku jago hafal – hafalan. Mau
bukti ? Coba kalian tanya saja pada teman – temanku. Aku sangat suka
pelajaran biologi, bahasa, ilmu sosial. Pokoknya yang berhubungan
dengan kehidupan sehari – hari yang tentunya tanpa hitung – hitungan
hehe :D.
Telah begitu lama aku memuliskan semua kisahku
sampai – sampai kini aku telah berumur 20 tahun di bulan Januari
tepatnya tanggal satu tahun ini. Di saat aku SMA, aku menemukan seorang
namja yang sangat mirip dengan malaikat evil.ku dulu. Senyumnya,
gayanya, yah walaupun wajahnya aku akui sedikit lebih tampan dari
malaikat evil.ku. Dia juga cerdas, jago maen basket, dan juga ketua osis
di sekolah kami sewaktu SMA. Tapi yang membuatku tidak begitu
menyukainya adalah sikapnya yang begitu dingin, cuek, meremehkan orang
lain terutama yeoja, menganggap dirinya yang paling keren, paling
cerdas, paling cool, dll. Pokoknya yang banyak palingnya deh. Sangat
berbeda dengan malaikat evil.ku yang begitu menjaga perasaan orng lain,
ramah, aku akui dia juga cool, aku tak tau dia cerdas dibidang akademik
atau tidak karena aku tak prnah membahas soal pelajaran saat bersamanya.
Inilah kisahku.
Karena
aku sangat baik. (Hehe kePD-an lgi deh). Maka aku, akan menceritakan
semua kisahku yang entah itu menyenangkan atau tidak. Oh iya saat
malaikat evil.ku pergi mencarikan tempat untukku di surga, mulai saat
itu aku pun merasakan jatuh cinta. Oow. Kalian mau tau kepada siapa aku
jatuh cinta ? Pasti kalian menebak, aku jatuh cinta dengan namja yang
kuberikan julukan “namja ke-PDan tingkat dewa” itu kan?? :D hmm gimana
ya ? jawab ngak ya?
Oh iya, di ceritaku ini sikapku
mungkin sdikit membingungkan. Tetapi kalian bisa mengerti jika
membacanya tuntas dengan tulus ikhlas tanpa imbalan, tanpa minta –
minta, tanpa tangisan . Loh kok sampai sini sih aku ngomong.
Aku kebanyakan ngomong ya ? Ya udh langsung baca aja ! Kan ngak asik klo diceritain ;)
Happy reading !
_~_~_~_~_~_~ DI BELAKANG KAMPUS ~_~_~_~_~_~_
“Sungmin !!!” teriak seorang namja yang berperawakan sempurna dan sangat familiar memanggilnya.
Sungmin pun berbalik mencari sumber suara itu..
Namja
itu pun berkata “aku mencarimu kemana – mana, aku takut kehilanganmu.
Saranghae.” kemudian namja itu memeluk dan mengecup bibir yeoja pemilik
nama Sungmin itu dengan lembut.
Tetapi di saat namja itu membawanya ke dalam dekapannya lebih dekat,,
“Dia sudah pergi” kata Sungmin dingin setelah melepaskan kecupannya terlebih dahulu.
“Ternyata… kau sudah tahu, aku kira kau tidak melihatnya” katanya salting.
Tiba
– tiba Sungmin mengeluarkan butiran kristal yang berasal dari mata
indahnya berlanjut ke pipi cubbynya yang tidak kelihatan oleh namja itu
karena tertutup rambutnya yang panjang. Tanpa aba – aba, Sungmin segera
meninggalkan namja itu.
“Wah ku pikir kau tidak tahu
kalo aku akting, oh iya aktingmu bagus juga ya, kalo aku jadi sutradara
aku jadikan kau pemeran utamaku, haha.” kelakar namja itu yang tak sadar akan
kepergian Sungmin karena masih celingak – celingukan mencari yeoja yang
telah berlari melihat aksi mereka.
“Aku tidak
menyangka.. Eee ?? Sungmin !!! Sungmin !!” kata namja itu yang terheran
sendiri karena seorang yeoja yang diajaknya bicara sedari tadi telah
menghilang.
Ia pun segera berlari mencari yeoja itu.
Karena larinya yang begitu cepat, maklum dia adalah pemain bakset yang
tugasnya lari – lari ngak jelas sewaktu SMA (Emang ada ya?), dia pun
segera menemukan Sungmin.
“Sungmiiiin !!!” kata namja
itu terengah – engah. Tapi tak ditanggapi oleh Sungmin. Kemudian, namja
itu pun mengumpulkan semua tenaganya dan berlari lebih kencang dan
menangkap tangan yeoja itu.
“YA !!! kenapa kau meninggalkan ku, aku kan sedang berbicara. Tidak sopan !” kata namja itu.
“Lepaskan aku !!” kata Sungmin tetap dengan nada yang selalu sama, datar tanpa perasaan.
“Tidak !! “ kata namja itu berkeras.
Sungmin pun melemahkan tangannya. Dan tiba – tiba, namja itu pun melepaskan tangannya,,
“Sungmin,, kau menangis ??” kata namja itu dengan nada khawatir.
Sungmin
pun tak menjawab dan langsung melinggalkan namja itu. Sayang seribu
sayang, namja itu lebih kuat dari padanya dan kembali menahan tangannya.
“Aku minta maaf Sungmin, kalau kau menangis karena kejadian tdi.” kata namja itu dengan perasaan bersalah.
Sungmin pun mengangkat kepalanya.
“Aku
tidak menangis, babbo. Liat saja mata ku !!” kata Sungmin datar sambil
memperlihatkan matanya yang memang terlihat biasa, tanpa ada air mata.
Padahal tadi jelas – jelas dia menangis.
“Lah, trus air yang jatuh di tangan ku tadi, apa dong ??” kata namja itu keheranan.
“Dasar Kyuhyun babbo. Lihat ponimu !” kata Sungmin dengan kasar sambil menunjuk poni namja pemilik nama Kyuhyun.
“Oh
iya ya, ternyata peluh toh! hehe :D . Aku kira kau menangis. Oh iya aku
lupa kalo kau tidak bisa menangis ! ahahaha” kata namja itu sambil
tertawa entah menertawakan dirinya atau yeoja yang ada bersamanya
sekarang atau mungkin 'sesuatu' lainnya.
“Ada apa kau memanggilku ?” tanya Sungmin dengan dingin yang memberhentikan tawa namja itu.
“Mianhae, soal tdi...” namja itu menggantung kata – katanya *di atas pohon :D*.
“Tidak
usah berlebihan Kyuhyun (Palu version : biasa jo). Kau kan sudah
terbiasa seperti itu.” Kata Sungmin dengan santai tapi penuh makna pendalam.
“Mianhae, Sungmin-ah. Jongmal mianhae.” Kata namja pemilik nama Kyuhyun dengan merasa sangat bersalah.
“Kenapa
kau terus meminta maaf, memangnya kau selalu minta maaf setelah
mencium yeoja ?? Haaa atau jangan – jangan, kau belum pernah mencium
yeoja sebelumnya? Hmm, pasti karena tidak laku.” kata Sungmin datar.
“Hyaa
!!!. Aku tidak laku ??? Tidak pernah ciuman ??? Enak saja kau bicara !
Semua cewek di kampus ini pada pingsan kalau melihatku. Bahkan mereka
menembakku, tapi aku yang tidak mau menerima mereka, bukan aku yang tak
laku. Okay ?!.” Bentak Kyuhyun yang sedang membela harga dirinya.
“Pantas saja !. trus, untuk apa kau minta maaf..??” kata Sungmin.
“Aku
ngak enak saja, belum mengkonfirmasikannya terlebih dahulu. Ee maksudmu
pantas saja itu apa?” kata Kyuhyun sambil balik bertanya.
“Pantas,
kamu pandai sekali berciuman. Pasti sudah banyak cewek jadi korbannya.
ckckck” Kata Sungmin datar sambil berjalan meninggalkan Kyuhyun.
“Hey, kamu !!” kata Kyuhyun entah marah atau apa.
“Wae?? Ada apa lagi?” kata Sungmin sambil berbalik melihat Kyuhyun.
“Kamu
juga daebak. Aku kira kau menikmatinya (?). Ee ternyata kau sudah
mengetahuinya! Aku hampir lupa kalau tadi sedang bersandiwara.
Sepertinya aku yang menikmatinya. Ahaha” Kata Kyuhyun sambil berjalan
mendekati Sungmin memasang tampang sedikit salting maybe.
“Udah ngak ada masalah kan? Aku mau balik.” Kata Sungmin sambil memalingkan wajahnya ke arah Kyuhyun.
“Chakkaman!!” kata Kyuhyun memberhentikan langkah Sungmin.
“Mwonde?” tanya Sungmin
“Hmmm.. gimana ya?” kata Kyuhyun dalam hati sambil memikirkan kata – kata yang pas untuk dikatakan.
“Ya!!! Ngayal lagi si kyunyuk.” Kata Sungmin yang sontak memberhentikan Kyuhyun dari lamunannya.
“Boleh tidak aku minta bantuanmu?” tanya Kyuhyun dengan hati – hati.
“Bantuan? Bukannya orang tuamu orang kaya ya? Kamu pula..” kata Sungmin terhenti.
“Kamu mau tidak jadi yeoja chingguku ee…
~~_To Be Continue_~~
Annyeong chingudeul..
Gimana?
Jelekkan? Hehehe makasih banyak (?) ee salah maksud saya mian klo bgtu
*bow*. Maklum ini FF pertama sya (tpi ini ide ke 4).
Mohon
maap pula atas istilah – istilah yang belum tepat (entah itu
tulisannya, penempatannya, atau mungkin kebalik) or miss typed. Buthakdeuribnida. Oh iya big thx to my best chinggus (English style :D)
Hangeng hyung alias Kristi Tsukiyomi, Eunhyuk dongsaeng alias Dian
Putri, Donghae dongsaeng alias Sari and my chingus lainnya yang turut
membantu + mau jadi kamus (?) dan mendukung saya. Gomawooooo, jinjja
jinjja gomawo..
Jika para readers suka dengan chapter yang ini maka saya akan mengepos 5 chapter berikutnya ^_^
As Inspirator Yess, For Plagiat Andwe !!
Gomawo readerdeul hehe ^_^
# July 4, 2012 at 7:55pm from https://www.facebook.com/notes/chun-hoa-radeulan/ff_oo-owwh_chapter-1/446744472026981
No comments:
Post a Comment