OO OWWH_Chapter 1
Main Cast :
Cho Kyu Hyun As Cho Kyuhyun or Kyuhyun
Lee Sung Min As Lee Sungmin or Sungmin
Kim Hee Chul As Kim Heechul or Chulie
The Other Cast :
Super Junior Member
Length :
6 Chapters
~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~__~~
* Sungmin PoV *~
Seperti kebiasaan setiap tahun..
Saat
 ini semua murid telah membawa buku kemana pun mereka pergi. Entah 
mereka membacanya atau tidak, aku tak tahu. Yang aku tahu mereka semua 
dalam masa yang sangat tersiksa karena minggu depan akan mengikuti ujian
 nasional. Ujian nasional kali ini bukan ujian nasional seperti biasa. 
Ujian nasional kali ini menggunakan bahasa inggris semuanya.
Kalian kaget bukan ?
Sedangkan menggunakan bahasa Korea pun aku tak dapat mengerti, apa lagi menggunakan bahasa yang aneh itu.
Huft..
Kenapa
 semua murid bela – belain bawa buku berat – berat dan jadiian sahabat 
padahal belum tentu buku itu mau bersahabat dengan kita.
Sangat
 berbeda denganku. Aku, sampai saat ini pun belum mempersiapkan apapun 
untuk pertarunganku minggu depan. Bahkan aku pun hanya melakukan 
kegiatan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan ujian minggu 
depan.
Kalian tau apa yang ku lakukan??
Aku hanya
 menulis, ya menulis hal – hal apa saja yng muncul di dalam pikiranku 
dan merangkainya menjadi sebuah kalimat. Lalu kalimat itu ku kembangkan 
menjadi paragraf kemudian menjadi sebuah cerita. Ya cerita. Cerita yang 
aku tak tau kapan akan terselesaikan.
Aneh bukan !!
Aku
 siswa kelas XII yang sebenarnya harus terus giat belajar seperti teman –
 teman.ku,, tetapi yang kulakukan hanyalah membuang tenaga dan pikiran 
yang tak jelas ke mana arah dan tujuannya.
Tapi di saat aku mulai 
merangkai beberapa kalimat, di saat itulah aku merasa nyaman. Ya nyaman,
 seperti tanpa beban. Melepaskan semua yang kurasakan ke dalam 
tulisanku.
Oh iya aku lupa.
Namaku Lee Sungmin. Biasa dipanggil Sungmin.
Hmm..
 Pasti kalian mengira kalau aku ini laki – laki. Ahahahaa :D memang 
banyak orang berpikir seperti itu setelah mendengar nama itu. Tapi aku 
yakin 100% jika kalian melihat penampilanku, kalian akan terpanah karena
 rambutku yang indah, mataku yang hitam lekat serta membulat, dan juga 
pipiku yang sering dikatakan chubby. Bukan kePD-an, emang kenyataannya 
kayak gitu kok. Hehehe :D tapi tenang, aku ngak sombong kok (*Author :
 perasaan dari tadi udah sombong Min #Plaaaaak Lupakan!)
Aku suka berteman kepada siapa saja yang mau menjadi temanku.
Oh
 iya, kalian mau tau tidak apa yang ku tulis selama 3 tahun ini? Mungkin
 kalian menebak aku menulis tentang kisahku setiap hari. Kisah sedih, 
kisah yang menggembirakan, dll. Yapp !! Tepat sekali. Aku walaupun 
memiliki banyak teman, tak seorang pun yang ku percaya dengan sepenuh 
hati. Karena pengalaman pahit yang ku rasakan 5 tahun yang lalu. 2 tahun
 lamanya aku seperti mayat hidup. Hanya diam, jika ada yg memanggilpun, 
kadang ku tak mendengar. Di saat itu orang yang mengasihiku pun putus 
asa mereka pergi satu per satu meninggalkanku sendirian dan yang 
membuatku tambah tak percaya pada siapa saja, bayangkan saja !! Aku, 
yang merupakan satu – satunya anggota keluarganya di masukkan ke dalam 
rumah sakit jiwa.
Kalian tahu tidak apa yang ku rasakan ?? Aku, 
sebenarnya tidak gila tetapi aku masih belum siap menerima semuanya. 
Terlalu cepat dan terlalu pahit untuk ku yang waktu itu masih berumur 12
 tahun untuk menerima dan merasakan semuanya itu dengan lapang dada. Aku
 begitu kecewa. Entah pada siapa aku harus menumpahkan semua yang 
kurasakan saat itu sedangkan aku tidak mempercayai siapapun lagi di 
dunia ini. Suatu hari, ketika petugas rumah sakit itu membawaku jalan – 
jalan, aku melihat seorang namja yang sedang dilatih untuk berdiri dan 
berjalan oleh seorang dokter dari kursi roda. Oh iya aku lupa 
menjelaskan. Bahwa rumah sakit umum dan rumah sakit jiwa di mana aku di 
rawat hanya saling berhadapan dan taman kecil namun begitu indah yang 
memiliki air mancur pun yang menjadi pemisahnya. Aku bertanya kepada 
suster yang membawaku, ada apa dengan namja itu. Suster itu pun 
mengatakan semuanya kepadaku. Aku pun mengeluarkan air mata, tetapi 
terus mendengarkan semua ucapan suster tersebut dengan seksama. Kalian 
tau tidak mengapa? Suster itu berkata, bahwa dia yang merupakan anak 
terakhir dalam keluarganya berkorban untuk appa, eomma, kedua eonnienya 
juga saudara kembarnya dalam sebuah kecelakaan yang sungguh tak 
diperkirakan akan menimpa dirinya. Dia mengorbankan dirinya untuk 
menahan reruntuhan agar keluarganya yang berada dalam gedung bertembok 
tersebut bisa keluar dengan selamat. Tapi setelah mereka semua telah 
keluar, gedung yang bersebelahan dari tempatnya berdiri, menimpa 
dirinya. Tepatnya di bagian kakinya. Kalian taukan apa yg terjadi? Ya 
benar. Dia menyuruh keluarganya meninggalkannya. Dengan sangat bersedih 
hati, keluarganya pun meninggalkannya bersama reruntuhan yang melingkupi
 bagian kakinya sebelah kiri yang sebenarnya tidak mungkin 
mengizinkannya keluar dari reruntuhan tersebut. Mungkin suatu keajaiban 
dia bisa keluar dari dalam reruntuhan tersebut. Mungkin karena hatinya 
begitu mulia tanpa memikirkan dirinya sendiri. Dia pun selamat dari 
kecelakaan tersebut walaupun sebelah kakinya telah mati rasa. Sedangkan 
keluarganya yang mengira dia telah meninggal, pergi ke luar negeri 
menghapus semua kenangan tentang dirinya agar mereka tidak bersedih 
lagi, karena namja itu berkata kepada kelurganya untuk pergi dan jangan 
pernah mengingat dirinya lagi.
Sungguh !! Sungguh 
hampir sama dengan apa yang ku alami. Tapi namja tersebut memiliki 
semangat yang luar biasa untuk hidup. Sedangkan aku? Aku, menyia – 
nyiakan 2 tahunku yang berharga hanya untuk kenangan yang sepantasnya 
telah kubuang sejak 5 tahun lalu. Sejak saat itu, aku mulai mencari 
waktu untuk bertemu namja itu. Bukan untuk apa – apa. Tetapi aku hanya 
ingin tau, apa yang membuatnya begitu tegar bahkan sangat tegar 
menghadapi itu semua. Aku juga ingin seperti dirinya.
Singkat
 waktu, aku dan namja itu pun berteman. Tetapi aku lupa menanyakan 
namanya. Ahh !!  Betapa bodohnya aku. Tetapi dia memberikan aku sebuah 
buku. Ku kira, buku itu berisi hal – hal atau mungkin beberapa tips yang
 dapat membuatku melupakan semua yang ku rasakan selama ini. Ternyata, 
buku itu kosong. Bahkan sangat bersih. Namja itu tau bahwa saat itu aku 
sedang bingung memikirkan apa fungsi buku kosong itu. Dia pun berkata “ 
tuliskanlah semua yang kau rasakan, jangan memendamnya sendiri di dalam 
dirimu. Jadikan buku itu temanmu bahkan mungkin sahabatmu. Dia tidak 
akan memberitahukan kepada siapapun yang kau katakan. Kau bisa legah 
kalau kau menuliskan semua yang kau rasakan dalam buku ini. Aku jamin!
 Jika itu tidak benar, silahkan kau memukulku sesuka hatimu”. dia 
mengakhiri kalimat tersebut sambil memasang senyum evilnya yang khas tetapi sungguh 
kali ini sangat tulus, dapat kulihat dari kedua matanya. Aku pun 
tersenyum dan berterima kasih kepadanya. Oh iya aku lupa lagi 
memberitahukan pada kalian. Kalau dia ini suka menjahili orang. Walaupun
 dia menggunakan kursi roda, dia bisa muncul di mana saja tanpa kau 
ketahui. Dan juga dia sering menyembunyikan boneka teddy bear pink 
kesayanganku yang merupakan barang terakhir yang sempat kuselamatkan 
saat insiden 5 tahun yang lalu. Jahilkan? Hmmm, tapi sungguh aku 
menjadikan dia soko guru dalam kehidupanku. Semangatnya, ketulusannya, 
senyuman khasnya tetapi begitu tulus membuatku bangkit kembali dan 
bersumpah pada diriku sendiri kalau aku harus bisa seperti dirinya 
bahkan harus lebih dari dirinya.
Hari ini aku bahagia 
karena besok aku diijinkan untuk keluar dari rumah sakit jiwa ini karena
 dinyatakan telah smbuh. Ya elah, aku kan ngak gila -.-. Para dokter aja yang nganggap aku gila. Itulah pikiranku saat itu. Suatu ketika, aku 
mendengar suatu berita. Berita yang sungguh seperti membuangku kedalam 
laut. Ya ! Laut yang sangat dalam sehingga aku tak dapat naik ke daratan
 kembali. Aku sangat terpukul. Bagaimana tidak? Orang yang telah 
membuatku sadar kembali, yang membuat semangatku berkobar, pergi untuk 
selamanya meninggalkanku sendirian, tanpa ku tau siapa namanya. Tetapi 
aku masih mengingat bahkan tidak akan pernah melupakan wajah, senyum, 
sikap dan semua yang ada padanya. Mungkin semua kehidupannya, dia 
berikan untuk orang lain. Dia begitu baik, begitu tulus, memiliki 
semangat hidup yang begitu luar biasa. Aku tak menyangka. Sangat tak 
menyangka! Aku pun mengingat sesuatu yaitu pertemuan terakhirku dengan 
namja itu. Dia berkata “wah lusa, kau sudah boleh keluar dari rumah 
sakit itu. Yah ! Aku akan sendiri lagi” dia memasang wajah yang pura – 
pura sedih dan kembali tersenyum dan berkata “bolehkah aku meminta 
sesuatu darimu?” aku pun menjawab “Iya. Apa saja yang kau mau. Hitung – 
hitung, sebagai balas budiku.” jawabku dengan girang. Lalu namja itu pun
 berkata “Jangan sia – siakan waktumu untuk sesuatu yang telah berlalu 
yang hanya akan membuatmu tersiksa. Walaupun mungkin di saat kau msh 
memilikinya, kau sangat menyayanginya. Tetapi di saat itu semua pergi 
dan tidak akan pernah kembali, ku mohon kuburkanlah semuanya itu dan 
kenanglah selalu sebagai kenangan terindah di dalam hidupmu dan jangan 
menjadikannya masalah di masa depanmu yang akan datang sehingga semuanya
 itu akan menjadi beban dalam hidupmu dan kau malah akan membenci semua 
itu. Tuangkanlah semuanya di dalam buku yang kuberikan kepadamu. Jika 
buku itu telah habis, belilah yang baru karena aku tak punya uang yang 
banyak untuk membelikannya terus untukmu. Ahahahaa” kata – katanya yang 
begitu indah sangat tertanam dalam hatiku dan dia pun mengakhirinya 
dengan sebuah lelucon yang sempat membuatku tertawa terbahak – bahak 
tetapi juga terharu di saat aku mengingatnya kembali. Ya Tuhan bagaimana 
bisa semua ini terjadi?? Mungkin jika aku tidak mengingat semua kata – 
kata yang diucapkannya, aku pasti kembali menjadi Sungmin yang dianggap 
gila oleh semua orang bahkan mungkin lebih parah.
Jujur, aku jauh 
lebih terpukul dibanding peristiwa 5 tahun yang lalu yang pernah ku 
alami. Aku menganggap namja ini adalah malaikat yang dikirimkan Tuhan 
olehku. Yang selalu menghiburku, yang selalu memberi dukungan dan 
semangat. Kini dia telah pergi ke tempat yang pastinya tidak bisa ku 
temui jika aku belum menemukan ajalku. Aku tidak mau membuatnya kecewa 
di sana, aku pun bangkit dari semua kesedihanku, menguburkan semua 
kenangan yang luar biasa itu dalam hatiku yang paling dalam dan 
menjadikannya suatu kenangan yang sangat indah dan  takkan pernah 
kulupakan.
Hei guys ! Jangan ikutan nangis dong. Ahahaha :D
Oh
 iya aku mau melanjutkan ceritaku yaitu saat ini. Kini 3 tahun telah 
berlalu. Aku pun sudah kembali menjadi Sungmin yang ceria, semangat, dan
 lumayan agresif ahahaha. Ya, sama sekali seperti Sungmin 5 tahun yg 
lalu. Berkat namja itu, aku menjadi seperti ini. Oh iya aku juga membuat
 nama panggilan untuknya setelah dia meninggalkanku. Aku memanggilnya 
malaikat evil.ku. Aku sering tertawa sendiri jika mengingat nama itu. 
Sungguh, aku berterima kasih kepada Tuhan karena pernah mempertemukanku 
dengan seorang namja yang luar binasa eitss maksudku luar biasa itu.
Oh
 iya setelah keluar rumah sakit jiwa itu, aku pergi mencari perkerjaan. 
Tak ku sangka aku diterima bahkan gajinya pun banyak dan dalam waktu 
singkat pun aku bisa membeli sebuah rumah. Lalu aku pergi ke sebuah 
sekolah. Kalian tau apa maksudku? Aku ingin bersekolah kembali, meraih 
prestasi yang pernah ku raih di sekolah saat aku SD dan SMP kelas 1 dan 
menceritakan semua kisahku yang luar biasa ini kepada siapa saja yang 
mau mendengarkannya disaat aku telah siap dan menyelesaikannya dengan 
baik. Aku lumayan pintar juga loh ;) ya, walaupun aku kurang ahli sama 
yang namanya hitung – hitungan. Tapi, aku jago hafal – hafalan. Mau 
bukti ? Coba kalian tanya saja pada teman – temanku. Aku sangat suka 
pelajaran biologi, bahasa, ilmu sosial. Pokoknya yang berhubungan 
dengan kehidupan sehari – hari yang tentunya tanpa hitung – hitungan 
hehe :D.
Telah begitu lama aku memuliskan semua kisahku
 sampai – sampai kini aku telah berumur 20 tahun di bulan Januari 
tepatnya tanggal satu tahun ini. Di saat aku SMA, aku menemukan seorang 
namja yang sangat mirip dengan malaikat evil.ku dulu. Senyumnya, 
gayanya, yah walaupun wajahnya aku akui sedikit lebih tampan dari 
malaikat evil.ku. Dia juga cerdas, jago maen basket, dan juga ketua osis
 di sekolah kami sewaktu SMA. Tapi yang membuatku tidak begitu 
menyukainya adalah sikapnya yang begitu dingin, cuek, meremehkan orang 
lain terutama yeoja, menganggap dirinya yang paling keren, paling 
cerdas, paling cool, dll. Pokoknya yang banyak palingnya deh. Sangat 
berbeda dengan malaikat evil.ku yang begitu menjaga perasaan orng lain, 
ramah, aku akui dia juga cool, aku tak tau dia cerdas dibidang akademik 
atau tidak karena aku tak prnah membahas soal pelajaran saat bersamanya.
Inilah kisahku.
Karena
 aku sangat baik. (Hehe kePD-an lgi deh). Maka aku, akan menceritakan 
semua kisahku yang entah itu menyenangkan atau tidak. Oh iya saat 
malaikat evil.ku pergi mencarikan tempat untukku di surga, mulai saat 
itu aku pun merasakan jatuh cinta. Oow. Kalian mau tau kepada siapa aku 
jatuh cinta ? Pasti kalian menebak, aku jatuh cinta dengan namja yang 
kuberikan julukan “namja ke-PDan tingkat dewa” itu kan?? :D hmm gimana 
ya ? jawab ngak ya?
Oh iya, di ceritaku ini sikapku 
mungkin sdikit membingungkan. Tetapi kalian bisa mengerti jika 
membacanya tuntas dengan tulus ikhlas tanpa imbalan, tanpa minta – 
minta, tanpa tangisan . Loh kok sampai sini sih aku ngomong.
Aku kebanyakan ngomong ya ? Ya udh langsung baca aja ! Kan ngak asik klo diceritain ;)
Happy reading ! 
_~_~_~_~_~_~ DI BELAKANG KAMPUS ~_~_~_~_~_~_
“Sungmin !!!” teriak seorang namja yang berperawakan sempurna dan sangat familiar memanggilnya.
Sungmin pun berbalik mencari sumber suara itu..
Namja
 itu pun berkata “aku mencarimu kemana – mana, aku takut kehilanganmu. 
Saranghae.” kemudian namja itu memeluk dan mengecup bibir yeoja pemilik 
nama Sungmin itu dengan lembut.
Tetapi di saat namja itu membawanya ke dalam dekapannya lebih dekat,,
“Dia sudah pergi” kata Sungmin dingin setelah melepaskan kecupannya terlebih dahulu.
“Ternyata… kau sudah tahu, aku kira kau tidak melihatnya” katanya salting.
Tiba
 – tiba Sungmin mengeluarkan butiran kristal yang berasal dari mata 
indahnya berlanjut ke pipi cubbynya yang tidak kelihatan oleh namja itu 
karena tertutup rambutnya yang panjang. Tanpa aba – aba, Sungmin segera 
meninggalkan namja itu.
“Wah ku pikir kau tidak tahu 
kalo aku akting, oh iya aktingmu bagus juga ya, kalo aku jadi sutradara 
aku jadikan kau pemeran utamaku, haha.” kelakar namja itu yang tak sadar akan 
kepergian Sungmin karena masih celingak – celingukan mencari yeoja yang 
telah berlari melihat aksi mereka.
“Aku tidak 
menyangka.. Eee ?? Sungmin !!! Sungmin !!” kata namja itu yang terheran 
sendiri karena seorang yeoja yang diajaknya bicara sedari tadi telah 
menghilang.
Ia pun segera berlari mencari yeoja itu. 
Karena larinya yang begitu cepat, maklum dia adalah pemain bakset yang 
tugasnya lari – lari ngak jelas sewaktu SMA (Emang ada ya?), dia pun 
segera menemukan Sungmin.
“Sungmiiiin !!!” kata namja 
itu terengah – engah. Tapi tak ditanggapi oleh Sungmin. Kemudian, namja 
itu pun mengumpulkan semua tenaganya dan berlari lebih kencang dan 
menangkap tangan yeoja itu.
“YA !!! kenapa kau meninggalkan ku, aku kan sedang berbicara. Tidak sopan !” kata namja itu.
“Lepaskan aku !!” kata Sungmin tetap dengan nada yang selalu sama, datar tanpa perasaan.
“Tidak !! “ kata namja itu berkeras.
Sungmin pun melemahkan tangannya. Dan tiba – tiba, namja itu pun melepaskan tangannya,,
“Sungmin,, kau menangis ??” kata namja itu dengan nada khawatir.
Sungmin
 pun tak menjawab dan langsung melinggalkan namja itu. Sayang seribu 
sayang, namja itu lebih kuat dari padanya dan kembali menahan tangannya.
“Aku minta maaf Sungmin, kalau kau menangis karena kejadian tdi.” kata namja itu dengan perasaan bersalah.
Sungmin pun mengangkat kepalanya.
“Aku
 tidak menangis, babbo. Liat saja mata ku !!” kata Sungmin datar sambil 
memperlihatkan matanya yang memang terlihat biasa, tanpa ada air mata. 
Padahal tadi jelas – jelas dia menangis.
“Lah, trus air yang jatuh di tangan ku tadi, apa dong ??” kata namja itu keheranan.
“Dasar Kyuhyun babbo. Lihat ponimu !” kata Sungmin dengan kasar sambil menunjuk poni namja pemilik nama Kyuhyun.
“Oh
 iya ya, ternyata peluh toh! hehe :D . Aku kira kau menangis. Oh iya aku
 lupa kalo kau tidak bisa menangis ! ahahaha” kata namja itu sambil 
tertawa entah menertawakan dirinya atau yeoja yang ada bersamanya 
sekarang atau mungkin 'sesuatu' lainnya.
“Ada apa kau memanggilku ?” tanya Sungmin dengan dingin yang memberhentikan tawa namja itu.
“Mianhae, soal tdi...” namja itu menggantung kata – katanya *di atas pohon :D*.
“Tidak
 usah berlebihan Kyuhyun (Palu version : biasa jo). Kau kan sudah 
terbiasa seperti itu.” Kata Sungmin dengan santai tapi penuh makna pendalam.
“Mianhae, Sungmin-ah. Jongmal mianhae.” Kata namja pemilik nama Kyuhyun dengan merasa sangat bersalah.
“Kenapa
 kau terus meminta maaf,  memangnya kau selalu minta maaf setelah 
mencium yeoja ?? Haaa atau jangan – jangan, kau belum pernah mencium 
yeoja sebelumnya? Hmm, pasti karena tidak laku.” kata Sungmin datar.
“Hyaa
 !!!. Aku tidak laku ??? Tidak pernah ciuman ??? Enak saja kau bicara ! 
Semua cewek di kampus ini pada pingsan kalau melihatku. Bahkan mereka 
menembakku, tapi aku yang tidak mau menerima mereka, bukan aku yang tak 
laku. Okay ?!.” Bentak Kyuhyun yang sedang membela harga dirinya.
“Pantas saja !. trus, untuk apa kau minta maaf..??” kata Sungmin.
“Aku
 ngak enak saja, belum mengkonfirmasikannya terlebih dahulu. Ee maksudmu
 pantas saja itu apa?” kata Kyuhyun sambil balik bertanya.
“Pantas,
 kamu pandai sekali berciuman. Pasti sudah banyak cewek jadi korbannya. 
ckckck” Kata Sungmin datar sambil berjalan meninggalkan Kyuhyun.
“Hey, kamu !!” kata Kyuhyun entah marah atau apa.
“Wae?? Ada apa lagi?” kata Sungmin sambil berbalik melihat Kyuhyun.
“Kamu
 juga daebak. Aku kira kau menikmatinya (?). Ee ternyata kau sudah 
mengetahuinya! Aku hampir lupa kalau tadi sedang bersandiwara. 
Sepertinya aku yang menikmatinya. Ahaha” Kata Kyuhyun sambil berjalan 
mendekati Sungmin memasang tampang sedikit salting maybe.
“Udah ngak ada masalah kan? Aku mau balik.” Kata Sungmin sambil memalingkan wajahnya ke arah Kyuhyun.
“Chakkaman!!” kata Kyuhyun memberhentikan langkah Sungmin.
“Mwonde?” tanya Sungmin
“Hmmm.. gimana ya?” kata Kyuhyun dalam hati sambil memikirkan kata – kata yang pas untuk dikatakan.
“Ya!!! Ngayal lagi si kyunyuk.” Kata Sungmin yang sontak memberhentikan Kyuhyun dari lamunannya.
“Boleh tidak aku minta bantuanmu?” tanya Kyuhyun dengan hati – hati.
“Bantuan? Bukannya orang tuamu orang kaya ya? Kamu pula..” kata Sungmin terhenti.
“Kamu mau tidak jadi yeoja chingguku ee…
~~_To Be Continue_~~
Annyeong chingudeul..
Gimana?
 Jelekkan? Hehehe makasih banyak (?) ee salah maksud saya mian klo bgtu 
*bow*. Maklum ini FF pertama sya (tpi ini ide ke 4).
Mohon
 maap pula atas istilah – istilah yang belum tepat (entah itu 
tulisannya, penempatannya, atau mungkin kebalik) or miss typed. Buthakdeuribnida. Oh iya big thx to my best chinggus (English style :D)
 Hangeng hyung alias Kristi Tsukiyomi, Eunhyuk dongsaeng alias Dian 
Putri, Donghae dongsaeng alias Sari and my chingus lainnya yang turut 
membantu + mau jadi kamus (?) dan mendukung saya. Gomawooooo, jinjja 
jinjja gomawo..
Jika para readers suka dengan chapter yang ini maka saya akan mengepos 5 chapter berikutnya ^_^
As Inspirator Yess, For Plagiat Andwe !!
Gomawo readerdeul hehe ^_^
# July 4, 2012 at 7:55pm from https://www.facebook.com/notes/chun-hoa-radeulan/ff_oo-owwh_chapter-1/446744472026981
No comments:
Post a Comment