Monday, June 30, 2014

FanFict “Wae? Is That Wrong To Loving You?“ // GS // 4th (b) Chapter



Annyeonghaseyo Minaaa! *bow :)
Makasih masih mau menantikan FF thor-thor Chun ini. Mian, di part ini juga belum ada KyuMinnya. Tapi di chap 5 PASTI ada!
Baiklah, tanpa banyak berbasa-basi lagi, happy reading ;)


Casts :
Ø  Cho Kyuhyun (Namja)
Ø  Lee Sungmin (Yeoja)
Ø  Kim Ji Won (Yeoja)
Ø  Kang Min Hyuk (Namja)
Ø  Kang Ha Neul (Namja)
Ø  Dll (termasuk eomma dan appa Kyuhyun bisa langsung dibaca aja)

Types and Length :
Terserah reader mau nentuin apa, yang jelas ini exactly bukan FF yaoi. Kalo dari author ada romantic, maybe hurt, I hope tiap chapternya bisa panjang, und semoga saja happy ending.

Messages :
FanFict ini adalah murni imajinasi author, hanya minjem nama pemain aja, no bashing, don’t like pairingnya = don’t read karena nanti ngak dapet feelnya.

--------___________--------___________--------___________

A Piece Of Last Chapter :

“CHO KYUHYUN-S..”

--------___________--------___________--------___________


“Kita sampai.”

“Nde?”

“Ini kan rumahmu? Dari rumah sakit, terus saja, ada lampu merah belok kiri, lalu belok ke Gangnam. Setelah ada perempatan, belok kiri, rumah berwarna biru. Am I wrong, Kim Ji Won-ssi? Ucap Kyuhyun dengan lancarnya tanpa menyadari perubahan ekspresi yeoja di sampingnya itu.

“Ah, ne, ini rumahku.”

“Chogi.. Just now, don’t really impact by that. That just, cause of, I dislike awkward condition. Senang bertemu denganmu, Kim Ji Won.”

“Nn-ne, gomawo..”

“Cheonma.” Ucap Kyuhyun singkat lalu meninggalkan Kim Ji Won yang masih terpaku (di tembok :D) memandang kepergian Kyuhyun.


--------------- Ji Won’s House (~~~~) ---------------


“Aigoo, what’s wrong with you, eoh?” sapaan ‘hangat’ eomma Ji Won setelah Ji Won membuka pintu rumah.

“O? Annyeonghaseyo nae eomma *bow*” ucap Ji Won lalu mengakhirinya dengan senyuman indahnya.

“Wae, eomma? Bukannya your beautiful daughter sudah kembali ke rumah dengan selamat?”

“Ne, nugu? Siapa nama ‘chinggu’ yang mengantarmu tadi?”

“Oh, dia Cho Kyuhyun.”

“Oooh, jadi Cho Kyuhyun namanya. ‘Yeeoojaeo’?”

“Ne. Anni, namj… Omo! Apa yang aku lakukan! Aigoo, babboya Kim Ji Won, aish!” jawab Ji Won yang lancar-lancar saja, sampai ia sadar dan segera menutup mulutnya lalu mengutuki kebodohannya dalam hati.

“Yaa Kim Ji Won! Berani-beraninya kau membohongi eomma, eoh? Sejak kapan kau belajar berbohong, hmm? Apa appamu yang mengajarinya?!”

“Anni, appa tidak mengajariku, hanya otodidak, eomma.” Jawab Ji Won santai sambil memasang tampang tanpa dosanya.

“Aigoo.. Ya Kim Ji Woon! Berani kau menjawab eomma, eoh?”

“Kan eomma yang mengajarkan padaku, kalo orang bertanya apalagi orang tua, harus dijawab dengan jujur, kan? Eomma lupa ya? Hayo, eomma lupa, eoh?” ucap Ji Won berusaha keras mengalihkan topik pembicaraan.

“Iya yah, eomma hampir lupa…”

“Hajimaaaan, bukan dalam konteks seperti ituuuu Kim Ji Woon-ssi!!” ucap eommanya ‘lembut’ lalu tiba-tiba menarik salah satu daun telinga Ji Won ke atas tanpa ampun.

“Aduu-duu-duu.. Ampun eomma, nan jongmal mianhaeseo. Situasinya tidak seperti yang eomma bayangkan… Aigoooo, appaaa help me!!!”

“Memangnya ‘situasi’ yang bagaimana yang kau pikir eomma bayangkan, eoh? Yaa, kau lupa kalo appamu ke luar kota?”

“Aigoo.. Eomma, jebal, anni, buthakhaeyo. Tolong lepaskan tanganmu and let me explain to you. I promise no mor…” rintih Ji Won yang kali ini menunjukkan betapa luar biasa sakitnya jeweran eomma Ji Won yang langsung dilepaskan eommanya.

“Joha, jelaskan kepada eomma sejelas-jelasnya.”

“Tadi sewaktu latihan cheerleaders, kepala dari salah satu anggotaku terpental bola basket dari salah seorang namja di tim basket hingga pingsan. Jadi, ketua tim basketnya meminta maaf padaku. Dan karena aku selaku ketua tim cheerleaders, maka aku juga merasa harus bertanggungjawab dan mengantar yeoja itu ke rumah sakit. Nah, ketua timnya meminta untuk membawa temannya yaitu Cho Kyuhyun karena kebetulan hanya dia yang membawa mobil. Setelah itu…”

“Aigoo! Kenapa tidak jelaskan kepada eomma dari tadi, eoh? Kan kalo begitu eomma tidak akan menjewermu, nae pretty good daughter.. Eomma mianhae, eoh? Jinjja appo?” ucap Eomma Ji Won setelah mengetahui kebenarannya.

“Yaa, eomma! Aku kan belum selesai menjelaskannya. Lagi pula sedari tadi aku kan mau menjelaskannya tapi eomma keburu menjewer your ‘pretty good daughter’ ini.” Balas Ji Won dengan ekspresi setengah mengejek eommanya dengan kalimat bahasa asing itu.

“Aigoo, I’m really sorry honey.. Bagaimana sebagai permintaan maaf eomma, uang jajanmu bulan ini dinaikkan jadi 2 kali lipat, how?”

“Jongmal??!! Baiklah, permintaan maaf diterima!”ucap Ji Won dengan begitu bahagianya.

“Aigoo, betapa mudahnya membujukmu..”

“Hahaha” tawa mereka lepas bersama.


---------------  (~~~~) ---------------


“KIM JI WON!!”

“Kkamjjaki! Yaa Lee Gyu Won!”

“Hahaha, ternyata Princess Cold yang Populer dan Biutipul ini bisa kaget juga ya? Haha”

“Aigoo.. Itu tidak lucu Lee Gyu Won. Bagaimana kalo..”

“Mwo?!!” Potong Gyu Won really surprised dengan apa yang didengarnya barusan.

“Wae?”

“Apakah sekarang aku sedang bermimpi?”

“….” Ji Won memutar bola matanya malas.

“Ini harus dirayakan!”

“Ige mwonde?”

“Ini adalah pertama kalinya seumur hidupku mendengar seorang Kim Ji Won mau merespon pembicaraanku yang tak beres bahkan lebih dari satu kalimat! Daebaak!”

“Kau berlebihan Gyu Won-ah” tanggap Ji Won dengan wajah yang sedikit tertawa.

“Assa!! Jangan-jangan karena kemari, eoh? Oh iya, kau belum menceritakan padaku, apa yang terjadi k-e-m-a-r-i-n. Chakkam, aku duduk manis dulu..Okey, I’m ready to listen your story.” Ucap Gyu Won dengan semangat luar biasa dan memasang pose yang benar – benar ‘bergairah’.

“Mwonde? Bukannya kau juga ada di situ ya?”

“Anni. Aku mau mendengar yang di rumah sakit. Aah, juga kemarin karena aku tidak sabar mendengar ceritamu, jadi aku langsung ke rumahmu dan..”

“Aah, ternyata bukan hanya karena aku keceplosan tapi kau yang lebih dulu membuat eommaku tau, eoh?” maki Ji Won memotong pembicaraan Gyu Won.

“Aigoo.. Sudahlah! Yang penting sekarang adalah…. CERITAKAN PADAKU!!” balas Gyu Won yang mengembalikan pembicaraan ke topik awal dengan sangat bersemangat.

“Tidak ada yang spesial. Hanya, sesampai aku di rumah sakit, aku disuruh pulang oleh sunbae karena sudah larut malam. Lalu sunbae meminta tolong Kyuhyun untuk mengantarku pulang.” Jawab Ji Won santai sambil memasang tampang mengingat-ingat (menurut author, gayanya tuh jari telunjuk kanan di dagu lalu mata mengikuti kepala yang sedikit mendongak ke atas).

“Mwo?! Tidak ada yang s-p-e-s-i-a-l katamu? Kau sedang diperebutkan 2 namja, aigooo, betapa sempurnanya hidupmu Kim Ji Won..” Ucap Gyu Won sambil membelalakkan matanya lalu membayangkan betapa bahagianya ia jika menjadi Ji Won.

“…” seperti biasa, Ji Won memutar bola matanya malas mendengar ucapan Gyu Won yang menurutnya sedikit ber’lebay’an.

“Nah! Sekarang yang harus kau lakukan adalah membantuku. Okay?”

“Hmm? Kenapa aku harus membantumu, eoh?”

“Because you’re already failed in you mission! Hahaha!”

“Mwo? Kalah? Aih, jinjja! Ini bukan apa-apa Lee Gyu Won. Ini hanya…”

“….”

“Hanya apa, eoh? Kau saja bingung mau bilang apa kan? Hha, ya sudah, akui saja kekalahanmu Kim Ji Won-ssi. Dan sekarang aku mau, kau membantuku untuk…” ucap Gyu Won dengan santainya lalu menggantung kata terakhirnya sambil memainkan sebelah matanya kepada Ji Won.

“Okay, up to youlah. Paling tidak susah-susah amat yang kau minta. Hei, what’s going on with your ‘flirtatious’ eye?” balas Ji Won santai sambil memberikan padangan yang seperti berkata ‘betapa menjijikannya matamu’ saat mengucapkan kata flirtatious.

“Aigoo.. Yaaa, Ini caraku untuk melakukan aegyo! Chogi, kau taukan namja bernama L-e-e S-i-n?” ucap Gyu Won lalu memberikan penekanan pada nama namja tersebut.

“Huh? Sepertinya… Ya, aku tau. Dia adalah…”

“Tetanggamu, bukan? Aku pintarkan?”

“Aigoo, sok tau. Dia adalah teman sekelasku sewaktu SD.”

“Mwo? Berarti jadi lebih mudah dong. Haha!” Ucap Gyu Won kepada dirinya sendiri sambil senyum-senyum gaje.

“Yaa, Lee Gyu Won. Kau menakutkan memasang senyum seperti itu. Terlihat seperi ajjushi-ajjushi yang membutuhkan belaian wanita. Haha”

“I don’t care about that! Ji Won-aahhh” ucap Gyu Won sambil berusaha memasang tampang childish + aegyonya kepada Ji Won.

“Wae?”

“Bantu aku mendapatkannya, eoh???”

“Mwo? Haha. Hanya itu permintaanmu?”

“Yessss. Ne,ne,ne? Ah, dan pastikan dia juga memiliki *main mata* denganku.” Ucap Gyu Won yang menggantikan satu kata dengan memainkan matanya (lagi).

“Arraseo.”

“Assa!!!! Jongmal Gomawo Kim Ji Won-ah!! Ah, sebagai bentuk rasa terima kasihku, aku akan membantumu untuk mendapatkan ‘dia’.” Ucap Gyu Won kegirangan lalu mengakhiri kalimatnya dengan memberikan kode mulut ke arah namja yang dimaksud.

“Aish, jinjja. Apa yang kau maksud, eoh?”

“Tenang dan lihat aksi sahabatmu yang Cute Abieezzz ini, eoh? I promise to you.” Ucap Gyu Won memastikan sambil memasang tampang yang begitu yakin bahwa apa yang telah ia rancang di otaknya pasti berjalan sesuai keinginannya.

“Awas kau, kalo membuat yang aneh-aneh, eoh?”

“Yes! You can believe me, Ji Won-ssi!”


---------------  (~~~~) ---------------


“Huhhh.. Huhhh.. Huhh.. Yaa Kim Ji Won!!! ANDWE!” teriak seorang namja sambil terengah – engah karena berlarian menaiki puluhan anak tangga secara kilat.

“Kyuhyun-ssi? Aigooo!! Aaaa..!!!” teriak Ji Won karena terpeleset dan hampir jatuh, sampai….

…………………………………………………. (Kyuhyun yang segera menangkap Ji Won dengan melingkarkan tangannya di pinggang Ji Won yang membuat wajah mereka saling berhadapan hanya beberapa senti saja) Menurut author, readerdeul sudah bisa membayangkan posenya bagaimana. Jadi, jangan gebukin author ya? ^.^

(Hening entah berapa lama)

          -- DEEG-DEEG-DEEG ---

“Gwenchana?”

“Kyuhyun-ssi.. Wae.. ucapan Ji Won terpotong.

“Lee Gyu Won bilang kau mau bunuh diri di atap. Jadi..”

“Kk-enapa aku harus bunuh diri?”

“Dia bilang…” sebelum Kyuhyun menyelesaikan kalimatnya, dia sadar akan bagaimana pose yang telah tercipta antara mereka dan melepaskannya.

“Ah, mian. Dia bilang kau mau bunuh diri karena aku…”

“Mwo? Karena kau? Haha, Wae?”

“…..” Kyuhyun terdiam dan sibuk memikirkan kalimat apa yang tepat untuk diucapkan.

“Ah, anni. lupakanlah. Hahaha..” Akhirnya, itulah ucapan yang Kyuhyun keluarkan karena tidak dapat memikirkan kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Ji Won.

“Cho Kyuhyun-ssi.. Aku mau bilang sesuatu.”

“Ne? Oh, ye, silahkan.”

“Hmmm..” Ji Won terlihat berpikir begitu keras dan tentunya gugup.

“Huh? Wae? Aigoo, kau membuatku penasaran.”

(hening….)

“Nan.. Johaeyo… Would you be my boyfriend?”

“….” Kyuhyun terdiam mendengar pengakuan yang menurutnya dan author cukup berani bagi seorang yeoja.

(hening again…)

“Yes, I would, Kim Ji Won.” Sebelum mengucapkannya, Kyuhyun memberikan senyuman terbaiknya dan memberikan tampang yang memastikan bahwa memang ia juga memiliki perasaan yang sama kepada Ji Won.

“…..” entah berapa lama mereka terdiam dalam indahnya perasaan dan khayalan yang tengah mereka rasakan. Ada yang tak percaya bahwa ia akan menyatakannya dan ada yang menganggapnya bahwa memang keputusan itu yang dapat membuatnya bahagia untuk saat itu.

(FlashBack End).

…..TESS..... (air mata Ji Won pun menetes tat kalah mengenang masa-masa indahnya bersama Kyuhyun)

“I’m still loving you My Cold Prince.. Aku percaya kau juga masih mencintaiku. Jika kau tidak mau memberikan kepastian padaku, maka aku akan memastikannya sendiri.. Aigoo, kenapa kepalaku terasa pusing mengingat itu, eoh?” Ucap Ji Won setelah mengingat potongan-potongan masa indahnya bersama Kyuhyun.


WILL BE CONTINUING…


--------___________--------___________--------___________

Siapin hati buat next chap ya ;)
Tetap R -> C -> L buat this chap ne..

Yang terakhir seperti biasa :
Don’t porget => As Inspiration Yes, As Plagiator Andwe!
Gamsha~ God Blessing Us :)

Friday, June 27, 2014

FanFict “Wae? Is That Wrong To Loving You?“ // GS // 3rd – 4tha Chapter



Annyeonghaseyo chinggudeul! *BowJungkirBalik (eh?)* :D
Aigoo..Aigoo.. Mian ne, kalo chapter 2ndnya kependekan -.- *bow
Juga, jinjja gomawo yang udah setia RCL dan yang baru like serta membacanya :* (kiss+hug)
Kalo soal KyuMin moment, untuk saat ini belum deh readerdeul. Soalnya, author pengen jelasin alurnya dulu supaya saat KyuMin momentnya dimulai, kagak ada yang bingung, nebak-nebak sendiri atau sejenisnya :D . Thor-thor janji deh, chapter 5 akan thor-thor munculkan ;)
Nah, dalam rangka permohonan maap, thor-thor Chun panjangin nih dengan mempost the 3rd – 4tha chap ^^v
Oh iya, author Chun juga mau ucapin “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa” bagi yang menunaikannya. Semoga dapat dimampukan untuk melakukannya dengan penuh ketulusan, kesabaran, dan keikhlasan. Semoga FF thor-thor kaga jadi penggoda untuk membatalkan puasa readerdeul yang melaksanakan, amiiiin :D
And don’t porget for the RCLnya ne and….. Let’s cek-it-out! ;)

-------------------------------------------------------------------

Casts :
Ø  Cho Kyuhyun (Namja)
Ø  Lee Sungmin (Yeoja)
Ø  Kim Ji Won (Yeoja)
Ø  Kang Min Hyuk (Namja)
Ø  Kang Ha Neul (Namja)
Ø  Dll (termasuk eomma dan appa Kyuhyun bisa langsung dibaca aja)

Types and Length :
Terserah reader mau nentuin apa, yang jelas ini exactly bukan FF yaoi. Kalo dari author ada romantic, maybe hurt, I hope tiap chapternya bisa panjang, und semoga saja happy ending.

Messages :
FanFict ini adalah murni imajinasi author, hanya minjem nama pemain aja, no bashing, don’t like pairingnya = don’t read karena nanti ngak dapet feelnya..

--------___________--------___________--------___________

A Piece of Last Chapter :

“Ne, Hee Chul eomma..” ucap Sungmin singkat sambil membalas pelukan erat Hee Chul.

--------___________--------___________--------___________


--------------- In Another Place ---------------


“Ji Won-ah..”

“Ji Won-ssi…”

“Yaa, Kim Ji Won!”

“Nde? Ah, mian sunbae. Apa kau sedang berbicara denganku?”

“Anni, aku sedang berbicara dengan ‘seseorang’ di mobil ini.” Balas namja yang disebut sunbae itu dengan memberi tekanan khusus pada kata seseorang.

“Seseorang? Bukannya hanya kita berdua di mobil ini?” tanyanya polos.

“Aish, jinjja! Aku berbicara dengan seseorang yang namanya harus disebut dengan jelas dan lengkap yaitu Kim Ji Won-ssi agar dia mau mendengar ucapanku! Ucap namja itu sambil mendengus kesal.

“Ah… Mian, sunbae. Aigoo, kau lucu sekali kalo sedang marah begini, seperti anak kecil, haha!” balas yeoja yang bernama Kim Ji Won itu.

“Apa yang sedang menggangu pikiranmu saat ini ‘Kim Ji Won-ssi’?” ucap namja itu dengan nada formal menyinggung, terutama pada saat mengatakan Kim Ji Won-ssi.

“Yaa, sunbae!”

“Okay fine. Apa yang sedang mengganggu pikiranmu Ji Won-ah? Apakah karena aku tidak membawakanmu menara Eiffel, eoh? Aish jongmal Ji Won-ah, kau taukan menara itu bagaimana besar dan tingginya. Mana mungkin aku membawakan itu kepadamu. Kecuali kau memesan hatiku untuk dibawakan kepadamu, aku pasti membawakannya bahkan aku sudah memberikannya kepadamu sebelum kau memesannya tapi kau tidak mau menerimanya.” Ucap namja itu mencoba membuat ‘lelucon’.

“Aigoo, hahaha! Sunbae, Sunbae… Jongmal? Tapi kau tidak pernah memberitahuku bahwa kau telah membawanya dan memberikannya? Di mana kau simpan ‘hatimu’ itu, eoh? Aku mau melihatnya dulu lalu berterima kasih.” Balas yeoja itu yang turut serta dalam ‘leluconnya’.

“Only terima kasih? Tanpa balasan atau some-thing maybe?” ucap namja tersebut dengan memberikan penekanan khusus pada kata ‘some-thing’.

“Hahaha, ternyata aku baru tau sisi lain sunbae yang memberikan sesuatu lalu meminta imbalannya. Baiklah lain kali aku tidak akan meminta apa-apa kepada sunbae supaya tidak menyusahkan aku pada akhirnya.” Jawab yeoja itu yang masih menganggap bahwa pertanyaan tersebut sebagai ‘lelucon’ sunbaenya sambil memasang tampang ngambek buatannya.

“Haha, baguslah kalo kau sudah mengetahuinya. Ji Won-ah Aku tau kau sedang melihat namja itu sedari tadi kan?” ucap namja itu kembali ke topik sambil memajukan mulutnya ke arah namja yang dimaksud.

Mwo? Anniya! Apa yang kau maksud sunbae..” sangkal yeoja bernama Kim Ji Won itu.

“Aigoo, what do you think about me, huh?”

“…..” Ji Won mengerutkan kening tanda tak paham.

“Kau pikir seorang Kang Ha Neul yang adalah sunbae Kim Ji Won, lebih tua 2 tahun darinya dan telah saling mengenal selama 7 tahun bisa kau bohongi, eoh? Aku mengetahuimu dan banyak hal tentangmu. Don’t you know that’s really hurt me? Can you just trust and never lie anymore in front me? And please, stop act strong if you know it just hurt you at the end.” ucap namja itu dengan sungguh.

(hening sejenak)

“Mian, kalo kata-kataku tadi berlebihan. Anggap saja aku tidak mengatakannya, haha..” ucap namja yang adalah Kim Ha Neul untuk mencoba mengalihkan suasana.

“Anni.. Sunbae benar! Mian sunbae, jongmal mianhaeyo.. Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya tidak mau sunbae mengasihaniku lagi. Arra, sunbae adalah orang yang paling mengenalku dan hal – hal tentangku. But, don’t hold on me to see that guy, because I believe he still loving me like I do. Aku tidak tau kenapa dia seperti itu, pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan. Aku tau dan percaya bahwa dia bukanlah namja seperti itu.” Ucap Kim Ji Won dari lubuk hatinya yang paling dalam.

“Ok. Sure, aku tidak akan mencegahmu lagi untuk melihat, percaya, dan terus berharap padanya. Tapi, jika memang pada akhirnya dia hanya memberikan harapan palsu dan menyakitimu, aku tidak akan tinggal diam Kim Ji Won-ssi. Arra?” Balas Ha Neul sambil menatap Ji Won dalam, penuh makna.

“Ne, arraseo, I promise to you Mr. Kang Ha Neul! (hening sejenak) Gomawo sunbae. Kau sangat baik padaku. Kau tidak berubah sedetikpun. Gomawo karena kau selalu setia bersama dan menjagaku. Aku tak tau harus membalas apa padamu.” Ucap Ji Won terharu karena ucapan Ha Neul.

“Okay,okay, I hate this situation, can we talk about another, huh?”

“Hahaha, okay sunbae..”

“Ah, kau kan tadi bilang ‘ternyata aku baru tau sisi lain sunbae yang memberikan sesuatu lalu meminta imbalannya’, jadi sekarang aku meminta imbalannya. Ayo kita makan di restoran Chinese dan kau yang traktir, ok?” ucap Ha Neul mengikuti gaya Ji Won sambil memasang tampang bahagianya.

“Cem-cem-cem. Baiklah, tapi tidak lebih dari 15.000 won, ne?”

“Jongmal? Baik sekali kau Kim Ji Won. Baiklah, aku akan memesan semua makanan di atas 15.000!”

“Mwo?! Are you crazy? I don’t have enough money, sunbae!”

“Hahaha, baiklah. Aku akan memesan makanan di bawah 15.000 won asal,,,,”

“Aish, apa lagi sunbae?”

“Can you call my name and not ‘sunbae’ anymore? Minimal Mr. Kang Ha Neul, maybe? Jika kau mengucapkan sunbae terus, orang-orang akan berpikir betapa tuanya umurku tetapi memiliki babyface. Kan repot diaku nantinya kalo jadi kejaran para yeoja.” Ucap Ha Neul sambil mencoba memasang tampang ‘berpikir keras’.

“Arraseo, aku akan membayar makananmu di atas 15.000 won dan jangan pernah berharap aku akan berhenti memanggilmu sunbae karena hanya panggilan itu yang paling cocok untukmu dengan wajah yang katamu ‘babyface’ itu, hahaha.”

“Aigoo, betapa sulitnya membujuk Princess Fearful Glare sepertimu. Yaa Kim Ji Won!”

“Ne, S-U-N-B-A-E?”

“Hahaha, kajja?”

“Ne, kajja S-U-N-B-A-E!!” lalu mereka mengakhiri percakapan mereka dengan tawa menuju resto Chinese.


--------------- FlashBack Begin (~~~~) ---------------


“Aigoo, aigoo.. Ya Kim Ji Won! Pasti kau sedang memperhatikan sunbae itukan?” goda seorang yeoja yang adalah sahabat Ji Won sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“A-anniya! Siapa juga yang melihat namja itu! Kurang kerjaan banget seorang Kim Ji Won yang populer ini memperhatikan dia. Cih!” tangkis Ji Won.

“Aigoo, how arrogant you are Kim Ji Won, hahaha! Kalo benar juga ngak papa kok. Kan cocok, kau Princess yang Populer dan Biutipul bersanding dengan Prince Cold dan Jutek itu, kan worth it. Ngak sabar ngeliat beritanya di madding, haha.” Lelucon sahabatnya.

“Yaaa LEE GYU WON! Itu tidak lucu!”

“Wae? That’s bothering you? Kali ini kau bukan seperti Kim Ji Won yang ku kenal yang tidak akan pernah terganggu hal apapun. Kecuali…. jika hal itu b-e-n-a-r, haha.”

“Ya!!! I hate you Gyu Won!”

“Kalo begitu, buktikan padaku jika memang kau tidak menyukainya. Kalo kau begini, malah membuatku semakin yakin, Ji Won-ssi.”

“……”

“Wae? Kau gengsi? Apa karena kau The Most Popular Girl In Pulfrich Junior International School ini? Oh, come on Kim Ji Won. Zaman sekarang, kalo kau lambat selangkah saja, maka akan menyesal seumur hidup.

“……”

Aah, sepertinya kau memiliki gengsi yang luar biasa ya? Kalo begitu, aku memberikan kau tantangan, bagaimana?” tantang sahabat Ji Won bernama Gyu Won itu.

“Aigoo, wasting my time.. Ne, I’ll show you! Apa tantangannya?”

“……………………” (berbisik)

“Mwo?!”

“Wae? Kau takut? Atau jangan-jangan kau tidak mau s-u-n-b-a-e-m-u ‘tersakiti’, eoh? cem-cem-cem.”

“Anni. Aku tidak takut! Lihat saja aku akan melakukannya. Bagaimana jika aku menang?”

“Kalo kau menang? Haha, tidak mungkin! Baiklah, kalo kau menang, aku akan mentraktirmu apa saja selama sebulan penuh atau 30 hari. Dan kalo kau kalah… ”

“Ok, setuju.”

“Yaa, dengar dulu..”

“Aku tidak akan kalah Lee Gyu Won. Kau seperti tidak mengenalku saja. Aku kan…”

“Aigoo, permasalahan matematika-fisika-kimia-bahasa asing-dan pelajaran lainnya itu berbeda dengan masalah P-E-R-A-S-A-A-N, Kim Ji Won. Jadi, jika kau kalah, bantu aku melakukan satu hal dan HARUS sampai tuntas. Deal or No Deal?” putus Gyu Won.

“Cih! Hanya instrumennya saja yang berbeda. Aku hanya perlu gunakan rumus yang tepat, kerjakan dengan cermat, dan pasti akan beres. Ok, Deal!” tantang Ji Won balik.

“I catch you Kim Ji Won, hahaha!” (benak Gyu Won).


--------------- (~~~~) ---------------

“Gyu Won-ah, tolong bantu aku mengumpulkan semua anggota cheerleaders kelas 8 di lapangan basket jam 4 sore sebentar, karena kita harus latihan langsung di lapangan. Mungkin para pemain basket juga datang. Satu lagi, pastikan mereka semua dalam keadaan yang fit karena aku tidak mau terjadi sesuatu. Okay?” ucap Ji Won kepada Gyu Won.

“Haruskah aku mengucapkan bahwa tim basket itu akan datang juga?” balas Gyu Won dengan pertanyaan.

“Ne.” jawab Ji Won singkat.

“Aigoo, aku yakin sekali mereka akan datang pukul 3.30 untuk melihat para pemain basket kita, haha.”

“Yah, malah baguslah. Neo doo, jangan datang terlambat!” peringatan Ji Won.

“Siap laksanakan Kim-Ji-Won-ssi.” Ucap Gyu Won sambil bow ala suasana formal.


--------------- (~~~~) ---------------


“Oke bagus. Kita ulangi sekali lagi dari awal. Kau, Cha Sung Jin tolong tanganmu jangan terlalu dilebarkan, nanti akan mengenai yang lain dan juga tidak bagus kelihatannya, arraseo? Okay, now 1,2…” ucap Ji Won begitu serius memberi arahan sampai..

“Auuuuu! Appo..” teriak salah seorang yeoja dari tim cheerleaders.

“Joo Eun-ssi – Joo Eun-ah – Yaa Im Joo Eun! Aigoo, dia pingsang! Otteoke, apa yang harus kita lakukan?!” Teriak panik para yeoja tersebut bersambungan.

“Oh my…” ucap namja 1 dari tim basket

“Bukan aku-tapi dia!” ucap namja 2 (berbisik)

“Wae? Bukan aku, tapi…” ucap namja 3 lalu terpotong

“Gwenchana? Mian, kami tidak sengaja. Joseonghamnida.” Ucap kapten tim bola basket setelah sampai tepat di depan para cheerleders lalu menunduk sopan *bow*.

“Gwenchana? Kau tidak dengar tadi dia menjerit kesakitan bahkan pingsan, eoh?” ucap Ji Won dingin dan menusuk.

“Jongmal mianhae. Aku antar dia ke rumah sakit sekarang.”

“Tidak perlu, aku yang akan mengantarnya.”

“Anni. Aku akan merasa sangat menyesal jika tidak mengantarnya, karena aku yang...”

“Arraseo. Palli angkat dia!”

“Chakkam, aku mau memanggil anggotaku. Yaa Cho Kyuhyun! Cepat kemari dan bantu aku mengangkatnya di mobilmu!”

“Nde? Nan? Ne.” ucap namja dingin itu dengan singkat dan langsung saja mengambil segala perlengkapannya dan tidak lupa, kunci mobilnya lalu menuju tempat parkir.

“Ya!!! Bukankah aku sudah bilang, kalo mau latihan harus dalam keadaan yang fit, eoh? Atau kau Lee Gyu Won, apakah kau tidak memberitahu seperti itu kepada yang lainnya?! Jika dia fit, tidak mungkin langsung pingsan seperti itu aish! Ya sudah, aku pergi mengantar Im Joo Eun dulu. Jika kalian ingin pulang, langsung pulang ke rumah, aku tidak mau kena masalah yang lebih lagi. Thanks for today.” Marah Kim Ji Won kepada anggota cheerleadersnya karena tidak mematuhi perintahnya, dan setelah itu langsung mengikut di belakang kapten tim basket.


--------------- Hospital (~~~~) ---------------


“Sebaiknya kau pulang duluan. Nanti aku yang akan mengantarnya pulang, ne?” ucap kapten tim basket tersebut kepada yeoja kapten tim cheeleaders.

“No. I should in here until her awake and bring her home, karena aku adalah…”

“Arra. Kau adalah ketuanya, maka kau harus bertanggung jawab. Tapi, kau sudah menunjukkan tanggungjawabmu dengan mengantarnya sampai di rumah sakit. Lagi pula ini sudah pukul 9 malam, terlalu larut untuk anak SMP seperti kita, apalagi kau seorang yeoja. Percaya padaku, aku akan mengantar temanmu pulang ke rumah dengan utuh dan masih bernapas. Jadi, biarkan aku juga melakukan tanggungjawabku sebagai ketua dari tim basketku yang telah membuatnya pingsan, ne?”

“Heh! Ternyata kau tau juga cara bertanggung jawab.” Ucap Ji Won singkat setelah menunjukkan tampang tidak bergairah untuk berbicara dengan namja itu.

“Aigoo, kau jutek sekali. Chogi, kita belum kenalan. Nae ireum..”

“Tidak penting.”

“Hahaha, jangan gitu dong. Apakah karena pertemuan kita yang tidak mengenakan sampai kau tidak mau memperkenalkan dirimu? Bagaimana kalo suatu saat nanti kau membutuhkan pertolonganku? Juga bagaim..”

“Aish, sudah selesai? Panjang sekali namamu.”

“Baiklah, baiklah. Nan, Kang Ha Neul imnida, kelas 9.1”

“Arra, kelihatan dari mukamu yang tua. Just called me Ji Won, Kim Ji Won.”

“Ooh, baiklah, Kim Ji Won-ssi. Okay, just called m…”

“Ne, sunbae. I just want to call you like that.”

“Aigoo, aigoo, hahaha, baiklah sepertinya sangat sulit sekali untuk akrab denganmu, Kim Ji Won-ssi. Tapi bagaimana jika…”

“Arra. Hanya kau yang akan ku panggil sunbae.”

“Jongmal? Wae? Atau mungkin.. Nama K-E-S-A-Y-A-N-G-A-N kah?! hehe”

“Karena hanya dan tidak akan ada lagi sunbae yang lain setua dirimu.” Jawab Ji Won datar.

“Mwoya? Hahaha, kau lucu sekali Kim Ji Won, hahaha. Baiklah, kalo begitu nanti Kyuhyun yang akan mengantarmu pulang. Tidak apa-apakan? Atau kau mau ku antar, eoh? haha”

“….” (Ji Won menunjukkan ‘glare’nya yang menyeramkan)

“Bb-a-baiklah. Kk-yuhyun-ah, tolong antarkan Kim Ji Won-ssi ke rumahnya, ne? Buthakdeuribnida.” Ucap Kang Ha Neul yang ketakutan lalu langsung mengalihkan pandangannya kepada Kyuhyun dan bow ala formal saat mengucapkan kata terakhir.

“(hening sejenak) Ne, Kang Ha Neul.” Ucap Kyuhyun singkat setelah menunjukkan ‘glare’nya yang tidak kalah menakutkan dari Ji Won kepada Ha Neul lalu pergi menuju tempat parkir. Ji Won mengikutnya dari belakang.

“Aigoo, jinjja! Betapa menakutkannya mereka berdua! Kenapa aku dikelilingi orang-orang yang menakutkan sepanjang hari ini, eoh? Dasar Prince and Princess Fearful Glare! Ckckck.” Ucap Ha Neul yang tentunya setelah bayangan ‘yang dibicarakan’ telah hilang dari jarak pandangnya karena jika tidak, mungkin dia yang akan masuk rumah sakit setelah Im Joo Eun.


--------------- (~~~~) ---------------


“Ke mana aku harus mengantarmu?” Tanya Kyuhyun datar (seperti biasa) sambil memutar kemudi mobilnya menghadap jalan raya.

“Dari rumah sakit ini, terus saja, ada lampu merah belok kiri, lalu belok ke Gangnam. Setelah ada perempatan, belok kiri, rumah berwarna biru.”

“Oo.” Jawab Kyuhyun singkat, tanda bahwa ia sudah memahami arahnya. (masih dengan tampang datarnya).

“Did you…”

“Hmm.” Jawab Kyuhyun singkat (masih dengan tampang datarnya again -.-).

“Joha, kalo begitu aku tak akan mengulanginya lagi.”


--------------- About 2 Minutes Later (~~~~) ---------------


“AISH!!” teriak Kyuhyun spontan sambil membanting stirnya kasar menghindari tabrakan.

“ANDWE!!!” teriak Ji Won mengikuti setelah melihat apa yang berada di depan mereka.


         -- BRUUUK!!! Ciiiitt!--- (Ceritanya bunyi benturan dan ban mobil yang direm tiba-tiba)


“Gwenchana?” Tanya Kyuhyun spontan lalu mendekatkan wajahnya di depan wajah Ji Won.

“Aigoo, apakah aku masih hid…?”


          -- DEEG-DEEG-DEEG ---


“Kim Ji Won-ssi, gwenchana?”

“Aa-a, yy-ye, Cho Kyuhyun-ssi. Neun?”


          -- DEEG-DEEG-DEEG ---


“Ne-e, nan gwenchanayo.”

(Hening untuk beberapa abad, eh salah, beberapa saat :D)

“Chogi…”

“Ah, mian.” Ucap Kyuhyun singkat yang sadar bahwa wajah mereka kini hanya berjarak 12cm atau really neaaar. (Readers, jangan gebukin author karena buat situation like this eeaa ^.^v)

“Ehem.” (Ber’ehem’ together untuk mencairkan suasana yang awkward)

“Chogi, dari mana kau mengetahui namaku?” Tanya Ji Won mengalihkan suasana canggung itu.

“Bukankah tadi kau memperkenalkan namamu ‘begitu keras’ kepada Ha Neul?” balas Kyuhyun dengan memberi sedikit penekanan pada kalimat begitu keras.

“Jongmal? Apakah begitu keras? Menurutku bia…”

“Hhe..” tawa kecil Kyuhyunpun keluar. (Menurut author, ketawanya lebih mirip meng’cool’kan diri dengan posisi mulut tersenyum dan bibir atas sedikit dinaikkan. Semoga reader mengerti dengan instruksi author yang gaje :D)

“Wae?”

“Anni. Hanya saja, aku suka melihatmu dengan wajah seperti itu. Kau lucu, Kim Ji Won.”

“Eoh? Hhehe.” Jawab Ji Won singkat, karena ia tidak tau harus mengatakan apa lagi. Padahal jika saat – saat seperti ini, ‘biasanya’ dialah pemegang kendali arah pembicaraan.

   Butterfly! Cha ije arasseo..
   Wae neul aswiweo hago ttaeron,      (Ponsel Ji Won Berdering – Butterfly Song)
    Miweo haett..

“>>>>>”

“Ne, eomma. On the way. Anni, aku bersama chingguku.”

“>>>>>”

“Ye-e, yeoja.”

“>>>>>”

“Come on, eomma. You don’t believe your beloved daughter, eoh?”

“>>>>>”

“Nde, Love you too mom. BIP.” akhir Ji Won, lalu menutup ponselnya.

“Mwo? Nan, yeoja? Apakah kau tidak lihat betapa ‘jantannya’ diriku?” Ucap Kyuhyun yang protes setelah mendengar percakapan Ji Won dan eommanya dan tidak lupa memberikan penekanan khusus pada kata ‘jantannya’ yang entah maksudnya apa karena hanya bang epil dan Tuhan yang tau :D.

“Yaa, kau nguping, eoh?”

“Yaa! Kau pikir kita berdua dalam jarak 1 km, eoh? Pantas saja eommamu meragukanmu. ‘You don’t believe your beloved daughter, eoh?’” balas Kyuhyun dan mengakhiri kalimatnya dengan memperagakan gaya bicara Ji Won.

“Whatever..”

“Aku bertaruh, kalo sebentar pasti eommamu akan memakimu habis-habisan.”

“Aigoo, doa yang baik untuk seorang Cho Kyuhyun. Kyuhyun-ssi, apakah kau sekelas dengan sunbae?

Maksudmu Kang Ha Neul? Anni.

“Berarti kau kelas 9.2?”

“Anniyo. Aku kelas 8.1.”

“Nde? Maksudmu, kau..”

“Ne, aku kelas 8. Kau kelas 7 kan?”

“Ne. Hajiman, kenapa kalian sangat akrab dan juga bukankah kau tidak memanggilnya dengan sebutan sunbae?”

Sepertinya kau ingin tau sekali. Baiklah, aku akan menceritakannya secara singkat. Sewaktu MOS, ada pertandingan basket antar peserta dan panitia. Jika kami kalah, maka akan diberikan masa orientasi yang lebih lama yang tentunya tanpa sepengetahuan guru. Sedangkan jika mereka yang menang, maka kami bisa membalas ‘dendam’ kami semasa orientasi selama 1 minggu penuh. Singkat cerita, kamilah yang memenangkan pertandingan. Mulai saat itu, Kang Ha Neul bersahabat denganku.” Ucap Kyuhyun panjang lebar menjelaskan.

“Pantas saja..” ujar Ji Won mengecilkan suaranya yang tentunya masih dapat didengar oleh Kyuhyun.

“Wae? Pantas saja wajahku terlihat lebih tampan, eoh? haha”

“Aigoo, haha, anni. Hanya, wajahmu terlihat lebih muda darinya.”

“Akui saja Kim Ji Won. Kau telah jatuh dalam pesona Cho Kyuhyun, eoh?” Ucap Kyuhyun mengaktifkan ‘Roh’ keGRannya.

“Mwo? Anniya! Apakah semua orang yang terlihat lebih muda dari orang lain berarti dia lebih tampan, eoh?”

“Anni, aku tidak bilang seperti itu. Tapi kau memang terpesona denganku, kan?” pertanyaan Kyuhyun yang sedikit ‘sesuatu’ akibat Roh GRnya muncul.

“Yaa!”

“Yaa? Hanya kata ‘itu’ yang bisa kau balaskan? Berarti aku memang benar. Skak Mat, Haha!” ucap Kyuhyun dengan senyum ‘kebanggaannya’.

“CHO KYUHYUN-S..”



WILL BE CONTINUING…


--------___________--------___________--------___________


Eottae? How? Apakah FanFict ini masih mendebarkan hati? :D
Jika ya atau tidak sekalipun, tetap R -> C -> L ne? Supaya thor-thor tau bagaimana harus dilanjutkan serta bisa jadi bahan refleksi thor-thor :)
Juga, tak bosan thor-thor menginfokan mungkin tepatnya mempromosikan bahwa kalo mau liat FanFict thor-thor selengkapnya (dari awal ampe sekarang), langsung aja klik website thor-thor : https://chuaendiey.blogspot.com , okey? Dan juga, mian kalo ada kata-kata bahasa asing thor-thor yang weird or bizarre menurut readerdeul. Maklum, thor-thor tau bahasa Inggrisnya otodidak (di sekolah juga tentunya) dan sering ngasal XD

Yang terakhir seperti biasa :
Don’t porget => As Inspiration Yes, As Plagiator Andwe!
Gamsha~ God Blessing Us :)