Sunday, July 6, 2014

FanFict “Wae? Is That Wrong To Loving You?“ // GS // 6th Chapter

Annyeong yeorobeun! *bow :)
Tanpa basa – basi lagi, let’s cekidot!
Happy reading, God Blessing Us ;)

Casts :
Ø  Cho Kyuhyun (Namja)
Ø  Lee Sungmin (Yeoja)
Ø  Kim Ji Won (Yeoja)
Ø  Kang Min Hyuk (Namja)
Ø  Kang Ha Neul (Namja)
Ø  Dll (termasuk eomma dan appa Kyuhyun bisa langsung dibaca aja)

Types and Length :
Terserah reader mau nentuin apa, yang jelas ini exactly bukan FF yaoi. Kalo dari author ada romantic, maybe hurt, I hope tiap chapternya bisa panjang, und semoga saja happy ending.

Messages :
FanFict ini adalah murni imajinasi author, hanya minjem nama pemain aja, no bashing, don’t like pairingnya = don’t read karena nanti ngak dapet feelnya..

--------___________--------___________--------___________

A Piece of Last Chapter :

“Nde? Aah, ne.”
--------___________--------___________--------___________


--------------- Cho Family’s House ---------------


“Annyeonghaseyo..” Ucap Sungmin sopan setelah melewati pintu masuk rumah kediaman Cho tersebut.

“Kau dari mana saja?” ucap seseorang yang sedari tadi duduk manis di soffa putih bercorak coklat tersebut setelah menyesap kopinya sebentar.

“Aigoo! Kau mengagetkanku Kyuhyun!” Sungmin tersentak sambil memegang dadanya dengan kedua tangannya seolah-olah jantungnya akan copot.

“Kau belum menjawab pertanyaanku.” Ucap Kyuhyun yang kini tengah berjalan dan sampai tepat di depan Sungmin.

“Nde? Aah.. Tadi aku habis dari rumah sakit untuk mengambil hasil rontgenmu. Ini..” Balas Sungmin lalu mengangkat barang bukti yang ia sebutkan tadi tepat di samping kepalanya.

“…..” Kyuhyun mengambil hasil rontgen tanpa memalingkan tatapan dan pandangannya dari wajah Sungmin sedetikpun.

“Aigoo.. Tatapanmu menakutkan seperti itu. Mianhae.. Aku pergi tanpa memberitahumu. Aku bermaksud memanggilmu tadi, tapi sep..” ucap Sungmin terpotong.

“Mulai besok, kau tidak perlu datang ke kantor lagi.” Ucap Kyuhyun datar lalu pergi meninggalkan Sungmin menuju kamarnya.

“Hajiman, bagaimana dengan privat dari Krystal-ssi?” sambung Sungmin sambil setengah berlari mengejar Kyuhyun (maklum, Kyuhyun berjalan begitu cepat dan saat itu Kyuhyun telah berada di anak tangga ke 7).

“Dia yang akan datang ke rumah.” Jawab Kyuhyun singkat tanpa memberhentikan aktivitasnya menaiki anak tangga.

“Andwe! Aku tidak mau merepotkannya. Di mana – mana, orang yang membutuhkanlah yang harus pergi mencari pertolongan, bukan sebaliknya. Jadi…”

“Aku tidak sedang meminta pendapatmu. Cukup dengarkan dan lakukan. Arraseo?” ucap Kyuhyun setelah menghentikan langkahnya dan yang kini menatap Sungmin dengan amat sangat ‘waw’.

“N-ne.” jawab Sungmin sedikit tersendat karena ketakutan melihat aura Kyuhyun barusan.


--------------- Jae Brust Artistic Company ---------------


“Annyeonghaseyo Kim Ji Won-ssi.”

“Nde  *kemudian bow*. Krystal-ssi, boleh aku minta sesuatu padamu?” 

“Ye, Ji Won-ssi. Mwonde?”


--------------- Few Minutes Later ---------------


“Hallo, Mr. Cho Kyuhyun.”

“Apa yang kau lakukan di ruanganku? Cepat keluar.” Balas Kyuhyun datar.

“Aigoo..Aigoo.. Kau galak sekali chagi.” Ucap yeoja itu dengan manja.

“Ya Kim Ji Won, cepat keluar dari ruanganku atau aku akan panggilkan security untuk mengeluarkanmu.”

“Aku sudah tau semuanya Kyuhyun.”

“….” Kyuhyun hanya melayangkan tatapan dingin dan datarnya.

“Kau.. Sedang sakitkan? Dan juga, yeoja itu… adalah perawat pribadimukan?” balas yeoja itu yang adalah Ji Won dengan lembut.

“……”

“Aku bertemu dengan Sungmin-ssi di rumah sakit dan dia menceritakan semuanya. Wae? Kenapa kau tidak jujur padaku, eoh? Aku tau kau tidak mau membuatku sedih. Tapi, bukankah sepasang kekasih sudah seharusnya saling jujur dan mendukung satu sama lain?”

“Untuk terakhir kalinya….”

“…..” Ji Won langsung berhambur memeluk Kyuhyun.

“Saranghae Kyuhyun-ah. Aku tau kau juga masih mencintaiku. Kau hanya berbohong padaku supaya aku berhenti memperjuangkan hubungan kita, kan?”

“Anni. Kau salah.”

“Mwo?” Ji Won tersentak mendengar ucapan Kyuhyun dan spontan melepaskan pelukannya.”

     Bip, Bip.. Bip, Bip....           (Ponsel Kyuhyun berdering)
       Bip, Bip.. Bip, Bip....

“Ne, aku segera ke sana.” Jawab Kyuhyun langsung pada sang penelepon.

“Kalo kau tidak mau pergi, aku yang pergi.”

“Chakkam, Kyuhyun-ah.” Ucap Ji Won sambil menahan salah satu tangan Kyuhyun

“Apa lagi?” Tanya Kyuhyun datar sembari menepis tangan Ji Won.

“Geure! Buktikan padaku bahwa memang benar kau tidak ingin mempertahankan hubungan kita lagi. Setelah itu, aku akan menepati janjiku waktu itu dan akan berhenti mengganggumu.” Balas Ji Won dengan nada menantang karena tidak suka dengan ucapan Kyuhyun barusan dan dia begitu yakin kalo dia yang akan menang. (maklum, sikap/sifat mereka berdua sama. Sama-sama suka ketus, dingin, percaya diri tinggi atau dapat disamakan dengan keGRan / kePDan, dan tidak suka diremehkan)

“....” Kyuhyun tak membalas dengan perkataan, namun ia melayangkan pandangan seperti hendak berkata : “Kau benar-benar keras kepala Kim Ji Won”, lalu pergi meninggalkannya.


--------------- Kang Ha Neul’s Car ---------------


“Aigoo.. Sepertinya seorang Kim Ji Won sukses membuat seorang Cho Kyuhyun mengeluarkan aura menakutkannya lagi.” Ucap Ha Neul setelah Ji Won sukses duduk di bangku sebelah kemudi mobilnya.

“Jangan membuatku semakin marah sunbae!” balas Ji Won ketus.

“Ji Won-ah.. Sepertinya untuk saat ini, jangan dulu mengganggu Kyuhyun. Pasti saat ini sangat berat untuknya.” Nasehat Ha Neul.

“Justru itu sunbae.. Aku mau membantu meringankan beban yang tengah Kyuhyun rasakan. Jika memang aku tidak bisa, setidaknya aku bisa dengan setia akan berada di sampingnya. Bukankah itu sudah menjadi tanggung jawabku sebagai yeoja chinggunya, eoh?” Ujar Ji Won frustasi.

“Anni. Kau salah. Kau malah sukses membuat seorang Cho Kyuhyun membencimu.” Balas Ha Neul datar dan kini lebih memilih menatap pemandangan di balik kaca depan mobilnya.

“Mwo?” Ji Won sedikit tersentak dan menaikkan sebelah alisnya mendengar perkataan datar sunbaenya.

“Aku lebih dulu mengenal Kyuhyun dari padamu dan aku juga adalah sahabatnya. Kyuhyun sangat membenci siapa saja, apalagi seorang yeoja yang sangat mengganggunya.” Sambung Ha Neul yang masih setia pada nada datarnya.

“Aku? Sangat mengganggu?” tanya Ji Won yang kini mulai tersinggung dengan perkataan sunbaenya ini.

“Kyuhyun tidak akan pernah dalam aura seperti tadi, jika bukan dalam keadaan marah dan sedang membenci seseorang. Dan seseorang yang sukses melakukan hal itu adalah Kim Ji Won, yeoja chinggunya sendiri.” Balas Ha Neul yang kini membalikkan wajahnya kepada Ji Won usai menyelesaikan kalimatnya.

“Jongmal? Gwenchana.. Dia tidak akan lama marah padaku. Aku yakin.. Anni, sangat yakin.” Ucap Ji Won sembari menyunggingkan senyum kePDannya kepada Ha Neul.

“Aish, jinjja! Kau tidak pernah berubah Kim Ji Won. Kau selalu saja kePDan.” Pasrah Ha Neul.

“Anni. Itu bukan kePDan, tapi keYAKINan.” Balas Ji Won memberi penekanan pada kata keyakinan.

“Yayaya.. Itulah Kim Ji Won yang selalu ‘yakin’ bahkan terlalu yakin dengan perkataannya.” Balas Ha Neul ketus.

“Aigoo.. Wae? Sunbae iri denganku yang ‘terlalu yakin’ ini, eoh?” tanya Ji Won sedikit menyindir dengan memberi penekanan pada kalimat terlalu yakin.

“Anni. Aku iri dengan Kyuhyun.” Balasnya datar.

“Jongmal? Wae? Bukankah sekarang kau lebih sukses? Lagi pula, sunbae adalah kapten tim basket semasa sekolah dan Kyuhyun adalah anggotamu.” Ucap Ji Won setengah tertawa mendengar ucapan sunbaenya yang terdengar sedikit childish itu.

“Geure! Aku memang lebih sukses dan pernah menjabat sebagai kapten tim basket di Pulfrich International School. Geunde…“ gantung Ha Neul.

“Geunde?” tanya Ji Won penasaran.

“Geunde, dia lebih populer dariku. Dan juga…” gantung Ha Neul sekali lagi.

“Dan juga?” sepertinya Ji Won masih setia mengikuti akhir tiap kata ucapan Ha Neul.

“Karenamu, Kim Ji Won.” Ucap Ha Neul melembut dan melayangkan tatapan penuh makna.

“Nde? Aigoo.. Apa yang kau ucapkan Kang Ha Neul-ssi? Kau iri karena aku berpacaran dengan Kyuhyun? Jadi selama ini….. Jangan bilang….. Kau…… menyukai Kyuhyun?” Ucap Ji Won yang mulai membuat lelucon.

“Yaa! Babbo Kim Ji Won.” Ucap Ha Neul setengah membentak karena tidak terima dengan tuduhan Ji Won yang hampir mirip dengan mengatakan bahwa dirinya adalah gay.

“Wae? Pasti tebakanku benar, kan? Wahahahaaa.” balas  Ji Won lalu tertawa terbahak – bahak mendengar ucapan mulutnya.

“Hampir benar.” Ucap Ha Neul sembari melayangkan sedikit senyum charmingnya, namun terdengar sedikit lirih mungkin.

“Nde?” tanya Ji Won sembari mengurangi frekuensi tawanya.

“Karena Kyuhyun berhasil memilikimu.” Kali ini Ha Neul sukses membuat Ji Won menghentikan tawanya dan menatap dirinya dengan tak percaya.

“Sunbae…” Ji Won sengaja menggantung kalimatnya dan berharap apa yang ada di pikirannya saat ini tidak benar.

“….” Ha Neul hanya terdiam sembari menatap Ji Won senduh dan penuh arti.

“….” Ji Won pun hanya mampu terdiam mendapat tatapan senduh Ha Neul. Entahlah, apakah karena ia speechless atau memang memutuskan untuk berdiam. Sampai…

“WAHAHAHAHAAAA!!!!” tawa Ha Neul pun membahana.

“Mwo? Kau mengerjaiku, eoh?” ya, Kim Ji Won sukses tertipu oleh seorang Kang Ha Neul.

“Wae? Tidak suka? Wahahahaa.. Lucu.. Wajahmu lucu sekali Kim Ji Won.. Wahahahaaa” balas Ha Neul yang sepertinya tidak mampu menguasai tawanya saat ini.

“Mworagu?! Yaa Kang Ha Neul-ssi!!! Sekarang kau sudah berani menertawakanku, eoh?” ucap Ji Won yang tak terima ditertawakan oleh sunbaenya ini. Wajar saja, karena semenjak smp, baru seorang Kang Ha Neul yang berani menertawakannya bahkan bukan hanya tertawa, sampai-samapi seorang Kang Ha Neul pun tidak sanggup mengendalikan tawanya.

“Chakkam, Ji Won.. Hahahahaa… Biarkan aku tertawa, hahahahaa… Sedikit lagi… Hahahahaa” jawab Ha Neul yang sepertinya benar-benar tidak mampu menguasai tawanya.

“Molla!” Ji Won mulai memasang ekspresi boringnya.

“Aigoo.. hahaha… Kau marah, eoh? Arraseo. Sunbae tidak akan menertawakanmu lagi, shishishi…” ucap Ha Neul yang masih juga tertawa kecil.

“Apakah kau berpura-pura atau memang tidak sadar, Ji Won-ah? Aku… menyukaimu… bahkan jauh sebelum kau mengenal Kyuhyun. Tapi, jika memang kau lebih bahagia dengannya, aku akan merelakanmu. Saranghae, Kim Ji Won” batin Ha Neul yang masih tertawa kecil untuk menutup kepedihan hatinya.


--------------- Cho Family’s House ---------------


“Aigoo.. Kenapa kau pulang, eoh? Eomma meneleponmu cuma mau tau di mana kau meletakkan filenya. Kau memang anak ya..” ucap eommanya yang sedari tadi duduk santai di sofa ruang tamunya terpotong.

“Eomma, di mana Sungmin?” potong Kyuhyun langsung tanpa menghiraukan ucapan eommanya.

“Nde? Mungkin di kamarnya karena sedari ta…” ucap Hee Chul lagi-lagi terpotong  karena Kyuhyun langsung pergi.

“Aigoo…Aigoo… Ternyata, sikapku yang ini turun pula pada Kyuhyun, eoh? Haha” ucap Hee Chul sedikit kesal namun akhirnya tertawa melihat kemiripan sifat antara mereka yang suka pergi seenaknya tanpa membiarkan orang lain menyelesaikan kalimatnya.


--------------- Sungmin’s Room ---------------


“Aigoo.. Kenapa harus kau ubah nadanya menjadi berbagai macam suara perintahmu, eoh? Kau pikir aku senang mendengar suaramu?!” omel Sungmin pada sebuah remot yang kini tengah ia pegang.

     Tombol 3 : Cepat keluar dari kamarmu.
       Tombol 3 : Cepat keluar dari kamarmu.              (Bunyi remot Sungmin)
       Tombol 3 : Cepat keluar dari kamarmu.

“Nde? Ce-pat ke-lu-ar da-ri ka-mar-mu?” Tanya Sungmin pada dirinya sendiri sambil mengeja bunyi kalimat yang dikeluarkan remot tersebut karena tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Karena setaunya, Kyuhyun sedang berada di kantor sekarang.

     Tombol 5 : Kau tuli?
       Tombol 3 : Cepat keluar dari kamarmu.              (Bunyi remot Sungmin)
       Tombol 8 : Apa yang kau lakukan?! Pali!

Setelah tersadar bahwa remot itu memiliki potensi besar untuk tidak berbohong, dengan segera Sungmin membuka pintu kamarnya.

“Kyuhyun.. Kenapa kau berada di sini? Bukannya kau seharusnya berada di kantor?” Tanya Sungmin kepada Kyuhyun yang sekarang berada tepat di depannya dengan penuh tanya. Tidak lupa, ekspresi wajah yang super menggemaskan dengan kepala dimiringkan ke kiri sekitar 40O (derajat) serta mata dilebarkan selebar.... #alamak alay nih instruksinya -.- , abaikan :D

“Apa yang kau ucapkan?” Tanya Kyuhyun sambil memasang tatapan datar tanda tidak sukanya.

“Nde? Kau mau ku ulangi lagi? Aku bertanya, kenapa kau…” ucapan Sungmin terpotong.

“Apa yang kau ucapkan pada Ji Won?”

Kali ini Sungmin sepertinya mulai mengerti ke mana arah pembicaraan Kyuhyun.

“Aigoo.. Bolehkah terlebih dahulu berhenti menatapku seperti itu? Kau terlihat sangat menakutkan.” Ucap Sungmin jujur dari lubuk hatinya paling dalam dan sepertinya ia belum menyadari akan aura pembunuh Kyuhyun yang mulai aktif.

“Kau amnesia?”

“Nde?”

“Aku sudah pernah bilang padamu, ikuti saja apa yang aku katakan! Jangan membantah!” nada suara Kyuhyun sudah mulai meninggi setengah oktav dari sebelumnya.

”Mianhae.. Tetapi aku tidak mau membohonginya. Lagi pula di saat itu kau tak ada, jadi aku tidak tau harus berkata apa, jadi aku ungkapkan saja kebenarannya. Dan juga aku yakin, kalian berdua masih saling mencintai. Jadi apa sa…”

“Aku tidak sedang meminta pendapatmu! Dan kau….. Tidak berhak mencampuri urusan pribadiku!”

“….” Sungmin terdiam, ketakutan, dan tidak tau harus berkata apa. Padahal maksudnya adalah baik, dan author juga begitu tau bahwa Sungmin bermaksud baik serta hanya author yang paling tau bahwa Sungmin bermaksud baik dan bahwa authorlah satu-satunya.. #walah.. saya numpang eksis lagi -.- Mian -.-v

“Kau tidak tau apa yang aku rasakan..” suara dan tatapan Kyuhyun kini mulai melemah.

“Memangnya apa yang kau rasakan?” ucap Sungmin tanpa sadar keluar dari mulutnya dan ya, ia merutuki mulutnya dan juga ia sudah siap menerima kalimat ‘mesra’ Kyuhyun untuk kesekian kalinya.

Kyuhyun terdiam mendengar ucapan Sungmin. Tapi kini berbeda. Tatapan itu… Tanpa amarah sedikitpun.

“Mianhae Kyu…”

“Aku tak tau. Sepertinya, @#%$..” Ucap Kyuhyun samar bahkan hanya sedikit terdengar di telinga Sungmin karena Kyuhyun memalingkan wajahnya saat mengucapkan kalimat akhirnya itu dan authorpun… #para reader siap nimpukin thor-thor karena selalu turut ngeksis -.-v

“Nde? Mwo? Aku tidak mendengarnya dengan jelas.” Tanya Sungmin karena ia memang benar tidak mendengarnya dengan jelas.

“Mulai sekarang, berhenti mencampuri urusan pribadiku apapun bentuknya.  Dan juga, cukup dengar dan lakukan apa yang aku ucapkan, arraseo?” ucap Kyuhyun tegas namun begitu lembut dan nyaman (?) sehingga tanpa sadar Sungmin menganggukkan kepalanya.

“Bagus.” Ucap Kyuhyun puas sambil memasang senyum charmingnya dan tanpa ia sadari, senyuman itu mulai mendatangkan maut bagi Sungmin.

“Dan juga…” gantung Kyuhyun.

“Wae? Ya! Apa yang mau kau lakukan di kamarku?” tanya Sungmin tersambung dengan sedikit amukan karena Kyuhyun dengan lancang masuk ke kamar Sungmin. Bagaimanapun juga, ini adalah kamar pribadinya,  jadi Kyuhyun sudah pasti harus meminta izin terlebih dahulu kepada penghuninya.

“Palli!” ucap Kyuhyun yang lebih mirip dengan perintah.

“W-wae? Aku benar-benar tidak mengerti!”


# Ayo tebak, apa yang Kyu mau lakuin? :D
Kasi tau ngak yaa? :D
Baiklah, kasi tau ajalah, mumpung bulan puasa ;) (thor-thor mulai gaje -.-)


“Masukkan nomormu.”

“Nde?” Sungmin sepertinya benar-benar terguncang dengan beberapa kejadian yang barusan ia alami sehingga membuat proses loading otaknya extra lambat.

“Aigoo.. Ternyata kau benar-benar lemoot, eoh? Mulai sekarang, aku akan menghubungimu lewat ponsel supaya kau tidak melanggar perintahku lagi. Arraseo? Ini ponselmu. Aku sudah menyimpan nomorku. Sekarang kau lagi.” Ucap Kyuhyun memberi penjelasan dan tidak lupa menggelengkan kepalanya melihat betapa lemootnya otak Sungmin sambil mengembalikan ponsel Sungmin yang diambilnya dari atas kasur.

“Wae?”

“Tentu saja karena tombolnya hanya sembilan dan sudah pasti hanya berisikan sembilan ucapan perintahku… Berhubung sepertinya otakmu lemoot untuk saat ini, aku akan membunyikan remotnya untuk mengingatkanmu.” Ucap Kyuhyun memberi penjelasan (lagi) lalu membunyikan remot yang sedari tadi dipegang Sungmin atau semenjak ia mengomel sendiri di hadapan remot itu.

   Tombol 1 : Cepat ke kamarku.
      Tombol 2 : Cepat siapkan perlengkapanku.
      Tombol 3 : Cepat keluar dari kamarmu.
      Tombol 4 : Yaa, pelayan pribadi! Eoddiya?!
      Tombol 5 : Kau tuli?
      Tombol 6 : Aku tidak meminta pendapatmu.
      Tombol 7 : Aku tidak peduli.
      Tombol 8 : Apa yang kau lakukan?! Pali!
      Tombol 9 : Aku tidak mau tau.

“Kau sudah dengarkan?” tanya Kyuhyun usai menekan semua tombol remotnya sehingga terkontak atau terhubung  dan membunyikan remot Sungmin.

“Hajiman, bagaimana kalo kau ganti saja beberapa nadanya atau tambahkan tombolnya mungkin?”

“Wae? Kau tidak mau memberi nomor ponselmu?”

“Anni.. Hanya saja….” Sungmin menggantung kalimatnya.

“Aaah… Aku mengerti sekarang.”

“Mwonde?”

“Kau pasti tidak mau kehilangan suara-suara seorang Cho Kyuhyun, kan? Aku yakin, kau sering membunyikannya sendiri supaya bisa menemani dan membuatmu tidur setiap malam.” goda Kyuhyun yang entah mulai kapan telah menjadi hobinya.

“Ya!” bentak Sungmin

“Wae? Hanya ‘Ya!’? Berarti aku benar.” Balas Kyuhyun yang kini disertai seringai evil andalannya. Sepertinya Kyuhyun mulai menyukai hobi barunya ini.

“Arraseo! Terserah mau bilang apa, aku lelah berdebat denganmu. Mana ponselmu?” balas Sungmin pasrah. Dia sedang tidak mood berdebat dengan namja di depannya itu dan langsung mengulurkan tangannya untuk meminta ponsel Kyuhyun dan memasukan nomor ponselnya.

“……” Kyuhyun memberi ponselnya lalu Sungmin mengisi nomornya di ponsel Kyuhyun.

“Ini.” Ucap Sungmin singkat sembari mengulurkan tangannya untuk mengembalikan ponsel Kyuhyun.

“Kyuhyun?” tanya Sungmin sambil melambai – lambaikan sebelah tangannya di depan wajah Kyuhyun. Sepertinya Kyuhyun sedang melamun.

“Kyuhyun-ssi?” tanya Sungmin untuk kedua kalinya, karena sang empunya nama masih belum juga merespon. Sampai…..

“YAA, CHO KYUHYUUUUN!!” teriak Sungmin di depan wajah Kyuhyun.

“Minnie-ah..” itulah respon Kyuhyun. Entah apalagi yang tengah dipikirkannya -.-

“Nde?” tanya Sungmin penasaran dengan namja yang satu ini. Tadinya marah-marah, kemudian masuk sembarangan di kamar yeoja, dan lalu meminta nomor ponselnya. Sekarang apa lagi? Sungguh, seorang Lee Sungmin sekarang tengah bingung dengan tingkah seorang Cho Kyuhyun.

“Minnie-ah.. Is that wrong to loving you?” entah sadar atau tidak, kalimat itu meluncur tiba-tiba di bibir seductivenya.

“Nde? Jebal Cho Kyuhyun. Aku kan sudah pernah bilang, jangan pernah menggunakan bahasa aneh itu saat berbicara denganku. Aku tidak mengerti tau!” balas Sungmin kesal karena ia tidak mengerti apa yang baru saja Kyuhyun ucapkan.

“Anniya, bukan apa-apa kok... Ternyata asik juga bermain dengan yeoja yang tidak mengetahui ‘bahasa aneh’.” Ucap Kyuhyun sembari mengeluarkan smirk charmingnya dan pergi meninggalkan Sungmin. Tidak lupa, ia juga memberi penekanan pada kalimat bahasa aneh, karena menurut Sungmin, bahasa Inggris sama dengan bahasa aneh di telinganya.

“Yaaa!! Kau meremehkanku, eoh?! Cepat katakan padaku, apa arti perkataanmu tadi!” amarah Sungmin kini sukses tercurah lewat bibir manisnya sembari mengejar Kyuhyun dari belakang.

“Aigoo.. Sepertinya kau penasaran sekali, eoh?” ucap Kyuhyun setelah Sungmin sukses menyamakan langkah mereka, bahkan kini Sungmin telah berada tepat di depannya.

“Nde. Wae?” balas Sungmin singkat yang masih dalam temperatur emosi yang tinggi.

“Aku tidak yakin.” Ucap Kyuhyun masih dengan tampang menggoda dan setengah tertawanya.

“Mwo? Tidak yakin? Apa maksudmu, eoh?” balas Sungmin.

“Aku tidak yakin kau siap mendengarnya.” Ucap Kyuhyun singkat dengan wajah yang benar-benar dibuat serius. Tentu tampang itu membuat Sungmin sedikit takut dan merasakan aura horror.

“Wwa-wae?” balas Sungmin gagap.

“Coba lihat. Sekarang saja kau sudah takut, apa lagi nanti ka-lo kau su-dah menge-ta-hui ar-ti-nya. ” Ucap Kyuhyun yang masih setia dengan tampang ‘serius’nya tidak lupa, ia sengaja memberikan penekanan pada kalimat kalo kau sudah mengetahui artinya.

“Aigoo.. Jangan membuatku takut Kyuhyun.” Balas Sungmin yang sepertinya mulai mengurungkan niatnya untuk mengetahui arti kalimat ‘aneh’ yang didengarnya tadi.

”Jadi, masih mau mengetahui artinya?” tanya Kyuhyun sambil menahan tawanya namun tetap stay cool.

“Lupakanlah. Lagi pula aku yakin itu tidak begitu penting.” Jawab Sungmin cuek lalu meninggalkan Kyuhyun untuk kembali ke kamarnya.

“Heh.. Maybe that’s not important for you. But, I don’t know why that’s becoming important for me, Lee Sungmin-ssi.” Desah Kyuhyun lalu berujar pelan sambil memandang sendu kepergian Sungmin.


WILL BE CONTINUING

--------___________--------___________--------___________


INGAT! Setelah baca, readerdeul punya tanggung jawab buat R => C => L, okay? ;)

Yang terakhir seperti biasa :
Don’t porget => As Inspiration Yes, As Plagiator Andwe!
Gamsha~ Once again, God Blessing Us :)

No comments:

Post a Comment