Tanpa basa – basi lagi, let’s
cekidot!
Happy reading, God Blessing
Us ;)
Casts :
Ø Cho
Kyuhyun (Namja)
Ø Lee
Sungmin (Yeoja)
Ø Kim Ji
Won (Yeoja)
Ø Kang
Min Hyuk (Namja)
Ø Kang Ha
Neul (Namja)
Ø Dll
(termasuk eomma dan appa Kyuhyun bisa langsung dibaca aja)
Types
and Length :
Terserah reader mau nentuin
apa, yang jelas ini exactly bukan FF yaoi. Kalo dari author ada romantic, maybe
hurt, I hope tiap chapternya bisa panjang, und semoga saja happy ending.
Messages
:
FanFict ini adalah murni
imajinasi author, hanya minjem nama pemain aja, no bashing, don’t like
pairingnya = don’t read karena nanti ngak dapet feelnya..
--------___________--------___________--------___________
A
Piece of Last Chapter :
“Nde? Aah, ne.”
--------___________--------___________--------___________
--------------- Cho Family’s House ---------------
“Annyeonghaseyo..” Ucap Sungmin sopan setelah melewati pintu masuk rumah kediaman
Cho tersebut.
“Kau dari mana saja?” ucap seseorang yang sedari tadi duduk manis di soffa putih
bercorak coklat tersebut setelah menyesap kopinya sebentar.
“Aigoo! Kau mengagetkanku Kyuhyun!” Sungmin tersentak sambil memegang dadanya
dengan kedua tangannya seolah-olah jantungnya akan copot.
“Kau belum menjawab pertanyaanku.” Ucap Kyuhyun yang kini tengah berjalan dan
sampai tepat di depan Sungmin.
“Nde? Aah.. Tadi aku habis dari rumah sakit untuk mengambil hasil
rontgenmu. Ini..” Balas Sungmin lalu mengangkat barang bukti yang ia sebutkan tadi
tepat di samping kepalanya.
“…..” Kyuhyun mengambil hasil rontgen tanpa memalingkan tatapan dan
pandangannya dari wajah Sungmin sedetikpun.
“Aigoo.. Tatapanmu menakutkan seperti itu. Mianhae.. Aku pergi
tanpa memberitahumu. Aku bermaksud memanggilmu tadi, tapi sep..” ucap Sungmin terpotong.
“Mulai besok, kau tidak perlu datang ke kantor lagi.” Ucap Kyuhyun datar lalu pergi
meninggalkan Sungmin menuju kamarnya.
“Hajiman, bagaimana dengan privat dari Krystal-ssi?” sambung Sungmin sambil setengah
berlari mengejar Kyuhyun (maklum, Kyuhyun berjalan begitu cepat dan saat itu
Kyuhyun telah berada di anak tangga ke 7).
“Dia yang akan datang ke rumah.” Jawab Kyuhyun singkat tanpa memberhentikan aktivitasnya
menaiki anak tangga.
“Andwe! Aku tidak mau merepotkannya. Di mana – mana, orang yang
membutuhkanlah yang harus pergi mencari pertolongan, bukan sebaliknya. Jadi…”
“Aku tidak sedang meminta pendapatmu. Cukup dengarkan dan lakukan.
Arraseo?” ucap
Kyuhyun setelah menghentikan langkahnya dan yang kini menatap Sungmin dengan
amat sangat ‘waw’.
“N-ne.” jawab Sungmin sedikit tersendat karena ketakutan melihat aura
Kyuhyun barusan.
--------------- Jae Brust Artistic
Company ---------------
“Annyeonghaseyo Kim Ji Won-ssi.”
“Nde *kemudian bow*.
Krystal-ssi, boleh aku minta sesuatu padamu?”
“Ye, Ji Won-ssi. Mwonde?”
--------------- Few Minutes Later
---------------
“Hallo, Mr. Cho Kyuhyun.”
“Apa yang kau lakukan di ruanganku? Cepat keluar.” Balas Kyuhyun datar.
“Aigoo..Aigoo.. Kau galak sekali chagi.” Ucap yeoja itu dengan manja.
“Ya Kim Ji Won, cepat keluar dari ruanganku atau aku akan
panggilkan security untuk mengeluarkanmu.”
“Aku sudah tau semuanya Kyuhyun.”
“….” Kyuhyun hanya melayangkan tatapan
dingin dan datarnya.
“Kau.. Sedang sakitkan? Dan juga, yeoja itu… adalah perawat
pribadimukan?” balas
yeoja itu yang adalah Ji Won dengan lembut.
“……”
“Aku bertemu dengan Sungmin-ssi di rumah sakit dan dia
menceritakan semuanya. Wae? Kenapa kau tidak jujur padaku, eoh? Aku tau kau
tidak mau membuatku sedih. Tapi, bukankah sepasang kekasih sudah seharusnya
saling jujur dan mendukung satu sama lain?”
“Untuk terakhir kalinya….”
“…..” Ji Won langsung berhambur memeluk Kyuhyun.
“Saranghae Kyuhyun-ah. Aku tau kau juga masih mencintaiku. Kau
hanya berbohong padaku supaya aku berhenti memperjuangkan hubungan kita, kan?”
“Anni. Kau salah.”
“Mwo?” Ji Won tersentak mendengar ucapan Kyuhyun dan spontan melepaskan
pelukannya.”
♫ Bip, Bip.. Bip, Bip.... (Ponsel Kyuhyun berdering)
Bip, Bip.. Bip, Bip.... ♫
“Ne, aku segera ke sana.” Jawab Kyuhyun langsung pada sang penelepon.
“Kalo kau tidak mau pergi, aku yang pergi.”
“Chakkam, Kyuhyun-ah.” Ucap Ji Won sambil menahan salah satu tangan
Kyuhyun
“Apa lagi?” Tanya Kyuhyun datar sembari menepis tangan Ji Won.
“Geure! Buktikan padaku bahwa memang benar kau tidak ingin
mempertahankan hubungan kita lagi. Setelah itu, aku akan menepati janjiku waktu
itu dan akan berhenti mengganggumu.” Balas Ji Won dengan nada menantang karena
tidak suka dengan ucapan Kyuhyun barusan dan dia begitu yakin kalo dia yang
akan menang. (maklum, sikap/sifat mereka berdua sama. Sama-sama suka ketus,
dingin, percaya diri tinggi atau dapat disamakan dengan keGRan / kePDan, dan
tidak suka diremehkan)
“....” Kyuhyun tak membalas dengan perkataan, namun ia melayangkan
pandangan seperti hendak berkata : “Kau benar-benar keras kepala Kim Ji Won”,
lalu pergi meninggalkannya.
--------------- Kang Ha Neul’s Car ---------------
“Aigoo.. Sepertinya
seorang Kim Ji Won sukses membuat seorang Cho Kyuhyun mengeluarkan aura
menakutkannya lagi.” Ucap Ha Neul setelah Ji Won sukses duduk di bangku sebelah kemudi
mobilnya.
“Jangan membuatku
semakin marah sunbae!” balas Ji Won ketus.
“Ji Won-ah..
Sepertinya untuk saat ini, jangan dulu mengganggu Kyuhyun. Pasti saat ini
sangat berat untuknya.” Nasehat Ha Neul.
“Justru itu
sunbae.. Aku mau membantu meringankan beban yang tengah Kyuhyun rasakan. Jika
memang aku tidak bisa, setidaknya aku bisa dengan setia akan berada di
sampingnya. Bukankah itu sudah menjadi tanggung jawabku sebagai yeoja
chinggunya, eoh?” Ujar Ji Won frustasi.
“Anni. Kau salah.
Kau malah sukses membuat seorang Cho Kyuhyun membencimu.” Balas Ha Neul datar dan kini lebih
memilih menatap pemandangan di balik kaca depan mobilnya.
“Mwo?” Ji Won sedikit tersentak dan
menaikkan sebelah alisnya mendengar perkataan datar sunbaenya.
“Aku lebih dulu
mengenal Kyuhyun dari padamu dan aku juga adalah sahabatnya. Kyuhyun sangat
membenci siapa saja, apalagi seorang yeoja yang sangat mengganggunya.” Sambung Ha Neul yang masih setia pada
nada datarnya.
“Aku? Sangat mengganggu?” tanya Ji Won yang kini mulai
tersinggung dengan perkataan sunbaenya ini.
“Kyuhyun tidak
akan pernah dalam aura seperti tadi, jika bukan dalam keadaan marah dan sedang
membenci seseorang. Dan seseorang yang sukses melakukan hal itu adalah Kim Ji
Won, yeoja chinggunya sendiri.” Balas Ha Neul yang kini membalikkan wajahnya kepada Ji Won usai
menyelesaikan kalimatnya.
“Jongmal?
Gwenchana.. Dia tidak akan lama marah padaku. Aku yakin.. Anni, sangat yakin.” Ucap Ji Won sembari menyunggingkan
senyum kePDannya kepada Ha Neul.
“Aish, jinjja!
Kau tidak pernah berubah Kim Ji Won. Kau selalu saja kePDan.” Pasrah Ha Neul.
“Anni. Itu bukan
kePDan, tapi keYAKINan.” Balas Ji Won memberi penekanan pada kata keyakinan.
“Yayaya.. Itulah
Kim Ji Won yang selalu ‘yakin’ bahkan terlalu yakin dengan perkataannya.” Balas Ha Neul ketus.
“Aigoo.. Wae?
Sunbae iri denganku yang ‘terlalu yakin’ ini, eoh?” tanya Ji Won sedikit menyindir dengan memberi
penekanan pada kalimat terlalu yakin.
“Anni. Aku iri
dengan Kyuhyun.” Balasnya
datar.
“Jongmal? Wae?
Bukankah sekarang kau lebih sukses? Lagi pula, sunbae adalah kapten tim basket
semasa sekolah dan Kyuhyun adalah anggotamu.” Ucap Ji Won setengah tertawa mendengar ucapan
sunbaenya yang terdengar sedikit childish itu.
“Geure! Aku
memang lebih sukses dan pernah menjabat sebagai kapten tim basket di Pulfrich International
School. Geunde…“ gantung Ha Neul.
“Geunde?” tanya Ji Won penasaran.
“Geunde, dia
lebih populer dariku. Dan juga…” gantung Ha Neul sekali lagi.
“Dan juga?” sepertinya Ji Won masih setia
mengikuti akhir tiap kata ucapan Ha Neul.
“Karenamu, Kim Ji
Won.” Ucap Ha
Neul melembut dan melayangkan tatapan penuh makna.
“Nde? Aigoo.. Apa
yang kau ucapkan Kang Ha Neul-ssi? Kau iri karena aku berpacaran dengan
Kyuhyun? Jadi selama ini….. Jangan bilang….. Kau…… menyukai Kyuhyun?” Ucap Ji Won yang mulai membuat
lelucon.
“Yaa! Babbo Kim
Ji Won.” Ucap Ha
Neul setengah membentak karena tidak terima dengan tuduhan Ji Won yang hampir
mirip dengan mengatakan bahwa dirinya adalah gay.
“Wae? Pasti
tebakanku benar, kan? Wahahahaaa.” balas Ji Won lalu tertawa
terbahak – bahak mendengar ucapan mulutnya.
“Hampir benar.” Ucap Ha Neul sembari melayangkan
sedikit senyum charmingnya, namun terdengar sedikit lirih mungkin.
“Nde?” tanya Ji Won sembari mengurangi
frekuensi tawanya.
“Karena Kyuhyun
berhasil memilikimu.” Kali ini Ha Neul sukses membuat Ji Won menghentikan tawanya dan
menatap dirinya dengan tak percaya.
“Sunbae…” Ji Won sengaja menggantung kalimatnya
dan berharap apa yang ada di pikirannya saat ini tidak benar.
“….” Ha Neul hanya terdiam sembari menatap
Ji Won senduh dan penuh arti.
“….” Ji Won pun hanya mampu terdiam
mendapat tatapan senduh Ha Neul. Entahlah, apakah karena ia speechless atau
memang memutuskan untuk berdiam. Sampai…
“WAHAHAHAHAAAA!!!!” tawa Ha Neul pun membahana.
“Mwo? Kau
mengerjaiku, eoh?” ya, Kim Ji Won sukses tertipu oleh seorang Kang Ha Neul.
“Wae? Tidak suka?
Wahahahaa.. Lucu.. Wajahmu lucu sekali Kim Ji Won.. Wahahahaaa” balas Ha Neul yang sepertinya tidak
mampu menguasai tawanya saat ini.
“Mworagu?! Yaa
Kang Ha Neul-ssi!!! Sekarang kau sudah berani menertawakanku, eoh?” ucap Ji Won yang tak terima
ditertawakan oleh sunbaenya ini. Wajar saja, karena semenjak smp, baru seorang
Kang Ha Neul yang berani menertawakannya bahkan bukan hanya tertawa,
sampai-samapi seorang Kang Ha Neul pun tidak sanggup mengendalikan tawanya.
“Chakkam, Ji
Won.. Hahahahaa… Biarkan aku tertawa, hahahahaa… Sedikit lagi… Hahahahaa” jawab Ha Neul yang sepertinya benar-benar
tidak mampu menguasai tawanya.
“Molla!” Ji Won mulai memasang ekspresi
boringnya.
“Aigoo.. hahaha…
Kau marah, eoh? Arraseo. Sunbae tidak akan menertawakanmu lagi, shishishi…” ucap Ha Neul yang masih juga tertawa
kecil.
“Apakah kau
berpura-pura atau memang tidak sadar, Ji Won-ah? Aku… menyukaimu… bahkan jauh
sebelum kau mengenal Kyuhyun. Tapi, jika memang kau lebih bahagia dengannya,
aku akan merelakanmu. Saranghae, Kim Ji Won” batin Ha Neul yang masih tertawa kecil untuk
menutup kepedihan hatinya.
--------------- Cho Family’s House ---------------
“Aigoo.. Kenapa kau pulang, eoh? Eomma meneleponmu cuma mau tau di
mana kau meletakkan filenya. Kau memang anak ya..” ucap eommanya yang sedari tadi duduk santai
di sofa ruang tamunya terpotong.
“Eomma, di mana Sungmin?” potong Kyuhyun langsung tanpa menghiraukan
ucapan eommanya.
“Nde? Mungkin di kamarnya karena sedari ta…” ucap Hee Chul lagi-lagi terpotong karena Kyuhyun langsung pergi.
“Aigoo…Aigoo… Ternyata, sikapku yang ini turun pula pada Kyuhyun,
eoh? Haha” ucap Hee
Chul sedikit kesal namun akhirnya tertawa melihat kemiripan sifat antara mereka
yang suka pergi seenaknya tanpa membiarkan orang lain menyelesaikan kalimatnya.
--------------- Sungmin’s Room ---------------
“Aigoo.. Kenapa harus kau ubah nadanya menjadi berbagai macam
suara perintahmu, eoh? Kau pikir aku senang mendengar suaramu?!” omel Sungmin pada sebuah remot yang
kini tengah ia pegang.
♫ Tombol 3 : Cepat keluar dari kamarmu.
Tombol 3 : Cepat keluar dari kamarmu. (Bunyi remot Sungmin)
Tombol 3 : Cepat keluar dari kamarmu. ♫
“Nde? Ce-pat ke-lu-ar da-ri ka-mar-mu?” Tanya Sungmin pada dirinya sendiri
sambil mengeja bunyi kalimat yang dikeluarkan remot tersebut karena tidak
percaya dengan apa yang dia dengar. Karena setaunya, Kyuhyun sedang berada di
kantor sekarang.
♫ Tombol 5 : Kau tuli?
Tombol 3 : Cepat keluar dari kamarmu. (Bunyi remot Sungmin)
Tombol 8 : Apa yang kau lakukan?! Pali! ♫
Setelah tersadar bahwa remot itu memiliki
potensi besar untuk tidak berbohong, dengan segera Sungmin membuka pintu
kamarnya.
“Kyuhyun.. Kenapa kau berada di sini? Bukannya kau seharusnya
berada di kantor?” Tanya Sungmin kepada Kyuhyun yang sekarang berada tepat di
depannya dengan penuh tanya. Tidak lupa, ekspresi wajah yang super menggemaskan
dengan kepala dimiringkan ke kiri sekitar 40O (derajat) serta mata
dilebarkan selebar.... #alamak alay nih instruksinya -.- , abaikan :D
“Apa yang kau ucapkan?” Tanya Kyuhyun sambil memasang tatapan datar
tanda tidak sukanya.
“Nde? Kau mau ku ulangi lagi? Aku bertanya, kenapa kau…” ucapan Sungmin terpotong.
“Apa yang kau ucapkan pada Ji Won?”
Kali ini Sungmin sepertinya mulai
mengerti ke mana arah pembicaraan Kyuhyun.
“Aigoo.. Bolehkah terlebih dahulu berhenti menatapku seperti itu?
Kau terlihat sangat menakutkan.” Ucap Sungmin jujur dari lubuk hatinya paling dalam dan sepertinya
ia belum menyadari akan aura pembunuh Kyuhyun yang mulai aktif.
“Kau amnesia?”
“Nde?”
“Aku sudah pernah bilang padamu, ikuti saja apa yang aku katakan!
Jangan membantah!” nada suara Kyuhyun sudah mulai meninggi setengah oktav dari
sebelumnya.
”Mianhae.. Tetapi aku tidak mau membohonginya. Lagi pula di saat
itu kau tak ada, jadi aku tidak tau harus berkata apa, jadi aku ungkapkan saja
kebenarannya. Dan juga aku yakin, kalian berdua masih saling mencintai. Jadi
apa sa…”
“Aku tidak sedang meminta pendapatmu! Dan kau….. Tidak berhak mencampuri
urusan pribadiku!”
“….” Sungmin terdiam, ketakutan, dan tidak tau harus berkata apa.
Padahal maksudnya adalah baik, dan author juga begitu tau bahwa Sungmin
bermaksud baik serta hanya author yang paling tau bahwa Sungmin bermaksud baik
dan bahwa authorlah satu-satunya.. #walah.. saya numpang eksis lagi -.- Mian
-.-v
“Kau tidak tau apa yang aku rasakan..” suara dan tatapan Kyuhyun kini mulai melemah.
“Memangnya apa yang kau rasakan?” ucap Sungmin tanpa sadar keluar dari mulutnya
dan ya, ia merutuki mulutnya dan juga ia sudah siap menerima kalimat ‘mesra’
Kyuhyun untuk kesekian kalinya.
Kyuhyun terdiam mendengar ucapan
Sungmin. Tapi kini berbeda. Tatapan itu… Tanpa amarah sedikitpun.
“Mianhae Kyu…”
“Aku tak tau. Sepertinya, @#%$..” Ucap Kyuhyun samar bahkan hanya sedikit
terdengar di telinga Sungmin karena Kyuhyun memalingkan wajahnya saat
mengucapkan kalimat akhirnya itu dan authorpun… #para reader siap nimpukin
thor-thor karena selalu turut ngeksis -.-v
“Nde? Mwo? Aku tidak mendengarnya dengan jelas.” Tanya Sungmin karena ia memang benar
tidak mendengarnya dengan jelas.
“Mulai sekarang, berhenti mencampuri urusan pribadiku apapun
bentuknya. Dan juga, cukup dengar dan
lakukan apa yang aku ucapkan, arraseo?” ucap Kyuhyun tegas namun begitu lembut dan
nyaman (?) sehingga tanpa sadar Sungmin menganggukkan kepalanya.
“Bagus.” Ucap Kyuhyun puas sambil memasang senyum charmingnya dan tanpa ia
sadari, senyuman itu mulai mendatangkan maut bagi Sungmin.
“Dan juga…” gantung Kyuhyun.
“Wae? Ya! Apa yang mau kau lakukan di kamarku?” tanya Sungmin tersambung dengan
sedikit amukan karena Kyuhyun dengan lancang masuk ke kamar Sungmin.
Bagaimanapun juga, ini adalah kamar pribadinya, jadi Kyuhyun sudah pasti harus meminta izin
terlebih dahulu kepada penghuninya.
“Palli!” ucap Kyuhyun yang lebih mirip dengan perintah.
“W-wae? Aku benar-benar tidak mengerti!”
# Ayo tebak, apa yang Kyu mau lakuin?
:D
Kasi tau ngak yaa? :D
Baiklah, kasi tau ajalah, mumpung
bulan puasa ;) (thor-thor mulai gaje -.-)
“Masukkan nomormu.”
“Nde?” Sungmin sepertinya benar-benar terguncang dengan beberapa
kejadian yang barusan ia alami sehingga membuat proses loading otaknya extra
lambat.
“Aigoo.. Ternyata
kau benar-benar lemoot, eoh? Mulai sekarang, aku akan menghubungimu lewat
ponsel supaya kau tidak melanggar perintahku lagi. Arraseo? Ini ponselmu. Aku
sudah menyimpan nomorku. Sekarang kau lagi.”
Ucap Kyuhyun memberi penjelasan dan tidak lupa menggelengkan kepalanya melihat
betapa lemootnya otak Sungmin sambil mengembalikan ponsel Sungmin yang
diambilnya dari atas kasur.
“Wae?”
“Tentu saja
karena tombolnya hanya sembilan dan sudah pasti hanya berisikan sembilan ucapan
perintahku… Berhubung sepertinya otakmu lemoot untuk saat ini, aku akan
membunyikan remotnya untuk mengingatkanmu.”
Ucap Kyuhyun memberi penjelasan (lagi) lalu membunyikan remot yang sedari tadi
dipegang Sungmin atau semenjak ia mengomel sendiri di hadapan remot itu.
♫ Tombol 1 : Cepat
ke kamarku.
Tombol 2 : Cepat siapkan perlengkapanku.
Tombol 3 : Cepat keluar dari kamarmu.
Tombol 4 : Yaa, pelayan pribadi!
Eoddiya?!
Tombol 5 : Kau tuli?
Tombol 6 : Aku tidak meminta pendapatmu.
Tombol 7 : Aku tidak peduli.
Tombol 8 : Apa yang kau lakukan?! Pali!
Tombol 9 : Aku tidak mau tau. ♫
“Kau sudah
dengarkan?” tanya Kyuhyun usai menekan semua
tombol remotnya sehingga terkontak atau terhubung dan membunyikan remot Sungmin.
“Hajiman,
bagaimana kalo kau ganti saja beberapa nadanya atau tambahkan tombolnya mungkin?”
“Wae? Kau tidak
mau memberi nomor ponselmu?”
“Anni.. Hanya
saja….” Sungmin menggantung kalimatnya.
“Aaah… Aku
mengerti sekarang.”
“Mwonde?”
“Kau pasti tidak
mau kehilangan suara-suara seorang Cho Kyuhyun, kan? Aku yakin, kau sering
membunyikannya sendiri supaya bisa menemani dan membuatmu tidur setiap malam.” goda Kyuhyun yang entah mulai kapan telah menjadi hobinya.
“Ya!” bentak Sungmin
“Wae? Hanya
‘Ya!’? Berarti aku benar.” Balas Kyuhyun
yang kini disertai seringai evil andalannya. Sepertinya Kyuhyun mulai menyukai
hobi barunya ini.
“Arraseo!
Terserah mau bilang apa, aku lelah berdebat denganmu. Mana ponselmu?” balas Sungmin pasrah. Dia sedang tidak mood berdebat dengan namja
di depannya itu dan langsung mengulurkan tangannya untuk meminta ponsel Kyuhyun
dan memasukan nomor ponselnya.
“……” Kyuhyun memberi ponselnya lalu Sungmin mengisi nomornya di ponsel
Kyuhyun.
“Ini.” Ucap Sungmin singkat sembari mengulurkan tangannya untuk
mengembalikan ponsel Kyuhyun.
“Kyuhyun?” tanya Sungmin sambil melambai – lambaikan sebelah tangannya di
depan wajah Kyuhyun. Sepertinya Kyuhyun sedang melamun.
“Kyuhyun-ssi?” tanya Sungmin untuk kedua kalinya, karena sang empunya nama masih
belum juga merespon. Sampai…..
“YAA, CHO
KYUHYUUUUN!!” teriak Sungmin di depan wajah
Kyuhyun.
“Minnie-ah..” itulah respon Kyuhyun. Entah apalagi yang tengah dipikirkannya
-.-
“Nde?” tanya Sungmin penasaran dengan namja yang satu ini. Tadinya
marah-marah, kemudian masuk sembarangan di kamar yeoja, dan lalu meminta nomor
ponselnya. Sekarang apa lagi? Sungguh, seorang Lee Sungmin sekarang tengah
bingung dengan tingkah seorang Cho Kyuhyun.
“Minnie-ah.. Is
that wrong to loving you?” entah sadar atau
tidak, kalimat itu meluncur tiba-tiba di bibir seductivenya.
“Nde? Jebal Cho Kyuhyun. Aku kan sudah pernah bilang, jangan pernah
menggunakan bahasa aneh itu saat berbicara denganku. Aku tidak mengerti tau!” balas Sungmin kesal karena ia tidak
mengerti apa yang baru saja Kyuhyun ucapkan.
“Anniya, bukan apa-apa kok... Ternyata asik juga bermain dengan yeoja
yang tidak mengetahui ‘bahasa aneh’.” Ucap Kyuhyun sembari mengeluarkan smirk charmingnya
dan pergi meninggalkan Sungmin. Tidak lupa, ia juga memberi penekanan pada
kalimat bahasa aneh, karena menurut Sungmin, bahasa Inggris sama dengan bahasa
aneh di telinganya.
“Yaaa!! Kau
meremehkanku, eoh?! Cepat katakan padaku, apa arti perkataanmu tadi!” amarah Sungmin kini sukses tercurah lewat bibir manisnya sembari
mengejar Kyuhyun dari belakang.
“Aigoo..
Sepertinya kau penasaran sekali, eoh?”
ucap Kyuhyun setelah Sungmin sukses menyamakan langkah mereka, bahkan kini
Sungmin telah berada tepat di depannya.
“Nde. Wae?” balas Sungmin singkat yang masih dalam temperatur emosi yang
tinggi.
“Aku tidak
yakin.” Ucap Kyuhyun masih dengan tampang
menggoda dan setengah tertawanya.
“Mwo? Tidak
yakin? Apa maksudmu, eoh?” balas Sungmin.
“Aku tidak yakin
kau siap mendengarnya.” Ucap Kyuhyun
singkat dengan wajah yang benar-benar dibuat serius. Tentu tampang itu membuat
Sungmin sedikit takut dan merasakan aura horror.
“Wwa-wae?” balas Sungmin gagap.
“Coba lihat.
Sekarang saja kau sudah takut, apa lagi nanti ka-lo kau su-dah menge-ta-hui ar-ti-nya.
” Ucap Kyuhyun yang masih setia dengan tampang
‘serius’nya tidak lupa, ia sengaja memberikan penekanan pada kalimat kalo kau
sudah mengetahui artinya.
“Aigoo.. Jangan
membuatku takut Kyuhyun.” Balas Sungmin
yang sepertinya mulai mengurungkan niatnya untuk mengetahui arti kalimat ‘aneh’
yang didengarnya tadi.
”Jadi, masih mau
mengetahui artinya?” tanya Kyuhyun
sambil menahan tawanya namun tetap stay cool.
“Lupakanlah. Lagi
pula aku yakin itu tidak begitu penting.”
Jawab Sungmin cuek lalu meninggalkan Kyuhyun untuk kembali ke kamarnya.
“Heh.. Maybe
that’s not important for you. But, I don’t know why that’s becoming important
for me, Lee Sungmin-ssi.” Desah Kyuhyun
lalu berujar pelan sambil memandang sendu kepergian Sungmin.
WILL BE CONTINUING
--------___________--------___________--------___________
INGAT! Setelah baca, readerdeul
punya tanggung jawab buat R => C => L, okay? ;)
Yang terakhir seperti biasa
:
Don’t porget => As
Inspiration Yes, As Plagiator Andwe!
Gamsha~ Once again, God Blessing
Us :)
No comments:
Post a Comment