Annyeonghaseo Minaaa…
Langsung saja : Happy
reading, God Blessing Us ;)
Casts :
Ø Cho
Kyuhyun (Namja)
Ø Lee
Sungmin (Yeoja)
Ø Kim Ji
Won (Yeoja)
Ø Kang
Min Hyuk (Namja)
Ø Kang Ha
Neul (Namja)
Ø Dll
(termasuk eomma dan appa Kyuhyun bisa langsung dibaca aja)
Types
and Length :
Terserah reader mau nentuin
apa, yang jelas ini exactly bukan FF yaoi. Kalo dari author ada romantic, maybe
hurt, I hope tiap chapternya bisa panjang, und semoga saja happy ending.
Messages
:
FanFict ini adalah murni
imajinasi author, hanya minjem nama pemain aja, no bashing, don’t like
pairingnya = don’t read karena nanti ngak dapet feelnya..
--------___________--------___________--------___________
A
Piece of Last Chapter :
“Heh.. Maybe that’s not important for you.
But, I don’t know why that’s becoming important for me, Lee Sungmin-ssi.” Desah Kyuhyun lalu berujar pelan sambil memandang sendu kepergian
Sungmin.
--------___________--------___________--------___________
--------------- Sungmin’s Room ---------------
♫ 너의 하루에 나의 하루에 서로가 있기에 난 모든 것이 아름다워
neoui harue naui harue seoroga itgie nan
modeun geosi areumdawo (SJ - Haru)
헤어지자는 아픈 말 하지 말기 그렇게 내 옆에만 있어줘요
heeojijaneun apeun mal haji malgi geureoke nae yeopeman isseojwoyo ♫
헤어지자는 아픈 말 하지 말기 그렇게 내 옆에만 있어줘요
heeojijaneun apeun mal haji malgi geureoke nae yeopeman isseojwoyo ♫
“Yeobus…” ucap Sungmin setelah menekan tombol jawab tanpa melihat contact
name sang pemanggil sembari mengucek-ngucek matanya.
“Yaa.. Eoddiya?!”
“Aigoo! Yaaaa..
Kau mengganggu tidur nyenyakku saja.”
“Mwo? Kau masih
tidur, eoh?!”
“Nde. Wae?”
“Mwo? Wae? Cepat
bersiap. Jangan sampai terlambat. Arraseo?”
“Nde. (hening
sejenak) Chakam...”
“Mwonde?”
“Kenapa aku harus
cepat bersiap?”
“Kau lupa kalo
kau adalah sekretarisku?”
“Oh, sekretaris…”
“Nde. Pali.”
“MWO???”
“Apa lagi?”
“Aku tau kalo aku
adalah sekretarismu. Geunde, kenapa aku harus cepat bersiap?” sepertinya Sungmin baru benar-benar sadar dengan kejanggalan
percakapan mereka.
“Karena 30 Menit
lagi, kita akan ke kantor.” Balas Kyuhyun
singkat.
“Wae? Bukannya
kau bila…” ucap Sungmin terpotong.
“Jangan banyak
bicara. Lakukan saja apa yang ku perintahkan, arraseo?” potong Kyuhyun dengan nada sakratisnya.
“Aigoo..
Arraseo.” Balas Sungmin dengan nada malasnya.
--------------- Few Minutes Later
---------------
“Aigoo.. Dasar
Kyuhyun. Selalu saja seenaknya. Untung saja durasi mandi dan menggunakan
pakaian serta ditambah dadanku, hanya kurang dari 10 menit. Aish, jinjja..” oceh Sungmin sembari
mengisi segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan saat ke kantor ke dalam tasnya
dan memutar knop pintu kamarnya.
“Omo! Yaaa, apa
yang kau lakukan di depan kamarku? Kau menungguku? Atau.. kau mengintipku, eoh?” tanya Sungmin kaget setelah melihat Kyuhyun berada tepat di balik
pintu kamarnya. Apakah ia mendengar ucapan Sungmin?
“.….” Kyuhyun tak bergeming. Sepertinya ia tidak mendengar satupun
perkataan Sungmin dan masih berkutat dengan ponselnya.
Sungmin mengendikan bahunya sebentar karena tak mendapat respon
dari Kyuhyun. Lalu memutuskan untuk menghampiri Kyuhyun setelah memastikan
pintu kamarnya telah terkunci dengan benar.
“…..” Kyuhyun berbalik
dan menyimpan ponselnya kembali ke kantong sembari memasang tampang datarnya
setelah Sungmin tepat berada di depannya.
“Ada apa dengan
wajahmu, eoh? BABmu tidak lancar?” tanya
Sungmin asal.
“.….” Kyuhyun masih setia pada pose wajah datar menjengkelkannya
menurut Sungmin.
“Yaa… Aku yang
seharusnya marah di sini, eoh?!!” ucap
Sungmin 2 nada lebih tinggi dari sebelumnya karena tidak terima dengan tatapan
Kyuhyun yang seolah – olah berkata : Dasar.. Yeoja pemalas.
“Waw. So fast.” Ucap Kyuhyun singkat sembari mengubah ekspresi wajahnya sedikit
surpraise sebentar. (walau Sungmin tetap saja menyamakan ekspresi Kyuhyun
dengan ekspresi menjengkelkan).
“…..” mendengarkan ucapan Kyuhyun, Sungmin mengerutkan keningnya.
Entahlah…. kesal atau karena tidak mengerti apa yang Kyuhyun ucapkan. Atau bisa
saja keduanya benar.
“Ah, mian. Aku
lupa, kalo kau tidak bisa berbahasa aneh.”
Ucap Kyuhyun memohon maaf namun lebih mirip seperti ejekan menurut Sungmin.
“Heh.. Namja aneh.” Gumam Sungmin kecil usai mendesah sebentar sembari memutar bola
matanya malas lalu meninggalkan Kyuhyun ke lantai dasar.
“…..” Kyuhyun membalas kepergian Sungmin dengan mengerutkan kening
sebentar, lalu menggantinya dengan smirk andalannya sembari mengikuti langkah
kaki kecil yeoja itu.
--------------- Dining Room ---------------
“Kami
pergi dulu ke kantor.”
Ucap Kyuhyun sopan sembari menundukkan badannya sebentar tanda hormat.
“Aigoo..
Andwe! Kalian harus makan dulu.” tolak eomma Kyuhyun sembari memasang muka cemberutnya.
“Anni,
eomma. Kami sudah hampir terlambat.” Tolak Kyuhyun balik karena memang mereka akan
benar-benar terlambat jika tidak berangkat sekarang.
“Eomma
tidak mau tau, pokoknya kalian harus memakannya. Eomma sendiri loh yang membuatnya.
Kalian tau, eomma sengaja bangun pagi lebih cepat untuk membuat sarapan pagi,
khusus untuk kalian, nae aedeul!” Ucap Hee Chul dengan wajah yang begitu riang gembira tak terkira.
“Memangnya
ke mana semua pembantu kita? Lagi pula aku tidak meminta eomma untuk
memasakkannya untukku. Nanti pulang saja kami makan, ne eomma? Kami sudah benar
– benar terlambat sekarang.”
Balas Kyuhyun spontan tanpa berpikir panjang tentunya.
“Yaa,
Cho Kyuhyun! Tak bisakah kau melihat betapa susah payah dan bahagianya eomma
menyiapkan sarapan kalian?!”
bentak Hee Chul tak terima usahanya disia-siakan.
“A-Ah
ne, Hee Chul eomma. Kami akan memakannya bersama.” Balas Sungmin sambil menarik lengan Kyuhyun. Tak
terima dengan perlakuannya, Kyuhyun hendak membuka suara. Tapi, Sungmin lebih
dulu melayangkan tatapan yang seperti berkata : Ya! Makan saja dulu. Hargai
eommamu. Nde?
“Heh…” Kyuhyun pasrah dan hanya mendesah sejenak
lalu mengikuti langkah kaki Sungmin tidak ikhlas. Ya, Kyuhyun adalah seorang
namja professional dan perfectionis, maka dari itu ia tidak mau telat atau ada
kesalahan sedikitpun dari apa yang dikerjakannya termasuk lambat masuk kerja.
“Gitu
dong. Ini baru anak-anak eomma.” Ucap Hee Chul senang, sembari menyendokkan makanan ke piring suami dan
‘kedua’ anaknya setelah Kyuhyun dan Sungmin sukses duduk dengan manis di
kursinya masing-masing.
--------------- Jae Brust Artistic
Company ---------------
“Ya,
Cho Kyuhyun! Tunggu aku! Kau marah padaku?!” ucap Sungmin setengah berteriak karena setelah keluar
dari mobil, Kyuhyun langsung pergi meninggalkannya dengan langkah cepat menuju
kantornya.
“…..” Kyuhyun terus berjalan tanpa mengurangi
kecepatan langkahnya.
“Aigoo..
Aigoo.. Coba lihat urri C.E.O yang terlambat..” ucap seseorang yang begitu familiar di telinga Kyuhyun
tepat di depan pintu masuk kantornya. Kyuhyun berhenti dan berbalik ke arah
suara. Tak salah lagi, dia adalah….. Kim Ji Won.
“Ya,
Cho Kyuhyun! Hu,hu,hu.. Cepat sekali jalanmu, eoh? Hu,hu,hu…” ucap Sungmin tersenggal – senggal usai
berhasil mengikuti langkah Kyuhyun dengan berlari.
“Annyeong,
Lee Sungmin-ssi, perawat pribadi Cho Kyuhyun-ssi.” Hormat Ji Won setelah Sungmin sukses berada di
samping Kyuhyun. Entah apa maksud perkataanya itu. Namun sukses membuat Kyuhyun
kembali memasang tampang murka.
“Eoh?
Annyeong… Kau, yeoja chingunya Kyuhyun kan? Kim Ji Won-ssi?” jawab Sungmin lupa – lupa ingat.
“Ne.
Ternyata ingatanmu sangat baik, Sungmin-ssi.” Balas Ji Won sembari tertawa ramah mendengar jawaban
Sungmin yang polos.
“Geurom.
Ingatanku sangat baik.”
Ucap Sungmin sambil sedikit tertawa gaje mendengar pujian Ji Won.
“Aigoo..Aigoo..
Ada apa dengan tatapanmu chagi, eoh?” tanya Ji Won setelah menangkap aura murka dari mata
Kyuhyun.
“…..” Kyuhyun berdiam. Namun, tatapan
murkanya sirna seketika. Dan berubah menjadi.. senyuman? Thor-thor pun bingung
dengan Kyuhyun saat ini. Playboykah?
“Wae?
Kenapa kau tersenyum, chagi? Apakah sekarang kau sudah sadar dan menyesal
pernah mencampakkanku, eoh? Geunyang, bagaimana dengan yeoja ini? Apakah kau
akan mencampakkannya seperti yang pernah kau lakukan padaku? ” balas Ji Won sedikit bingung dan dengan percaya
diri tinggi menyimpulkan bahwa memang Kyuhyun masih mencintainya serta tidak
serius dengan Sungmin.
“Chogiyo…
Kim Ji Won-ssi.. Jangan salah paham. Aku dan Kyuhyun tidak ada apa-apa.” Ucap Sungmin mencoba meluruskan. Karena
sepertinya, nada suara Ji Won mulai tak enak di telinganya.
“Anniyah,
Lee Sungmin-ssi. Nan, arrayo. Baiklah Cho Kyuhyun! Aku tau, kau tak kan bisa
lama – lama menjauh dariku.”
Balas Ji Won yang kemudian masuk di antara Kyuhyun dan Sungmin dan menggandeng
salah satu lengan Kyuhyun setelah menyelesaikan kalimatnya.
“Hahahaha…” tawa Kyuhyunpun mulai muncul. Anehkan?
Tadi murka, lalu senyum, sekarang tertawa? Jangan-jangan… Kyuhyun mulai gila?
“Wae?” tanya Ji Won masih dengan wajah penuh
kemenangannya, sembari mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah Kyuhyun
meminta penjelasan.
“Ji
Won-ah…” ucap Kyuhyun
lembut sembari menjauhkan gandengan tangan Ji Won dari tangannya.
“..…” Ji Won hanya terdiam. Dia bingung
dengan perilaku Kyuhyun.
“Ternyata
nyalimu besar juga, eoh? Atau jangan-jangan… Kau telah kehilangan harga diri?” ucap Kyuhyun meneruskan dan masih dengan
nada lembutnya, namun…. Bukan dengan senyuman, lebih tepatnya smrik atau seringai
andalannya.
Kyuhyun menarik Sungmin untuk mendekat lalu
menggenggam tanganya erat. Yang digenggampun takut, shock, bingung… pokoknya
campur aduklah yang tengah Sungmin rasakan.
“Joha!
Sekarang apa lagi Kyuhyun-ah? Kau masih mau menguji kesabaranku, eoh?” tanya Ji Won sedikit meninggi dan tentu
dengan emosi.
“Ya,
Kim Ji Won. Apakah kau tak malu terus menerus mengejar namja yang sudah
mencampakanmu? Mana Kim Ji Won yang ku kenal dulu, eoh? Atau.. Kau bukan Kim Ji
Won?”
“Ige
mwonde, Cho Kyuhyun-ssi? Jebal marhaebwa…” balas Ji Won yang kini telah berkaca – kaca.
“Naedo,
jebal Ji Won-ah... Jangan biarkan aku membuatmu terlihat lebih bodoh lagi. Aku
tau, kau sudah mengerti apa yang ku maksudkan. Geuredo, mianhae.. Aku tidak
bermaksud meragukan kecerdasanmu waktu itu…” Kyuhyun belum selesai dengan perkataanya.
“Mwoya?
Ya Cho Kyuhyun-ssi… Kenapa harus selalu aku yang melakukan semuanya terlebih
dahulu? Kenapa harus aku yang lebih dulu mengejar – ngejarmu? Kenapa harus aku
yang lebih dulu menyatakan cinta? Kenapa harus aku yang lebih dulu memperhatikanmu,
eoh?”
~~
Tesss ~~
“…..” Kyuhyun hanya mampu terdiam melihat
seorang Kim Ji Won yang terkenal dengan kepercayaan dirinya dan sikap dinginnya
kini tengah…. terisak? Kyuhyun kini terlihat seperti napeun namja.
“Geuredo…
Sekarang… Kenapa harus aku yang lebih dulu dicampakanmu, eoh? Kenapa kau tak
memberikanku kesempatan untuk lebih dulu mencampakanmu, eoh?! hiks… Kenapa tak
sekalipun kau membiarkan dirimu berkorban pertama kali untukku, eoh?!! hikss..
hikssss… Sedingin itukah dirimu, Cho Kyuhyun-ssi.. hikssss…” kini isakannya semakin menjadi – jadi.
“Nan
jongmal mianhaeseo, Ji Won-ah… Geunde, aku sudah memberikanmu kesempatan. Dan
ini yang ketiga kalinya. Lagi pula, kau yang tidak mau bersabar menunggu ku untuk
lebih dulu melakukan semua hal itu.” Jawab Kyuhyun lembut namun tetap menyiratkan
ketegasan. Entah itu masih rasa cinta atau hanya iba semata.
“Nan..
hiks.. Gwenchana, Kyuhyun-ah.. Mianhae, hikss.. karena sudah menjadi yeoja yang
agresif.. hehe.. hiks. Geunde.. Apakah kau tak bisa melepaskan genggamanmu dari
Lee Sungmin dan membiarkan tanganmu
menghapus air mataku sejenak atau sedetik saja, eoh? Kau tak takut para
pegawaimu menilai C.E.O. mereka adalah seorang napeun namja, eoh?” ucap Ji Won dengan nada suara yang mulai
tegas walau masih terisak sesekali. Kini Kim Ji Won benar – benar terlihat
messup. Bukan! Mungkin lebih tepatnya, terlihat sangat murahan. Tapi ia tak
peduli. Ia hanya ingin mendapat kepastian. Bukannya kita juga akan seperti ini
jika berada di posisinya?
“Jalmothaeso,
Ji Won-ah.. Aku tak bisa. Aku tak mau terlihat lebih br*ngs*k lagi dari ini.
Dengan terus menggenggam tangan Sungmin, kurasa itu dapat membuatmu benar –
benar sadar bahwa aku tak pantas untuk yeoja sebaik dirimu, yang memiliki harga
diri yang tinggi namun rela merendahkannya hanya untuk seorang napeun namja
sepertiku.” Balas Kyuhyun sembari memparkan senyuman dan menunjukkan
tatapan penuh sayangnya kepada Ji Won.
Salahkan? Apakah dengan berakhirnya
hubungan cinta mereka, kasih sayang ataupun rasa iba juga harus hilang? Anni.
Tapi, tetap pada batasnya. Seperti yang kini tengah Kyuhyun lakukan pada Ji
Won.
“Coba
lihat? Sekarang saja kau masih berani menggombal seorang yeoja yang telah kau
buat terisak ini dan memegang tangan yeoja lain? Aigoo, neun… joooongmal napeun
namja yang pernah ku kenal, Cho Kyuhyun-ssi. Hehehe..“ Balas Ji Won sembari menghapus jejak air
mata yang tersisa di pipi tirusnya. Sepertinya ia telah mampu mengambil kembali
kendali dirinya.
“….” Kyuhyun hanya tertawa sejenak tanpa
berkata apapun. Ya, karena ia tau hal itulah yang tepat untuk dilakukannya saat
ini.
“Arraseo,
Cho Kyuhyun. Ku hargai jika memang keputusan itu yang kau ambil. Ternyata kau
begitu mudah melupakan kenangan indah kita selama 6 tahun ini, eoh? Juga…
Apakah kau benar – benar tidak mencintaiku lagi? Pasti aku terlihat menjijikan
tadi. Aigoo.. Pasti kau membenciku, kan?” lanjut Ji Won yang malu telah terlihat lemah di
hadapan namja yang satu ini.
“Anni.
Aku tidak pernah mengatakan hal seperti itu Kim Ji Won-ssi.” Balas Kyuhyun masih dengan ekspresi
hangatnya. Yaa, Kyuhyun-ssi! Kau tau, betapa sulitnya seorang yeoja akan
melepas namja chingunya jika kau memasang ekspresi seperti itu? Apa maksud
Kyuhyun, eoh?
“Maksudmu?” tanya Ji Won. Bukan bingung, lebih
tepatnya ingin mendengar kebenarannya sendiri dari Kyuhyun. Sepertinya Kyuhyun
benar – benar akan mengakhiri hubungan mereka selayaknya laki – laki jantan.
“Anni.
Aku tidak akan pernah melupakan kenangan indah kita. Dan aku bukan lelaki
murahan yang mudah melupakan cintanya. Apalagi…. kau adalah cinta pertamaku.”
“…..” Ji Won mengerucutkan keningnya tanda heran
dengan Kyuhyun. Namun tentu juga terbesit harapan. Yah, walau mungkin harapan
itu akan kembali menyakitkannya.
“Geurom..
Bagaimana mungkin aku melupakan hal – hal yang pernah ku lakukan semasa
hidupku? Itu akan mungkin, kecuali…. Jika aku terkena amnesia. Aaaah… Atau
jangan-jangan… kau sedang mendoakanku untuk amnesia, eoh?” terus Kyuhyun setelah melihat ekspresi bingung
Ji Won sembari mencoba membuat lelucon.
“Mwo?
Aigoo.. Ya… Neun, jinjja. Kau tau, kau kembali membuka harapan di hatiku.
Ternyata begini cara seorang Cho Kyuhyun mempermainkan seorang Kim Ji Won. Satu
kesempatan lagi ku berikan padamu Cho Kyuhyun. Dorawa… Tetaplah di sisiku…” balas Ji Won sungguh – sungguh sambil
menggunakan gaya aegyonya memanggil Kyuhyun untuk ke sampingnya.
“….” Senyuman Kyuhyun menghilang sekejap
terganti dengan pandangan lirihnya.
“Baiklah.
Aku akan menghitung mundur. 5……. 4……. 1. Puahahahaha, aku tak tahan! Coba lihat
wajahmu Cho Kyuhyun-ssi. Kau… Kau.. Pwaahahahaa. Lucu Sekali.. Pwahahaha.. ” balas Ji Won sembari menahan tawanya. Dan
sepertinya dia benar-benar tidak bisa menahan tawanya lagi. Apakah ia benar –
benar sedang menertawakan Kyuhyun atau… dirinya?
“Kim
Ji Won-ssi…. Gwenchana?”
kini seseorang yang sedari tadi terdiam melihat perbincangan (termasuk di
dalamnya tangisan dan bentakan) Kyuhyun dan Ji Won, pun berbicara.
“Hahaha..
Aigoo, mian. Aku lupa kalo kau masih ada di sini, Lee Sungmin-ssi.. Hahaha..
Aigoo, jebal ubah ekspresi anehmu itu Kyuhyun-ah.. haha.. kau lucu sekali
dengan tapang seperti itu.. hahahaa…” sepertinya Ji Won mulai mengalami ganggung. Tapi,
wajah Kyuhyun saat ini benar – benar lucu menurutnya. Sungmin pun hampir
tertawa melihat ekspresi Kyuhyun, namun Sungmin tau, ia tidak pantas
melakukannya.
“Geuredo..
Aku baik-baik saja Lee Sungmin-ssi. Jongmal gomawo karena sudah
mengkhawatirkanku.” Lanjut
Ji Won, sembari memegang sebelah pundak Sungmin tulus.
“Mianhae…” balas Sungmin menunduk sembari melepaskan
genggaman tangan Kyuhyun yang sedari tadi menggenggam tangannya.
“Nde?
Aigoo… Kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu kok Sungmin.” Balas Ji Won benar – benar tulus sembari
menurunkan tangannya dari bahu Sungmin.
Daebak! Ini adalah pertama kalinya seorang
Kim Ji Won mau memanggil seseorang yang tidak terlalu dekat dengannya tanpa
embel-embel ssi. Sepertinya kita perlu memanggil Lee Gyu Won lagi untuk
merayakan sesuatu “yang baru pertama kali” Ji Won lakukan sepanjang hidupnya.
Sungmin kembali mendongak memasatikan bahwa
apa yang didengarnya barusan tidak salah.
“Sungmin-ah…
Aku mau kau berteman denganku. Aku tak perlu persetujuanmu. Nah, berarti
sekarang, kau adalah chinguku, Sungmin-ah. Arraseo?”
“Ji
Won-ah…” Ya.. Sungmin
benar – benar terharu mendengar ungkapan Ji Won yang walaupun terdengar sangat
seenaknya (sama seperti kebiasaan yang Kyuhyun lakukan), namun Sungmin tau,
bahwa Ji Won benar – benar tulus melakukannya.
Kyuhyun yang melihat hal itu benar – benar
speechless. Ya, ia benar – benar tak menyangka bahwa seorang Kim Ji Won yang ia
kenal selama 6 tahun ini mampu berubah hanya dalam satu kondisi yang terhitung
beberapa menit. Apakah karena benar – benar merasa ia tak memiliki harga diri
lagi? Molla. Yang Kyuhyun tau sekarang, ia bangga pernah memiliki seorang Kim
Ji Won sebagai mantan kekasihnya.
“Wae?
Kenapa kau tersenyum seperti Kyuhyun-ssi?” tanya Ji Won sembari mengalihkan padangannya kepada
Kyuhyun.
“Anni.
Aku hanya berpikir, ternyata kau melupakan beberapa hal.” Jawab Kyuhyun sembari berpikir dan tertawa
sejenak.
“Mwoya?” tanya Ji Won singkat.
“Kau
lupa.. Dari 5 hal yang kau sebutkan tadi, kau tidak benar – benar kalah. Karena
kau adalah yeoja pertama yang menamparku. Juga kau adalah yeoja pertama yang
menjadi awal percintaanku. Dan, kau yeoja pertama yang pernah ku ajak ke rumah
dan dekat dengan kedua orang tuaku.” Sambung Kyuhyun.
“Ya!
Tanpa kau beritau, aku juga tau.” Jawab Ji Won sok ketus.
“Geunde,
sepertinya kau masih kalah, eoh? hahaha” goda Kyuhyun.
“Arra.
Lihat saja, aku akan mengejar yang 3nya lagi untuk mengalahkanmu!” balas Ji Won kembali sembari memasang
tampang kePDannya lagi.
(hening sejenak) Entahlah.. Kyuhyun masih
terus tersenyum begitupun Ji Won. Sungmin pun terdiam. Ia tau, mereka masih
saling mencintai. Ia bingung dengan keputusan Kyuhyun. Tapi ia percaya bahwa
mereka tau bagaimana harus menyelesaikan masalah mereka dan ia tak perlu
mencampuri urusan mereka.
“Sepertinya
kalo untuk mengejar 3 langkah agar mengalahkanmu, tidak menarik sekali!” ucap Ji Won memecah suasana hening mereka.
“Maksudmu?” kini Kyuhyun meminta penjelasan.
“Buat
aku tertantang untuk terakhir kalinya, Cho Kyuhyun.” Balas Ji Won sambil melayangkan
senyumannya. Namun Kyuhyun bisa menangkap nada lirihnya.
“Mwonde?” tanya Kyuhyun menyelidik.
“Aku
benar – benar akan melepasmu dan benar – benar akan mendapat kepastian, jika….” Ucap Ji Won menggantung. Sepertinya ia
benar – benar mempersiapkan hatinya untuk melanjutkan kalimatnya.
“…..” Kyuhyun terdiam. Sepertinya ia mulai paham
ke mana arah pembicaraan Ji Won. Kyuhyun berharap bukan itu yang akan diucapkan
Ji Won.
“Sungmin-ah…” pandangan Ji Won berubah ke arah Sungmin
sembari memegang kedua tangannya.
“Wae
Ji Won-ah?” tanya Sungmin.
“Kau
punya namja chingu?” terus
Ji Won.
“Nde?” Sungmin kaget dengan pertanyaan Ji Won.
“Aigoo..
Jangan jawab dengan pertanyaan lagi.” Ji Won mulai ketus. Sepertinya mereka sudah mulai
dekat.
“N-nde.
Aku tidak punya. Geunde… Aku punya seseorang yang ku sukai…” balas Sungmin sambil menunduk.
“Assa!
Berarti kau belum pernah… ciumankan?” Ji Won melayangkan seringainya.
“Aigoo..
Molla!” balas Sugmin ketus. Ya, siapa yang tak marah diberi
pertanyaan begitu? Bahkan pertemenan mereka baru terhitung beberapa menit lalu.
“Kau
sama menjengkelkannya dengan Kyuhyun.” Batin Sungmin.
“Marah
berarti benar!” balas Ji
Won penuh kemenangan.
“Wae?
Apakah ciuman begitu penting? Untuk apa mendapat ciuman kalo ternyata
disungguh-sungguh?” tanya
Sungmin ketus.
“Ige mwonde… Sepertinya ciuman tidak begitu penting bagimu Lee Sungmin-ssi?” balas Ji Won menyelidik sembar memasang senyuman menggodanya pada Sungmin.
“Ige mwonde… Sepertinya ciuman tidak begitu penting bagimu Lee Sungmin-ssi?” balas Ji Won menyelidik sembar memasang senyuman menggodanya pada Sungmin.
“Nde.
Karena yang terpenting adalah cintanya yang tulus.” Balas Sungmin sembari memasang senyum manisnya kepada
Ji Won untuk memastikan.
“Aigoo..
Otteokae Kyuhyun-ah? Ini tidak begitu mengasyikkan sekarang.” Ucap Ji Won sembari memasang tampang
cemberutnya. Sepertinya mereka tengah menyembunyikan sesuatu. Tepatnya Kyuhyun
tengah menyembunyikan sesuatu.
“Ji
Won-ah… Andwe..” balas
Kyuhyun datar. Namun di telinga Ji Won, seperti nada memohon. Ia tau bahwa
Kyuhyun tingkat intelegency Kyuhyun cukup tinggi sehingga bisa mengetahui apa
yang akan dilakukannya.
“Arraseo.
Aku akan meneruskan kalimatku yang tadi. Tak apakan Sungmin?” tanya Ji Won sambil mengeluarkan seringai
andalannya kepada Kyuhyun. Sepertinya Ji Won tak menghiraukan ucapan memohon Ji
Won barusan.
“Nde.
Geunde.. Kenapa menanyakan persetujuanku?” tanya Sungmin heran.
“Geurom...
Karena aku ingin melihat Kyuhyun menciummu…. ” gantung Ji Won lembut dan perlahan namun tetap dapat
didengar mereka berdua.
“Karena
hanya dengan itu bisa membuatku melepaskanmu Kyuhyun..” sambung Ji Won sembari menatap Kyuhyun
dengan seringai andalannya.
“….” Tamatlah.. Benarkan? Ini yang Kyuhyun
takutkan. Kini Ji Won mengeluarkan kartu asnya.
“Kau
tidak keberatankan Sungmin-ah?” tanya Ji Won sembari melayangkan aksi cemberutnya.
“Cukup.
Ji Won.” Akhirnya Kyuhyun
berucap.
“Wae?
Kau takut, eoh?”
“Ahh…
Apakah kau masih memegang teguh janji setiamu itu, eoh? Hahahahaa” lanjut
Ji Won.
“Janji
setia?” tanya Sungmin. Ia bingung
apa dengan apa yang Ji Won katakan.
“Baiklah..
Karena sekarang kau adalah temanku,aku akan mengatakannya padamu, Sungmin-ssi.
Kyuhyun adalah namja yang…”
ucap Ji Won terhenti karena melihat aksi Kyuhyun.
~~ ChUuUu ~~
(Kyuhyunpun mencium Sungmin)
Ji Won terperangah dan sepertinya tak nafsu
lagi untuk melanjutkan kalimatnya. Ji Won benar – benar tak percaya. Awalnya dia
ingin menjerat Kyuhyun, tapi sayang.. Ternyata Kyuhyun bukan Kyuhyun yang dulu
lagi.
“Bagaimana?
Kau puas?” tanya Kyuhyun
datar, usai melakukan aksinya pada Sungmin. Sungmin hanya mampu memelotokan
matanya shock karena perlakuan Kyuhyun.
“….” Ji Won hanya mampu mengangguk. Ia terlalu
shock, sama seperti Sungmin.
“4
lagi, eoh?” tanya Kyuhyun
kembali ke topik awal.
“Arraseo.
Lihat saja nanti Kyuhyun. Aku akan mengalahkanmu.” Sambung Ji Won yang kini benar – benar rela
melepaskan Kyuhyun sembari melayangkan senyumannya yang benar – benar tulus.
“Anni.
Aku baru sadar.. Ternyata aku menyesal melepaskanmu. Tetapi aku adalah namja
yang berintegritas. Jadi, kau perlu melakukan 3 langkah saja Kim Ji Won. Arraseo?” sambung Kyuhyun.
“Kau
mengasihaniku?” tanya Ji Won
menyelidik.
“Anniragu.
Aku tulus mengatakannya.” Jawab
Kyuhyun sembari melayangkan senyumannya.
“Okay.
3 more.” balas Ji Won
sembari memasang senyum bahagianya.
“Gomapta
Kim Ji Won. Thank you so much for our 6 years….” Ucap Kyuhyun tulus. Ya, dia benar – benar berterima
kasih. Mungkin aneh cara – cara yang mereka lakukan. Namun, begitulah cara
mereka menyelesaikan masalah sebagai orang – orang yang memiliki watak elegan
seperti mereka.
“Nde.
Naedo. Really thankful for you, Mr. Cho..”
“Nan…
Kalkke. Annyeong, Sungmin-ssi.. Annyeong, Kyuhyun-ssi.” Sambung Ji Won sembari menunduk hormat
lalu keluar dari kantor Kyuhyun dengan wajah dan hati yang legah. Tidak, dia
belum bisa melupakan Kyuhyun. Namun, ia sudah memiliki pegangan yang cukup kuat
sehingga tak bisa lagi ia langgar.
Ya… Kim Ji Won benar – benar menyerah
kepada Cho Kyuhyun…
WILL BE CONTINUING…
--------___________--------___________--------___________
Jangan lupa RCLnya ne ;) (y)
Yang terakhir seperti biasa
:
Don’t porget => As
Inspiration Yes, As Plagiator Andwe!
Gamsha~ Once again, God
Blessing Us :)
No comments:
Post a Comment