Thursday, July 10, 2014

FanFict “Wae? Is That Wrong To Loving You?“ // GS // 7th Chapter



Annyeonghaseo Minaaa…
Langsung saja : Happy reading, God Blessing Us ;)

Casts :
Ø  Cho Kyuhyun (Namja)
Ø  Lee Sungmin (Yeoja)
Ø  Kim Ji Won (Yeoja)
Ø  Kang Min Hyuk (Namja)
Ø  Kang Ha Neul (Namja)
Ø  Dll (termasuk eomma dan appa Kyuhyun bisa langsung dibaca aja)

Types and Length :
Terserah reader mau nentuin apa, yang jelas ini exactly bukan FF yaoi. Kalo dari author ada romantic, maybe hurt, I hope tiap chapternya bisa panjang, und semoga saja happy ending.

Messages :
FanFict ini adalah murni imajinasi author, hanya minjem nama pemain aja, no bashing, don’t like pairingnya = don’t read karena nanti ngak dapet feelnya..

--------___________--------___________--------___________

A Piece of Last Chapter :

“Heh.. Maybe that’s not important for you. But, I don’t know why that’s becoming important for me, Lee Sungmin-ssi.” Desah Kyuhyun lalu berujar pelan sambil memandang sendu kepergian Sungmin.

--------___________--------___________--------___________



--------------- Sungmin’s Room ---------------


  너의 하루에 나의 하루에 서로가 있기에 모든 것이 아름다워
     neoui harue naui harue seoroga itgie nan modeun geosi areumdawo   (SJ - Haru)
    헤어지자는 아픈 하지 말기 그렇게 옆에만 있어줘요
     heeojijaneun apeun mal haji malgi geureoke nae yeopeman isseojwoyo

“Yeobus…” ucap Sungmin setelah menekan tombol jawab tanpa melihat contact name sang pemanggil sembari mengucek-ngucek matanya.

“Yaa.. Eoddiya?!”

“Aigoo! Yaaaa.. Kau mengganggu tidur nyenyakku saja.”

“Mwo? Kau masih tidur, eoh?!”

“Nde. Wae?”

“Mwo? Wae? Cepat bersiap. Jangan sampai terlambat. Arraseo?”

“Nde. (hening sejenak) Chakam...”

“Mwonde?”

“Kenapa aku harus cepat bersiap?”

“Kau lupa kalo kau adalah sekretarisku?”

“Oh, sekretaris…”

“Nde. Pali.”

“MWO???”

“Apa lagi?”

“Aku tau kalo aku adalah sekretarismu. Geunde, kenapa aku harus cepat bersiap?” sepertinya Sungmin baru benar-benar sadar dengan kejanggalan percakapan mereka.

“Karena 30 Menit lagi, kita akan ke kantor.” Balas Kyuhyun singkat.

“Wae? Bukannya kau bila…” ucap Sungmin terpotong.

“Jangan banyak bicara. Lakukan saja apa yang ku perintahkan, arraseo?” potong Kyuhyun dengan nada sakratisnya.

“Aigoo.. Arraseo.” Balas Sungmin dengan nada malasnya.


--------------- Few Minutes Later ---------------


“Aigoo.. Dasar Kyuhyun. Selalu saja seenaknya. Untung saja durasi mandi dan menggunakan pakaian serta ditambah dadanku, hanya kurang dari 10 menit. Aish, jinjja..”  oceh Sungmin sembari mengisi segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan saat ke kantor ke dalam tasnya dan memutar knop pintu kamarnya.

“Omo! Yaaa, apa yang kau lakukan di depan kamarku? Kau menungguku? Atau.. kau mengintipku, eoh?” tanya Sungmin kaget setelah melihat Kyuhyun berada tepat di balik pintu kamarnya. Apakah ia mendengar ucapan Sungmin?

“.….” Kyuhyun tak bergeming. Sepertinya ia tidak mendengar satupun perkataan Sungmin dan masih berkutat dengan ponselnya.

Sungmin mengendikan bahunya sebentar karena tak mendapat respon dari Kyuhyun. Lalu memutuskan untuk menghampiri Kyuhyun setelah memastikan pintu kamarnya telah terkunci dengan benar.

“…..” Kyuhyun berbalik dan menyimpan ponselnya kembali ke kantong sembari memasang tampang datarnya setelah Sungmin tepat berada di depannya.

“Ada apa dengan wajahmu, eoh? BABmu tidak lancar?” tanya Sungmin asal.

“.….” Kyuhyun masih setia pada pose wajah datar menjengkelkannya menurut Sungmin.

“Yaa… Aku yang seharusnya marah di sini, eoh?!!” ucap Sungmin 2 nada lebih tinggi dari sebelumnya karena tidak terima dengan tatapan Kyuhyun yang seolah – olah berkata : Dasar.. Yeoja pemalas.

“Waw. So fast.” Ucap Kyuhyun singkat sembari mengubah ekspresi wajahnya sedikit surpraise sebentar. (walau Sungmin tetap saja menyamakan ekspresi Kyuhyun dengan ekspresi menjengkelkan).

“…..” mendengarkan ucapan Kyuhyun, Sungmin mengerutkan keningnya. Entahlah…. kesal atau karena tidak mengerti apa yang Kyuhyun ucapkan. Atau bisa saja keduanya benar.

“Ah, mian. Aku lupa, kalo kau tidak bisa berbahasa aneh.” Ucap Kyuhyun memohon maaf namun lebih mirip seperti ejekan menurut Sungmin.

“Heh.. Namja aneh.” Gumam Sungmin kecil usai mendesah sebentar sembari memutar bola matanya malas lalu meninggalkan Kyuhyun ke lantai dasar.

“…..” Kyuhyun membalas kepergian Sungmin dengan mengerutkan kening sebentar, lalu menggantinya dengan smirk andalannya sembari mengikuti langkah kaki kecil yeoja itu.


--------------- Dining Room ---------------


“Kami pergi dulu ke kantor.” Ucap Kyuhyun sopan sembari menundukkan badannya sebentar tanda hormat.

“Aigoo.. Andwe! Kalian harus makan dulu.” tolak eomma Kyuhyun sembari memasang muka cemberutnya.

“Anni, eomma. Kami sudah hampir terlambat.” Tolak Kyuhyun balik karena memang mereka akan benar-benar terlambat jika tidak berangkat sekarang.

“Eomma tidak mau tau, pokoknya kalian harus memakannya. Eomma sendiri loh yang membuatnya. Kalian tau, eomma sengaja bangun pagi lebih cepat untuk membuat sarapan pagi, khusus untuk kalian, nae aedeul!” Ucap Hee Chul dengan wajah yang begitu riang gembira tak terkira.

“Memangnya ke mana semua pembantu kita? Lagi pula aku tidak meminta eomma untuk memasakkannya untukku. Nanti pulang saja kami makan, ne eomma? Kami sudah benar – benar terlambat sekarang.” Balas Kyuhyun spontan tanpa berpikir panjang tentunya.

“Yaa, Cho Kyuhyun! Tak bisakah kau melihat betapa susah payah dan bahagianya eomma menyiapkan sarapan kalian?!” bentak Hee Chul tak terima usahanya disia-siakan.

“A-Ah ne, Hee Chul eomma. Kami akan memakannya bersama.” Balas Sungmin sambil menarik lengan Kyuhyun. Tak terima dengan perlakuannya, Kyuhyun hendak membuka suara. Tapi, Sungmin lebih dulu melayangkan tatapan yang seperti berkata : Ya! Makan saja dulu. Hargai eommamu. Nde?

“Heh…” Kyuhyun pasrah dan hanya mendesah sejenak lalu mengikuti langkah kaki Sungmin tidak ikhlas. Ya, Kyuhyun adalah seorang namja professional dan perfectionis, maka dari itu ia tidak mau telat atau ada kesalahan sedikitpun dari apa yang dikerjakannya termasuk lambat masuk kerja.

“Gitu dong. Ini baru anak-anak eomma.” Ucap Hee Chul senang, sembari menyendokkan makanan ke piring suami dan ‘kedua’ anaknya setelah Kyuhyun dan Sungmin sukses duduk dengan manis di kursinya masing-masing.


--------------- Jae Brust Artistic Company ---------------


“Ya, Cho Kyuhyun! Tunggu aku! Kau marah padaku?!” ucap Sungmin setengah berteriak karena setelah keluar dari mobil, Kyuhyun langsung pergi meninggalkannya dengan langkah cepat menuju kantornya.

“…..” Kyuhyun terus berjalan tanpa mengurangi kecepatan langkahnya.

“Aigoo.. Aigoo.. Coba lihat urri C.E.O yang terlambat..” ucap seseorang yang begitu familiar di telinga Kyuhyun tepat di depan pintu masuk kantornya. Kyuhyun berhenti dan berbalik ke arah suara. Tak salah lagi, dia adalah….. Kim Ji Won.

“Ya, Cho Kyuhyun! Hu,hu,hu.. Cepat sekali jalanmu, eoh? Hu,hu,hu…” ucap Sungmin tersenggal – senggal usai berhasil mengikuti langkah Kyuhyun dengan berlari.

“Annyeong, Lee Sungmin-ssi, perawat pribadi Cho Kyuhyun-ssi.” Hormat Ji Won setelah Sungmin sukses berada di samping Kyuhyun. Entah apa maksud perkataanya itu. Namun sukses membuat Kyuhyun kembali memasang tampang murka.

“Eoh? Annyeong… Kau, yeoja chingunya Kyuhyun kan? Kim Ji Won-ssi?” jawab Sungmin lupa – lupa ingat.

“Ne. Ternyata ingatanmu sangat baik, Sungmin-ssi.” Balas Ji Won sembari tertawa ramah mendengar jawaban Sungmin yang polos.

“Geurom. Ingatanku sangat baik.” Ucap Sungmin sambil sedikit tertawa gaje mendengar pujian Ji Won.

“Aigoo..Aigoo.. Ada apa dengan tatapanmu chagi, eoh?” tanya Ji Won setelah menangkap aura murka dari mata Kyuhyun.

“…..” Kyuhyun berdiam. Namun, tatapan murkanya sirna seketika. Dan berubah menjadi.. senyuman? Thor-thor pun bingung dengan Kyuhyun saat ini. Playboykah?

“Wae? Kenapa kau tersenyum, chagi? Apakah sekarang kau sudah sadar dan menyesal pernah mencampakkanku, eoh? Geunyang, bagaimana dengan yeoja ini? Apakah kau akan mencampakkannya seperti yang pernah kau lakukan padaku? ” balas Ji Won sedikit bingung dan dengan percaya diri tinggi menyimpulkan bahwa memang Kyuhyun masih mencintainya serta tidak serius dengan Sungmin.

“Chogiyo… Kim Ji Won-ssi.. Jangan salah paham. Aku dan Kyuhyun tidak ada apa-apa.” Ucap Sungmin mencoba meluruskan. Karena sepertinya, nada suara Ji Won mulai tak enak di telinganya.

“Anniyah, Lee Sungmin-ssi. Nan, arrayo. Baiklah Cho Kyuhyun! Aku tau, kau tak kan bisa lama – lama menjauh dariku.” Balas Ji Won yang kemudian masuk di antara Kyuhyun dan Sungmin dan menggandeng salah satu lengan Kyuhyun setelah menyelesaikan kalimatnya.

“Hahahaha…” tawa Kyuhyunpun mulai muncul. Anehkan? Tadi murka, lalu senyum, sekarang tertawa? Jangan-jangan… Kyuhyun mulai gila?

“Wae?” tanya Ji Won masih dengan wajah penuh kemenangannya, sembari mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah Kyuhyun meminta penjelasan.

“Ji Won-ah…” ucap Kyuhyun lembut sembari menjauhkan gandengan tangan Ji Won dari tangannya.

“..…” Ji Won hanya terdiam. Dia bingung dengan perilaku Kyuhyun.

“Ternyata nyalimu besar juga, eoh? Atau jangan-jangan… Kau telah kehilangan harga diri?” ucap Kyuhyun meneruskan dan masih dengan nada lembutnya, namun…. Bukan dengan senyuman, lebih tepatnya smrik atau seringai andalannya.

Kyuhyun menarik Sungmin untuk mendekat lalu menggenggam tanganya erat. Yang digenggampun takut, shock, bingung… pokoknya campur aduklah yang tengah Sungmin rasakan.

“Joha! Sekarang apa lagi Kyuhyun-ah? Kau masih mau menguji kesabaranku, eoh?” tanya Ji Won sedikit meninggi dan tentu dengan emosi.

“Ya, Kim Ji Won. Apakah kau tak malu terus menerus mengejar namja yang sudah mencampakanmu? Mana Kim Ji Won yang ku kenal dulu, eoh? Atau.. Kau bukan Kim Ji Won?”

“Ige mwonde, Cho Kyuhyun-ssi? Jebal marhaebwa…” balas Ji Won yang kini telah berkaca – kaca.

“Naedo, jebal Ji Won-ah... Jangan biarkan aku membuatmu terlihat lebih bodoh lagi. Aku tau, kau sudah mengerti apa yang ku maksudkan. Geuredo, mianhae.. Aku tidak bermaksud meragukan kecerdasanmu waktu itu…” Kyuhyun belum selesai dengan perkataanya.

“Mwoya? Ya Cho Kyuhyun-ssi… Kenapa harus selalu aku yang melakukan semuanya terlebih dahulu? Kenapa harus aku yang lebih dulu mengejar – ngejarmu? Kenapa harus aku yang lebih dulu menyatakan cinta? Kenapa harus aku yang lebih dulu memperhatikanmu, eoh?”

~~ Tesss ~~

“…..” Kyuhyun hanya mampu terdiam melihat seorang Kim Ji Won yang terkenal dengan kepercayaan dirinya dan sikap dinginnya kini tengah…. terisak? Kyuhyun kini terlihat seperti napeun namja.

“Geuredo… Sekarang… Kenapa harus aku yang lebih dulu dicampakanmu, eoh? Kenapa kau tak memberikanku kesempatan untuk lebih dulu mencampakanmu, eoh?! hiks… Kenapa tak sekalipun kau membiarkan dirimu berkorban pertama kali untukku, eoh?!! hikss.. hikssss… Sedingin itukah dirimu, Cho Kyuhyun-ssi.. hikssss…” kini isakannya semakin menjadi – jadi.

“Nan jongmal mianhaeseo, Ji Won-ah… Geunde, aku sudah memberikanmu kesempatan. Dan ini yang ketiga kalinya. Lagi pula, kau yang tidak mau bersabar menunggu ku untuk lebih dulu melakukan semua hal itu.” Jawab Kyuhyun lembut namun tetap menyiratkan ketegasan. Entah itu masih rasa cinta atau hanya iba semata.

“Nan.. hiks.. Gwenchana, Kyuhyun-ah.. Mianhae, hikss.. karena sudah menjadi yeoja yang agresif.. hehe.. hiks. Geunde.. Apakah kau tak bisa melepaskan genggamanmu dari Lee Sungmin dan membiarkan  tanganmu menghapus air mataku sejenak atau sedetik saja, eoh? Kau tak takut para pegawaimu menilai C.E.O. mereka adalah seorang napeun namja, eoh?” ucap Ji Won dengan nada suara yang mulai tegas walau masih terisak sesekali. Kini Kim Ji Won benar – benar terlihat messup. Bukan! Mungkin lebih tepatnya, terlihat sangat murahan. Tapi ia tak peduli. Ia hanya ingin mendapat kepastian. Bukannya kita juga akan seperti ini jika berada di posisinya?

Jalmothaeso, Ji Won-ah.. Aku tak bisa. Aku tak mau terlihat lebih br*ngs*k lagi dari ini. Dengan terus menggenggam tangan Sungmin, kurasa itu dapat membuatmu benar – benar sadar bahwa aku tak pantas untuk yeoja sebaik dirimu, yang memiliki harga diri yang tinggi namun rela merendahkannya hanya untuk seorang napeun namja sepertiku.” Balas Kyuhyun sembari memparkan senyuman dan menunjukkan tatapan penuh sayangnya kepada Ji Won.
Salahkan? Apakah dengan berakhirnya hubungan cinta mereka, kasih sayang ataupun rasa iba juga harus hilang? Anni. Tapi, tetap pada batasnya. Seperti yang kini tengah Kyuhyun lakukan pada Ji Won.

“Coba lihat? Sekarang saja kau masih berani menggombal seorang yeoja yang telah kau buat terisak ini dan memegang tangan yeoja lain? Aigoo, neun… joooongmal napeun namja yang pernah ku kenal, Cho Kyuhyun-ssi. Hehehe..“ Balas Ji Won sembari menghapus jejak air mata yang tersisa di pipi tirusnya. Sepertinya ia telah mampu mengambil kembali kendali dirinya.

“….” Kyuhyun hanya tertawa sejenak tanpa berkata apapun. Ya, karena ia tau hal itulah yang tepat untuk dilakukannya saat ini.

“Arraseo, Cho Kyuhyun. Ku hargai jika memang keputusan itu yang kau ambil. Ternyata kau begitu mudah melupakan kenangan indah kita selama 6 tahun ini, eoh? Juga… Apakah kau benar – benar tidak mencintaiku lagi? Pasti aku terlihat menjijikan tadi. Aigoo.. Pasti kau membenciku, kan?” lanjut Ji Won yang malu telah terlihat lemah di hadapan namja yang satu ini.

“Anni. Aku tidak pernah mengatakan hal seperti itu Kim Ji Won-ssi.” Balas Kyuhyun masih dengan ekspresi hangatnya. Yaa, Kyuhyun-ssi! Kau tau, betapa sulitnya seorang yeoja akan melepas namja chingunya jika kau memasang ekspresi seperti itu? Apa maksud Kyuhyun, eoh?

“Maksudmu?” tanya Ji Won. Bukan bingung, lebih tepatnya ingin mendengar kebenarannya sendiri dari Kyuhyun. Sepertinya Kyuhyun benar – benar akan mengakhiri hubungan mereka selayaknya laki – laki jantan.

“Anni. Aku tidak akan pernah melupakan kenangan indah kita. Dan aku bukan lelaki murahan yang mudah melupakan cintanya. Apalagi…. kau adalah cinta pertamaku.”

“…..” Ji Won mengerucutkan keningnya tanda heran dengan Kyuhyun. Namun tentu juga terbesit harapan. Yah, walau mungkin harapan itu akan kembali menyakitkannya.

“Geurom.. Bagaimana mungkin aku melupakan hal – hal yang pernah ku lakukan semasa hidupku? Itu akan mungkin, kecuali…. Jika aku terkena amnesia. Aaaah… Atau jangan-jangan… kau sedang mendoakanku untuk amnesia, eoh?” terus Kyuhyun setelah melihat ekspresi bingung Ji Won sembari mencoba membuat lelucon.

“Mwo? Aigoo.. Ya… Neun, jinjja. Kau tau, kau kembali membuka harapan di hatiku. Ternyata begini cara seorang Cho Kyuhyun mempermainkan seorang Kim Ji Won. Satu kesempatan lagi ku berikan padamu Cho Kyuhyun. Dorawa… Tetaplah di sisiku…” balas Ji Won sungguh – sungguh sambil menggunakan gaya aegyonya memanggil Kyuhyun untuk ke sampingnya.

“….” Senyuman Kyuhyun menghilang sekejap terganti dengan pandangan lirihnya.

“Baiklah. Aku akan menghitung mundur. 5……. 4……. 1. Puahahahaha, aku tak tahan! Coba lihat wajahmu Cho Kyuhyun-ssi. Kau… Kau.. Pwaahahahaa. Lucu Sekali.. Pwahahaha.. ” balas Ji Won sembari menahan tawanya. Dan sepertinya dia benar-benar tidak bisa menahan tawanya lagi. Apakah ia benar – benar sedang menertawakan Kyuhyun atau… dirinya?

“Kim Ji Won-ssi…. Gwenchana?” kini seseorang yang sedari tadi terdiam melihat perbincangan (termasuk di dalamnya tangisan dan bentakan) Kyuhyun dan Ji Won, pun berbicara.

“Hahaha.. Aigoo, mian. Aku lupa kalo kau masih ada di sini, Lee Sungmin-ssi.. Hahaha.. Aigoo, jebal ubah ekspresi anehmu itu Kyuhyun-ah.. haha.. kau lucu sekali dengan tapang seperti itu.. hahahaa…” sepertinya Ji Won mulai mengalami ganggung. Tapi, wajah Kyuhyun saat ini benar – benar lucu menurutnya. Sungmin pun hampir tertawa melihat ekspresi Kyuhyun, namun Sungmin tau, ia tidak pantas melakukannya.

“Geuredo.. Aku baik-baik saja Lee Sungmin-ssi. Jongmal gomawo karena sudah mengkhawatirkanku.” Lanjut Ji Won, sembari memegang sebelah pundak Sungmin tulus.

“Mianhae…” balas Sungmin menunduk sembari melepaskan genggaman tangan Kyuhyun yang sedari tadi menggenggam tangannya.

“Nde? Aigoo… Kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu kok Sungmin.” Balas Ji Won benar – benar tulus sembari menurunkan tangannya dari bahu Sungmin.
Daebak! Ini adalah pertama kalinya seorang Kim Ji Won mau memanggil seseorang yang tidak terlalu dekat dengannya tanpa embel-embel ssi. Sepertinya kita perlu memanggil Lee Gyu Won lagi untuk merayakan sesuatu “yang baru pertama kali” Ji Won lakukan sepanjang hidupnya.

Sungmin kembali mendongak memasatikan bahwa apa yang didengarnya barusan tidak salah.

“Sungmin-ah… Aku mau kau berteman denganku. Aku tak perlu persetujuanmu. Nah, berarti sekarang, kau adalah chinguku, Sungmin-ah. Arraseo?”

“Ji Won-ah…” Ya.. Sungmin benar – benar terharu mendengar ungkapan Ji Won yang walaupun terdengar sangat seenaknya (sama seperti kebiasaan yang Kyuhyun lakukan), namun Sungmin tau, bahwa Ji Won benar – benar tulus melakukannya.
Kyuhyun yang melihat hal itu benar – benar speechless. Ya, ia benar – benar tak menyangka bahwa seorang Kim Ji Won yang ia kenal selama 6 tahun ini mampu berubah hanya dalam satu kondisi yang terhitung beberapa menit. Apakah karena benar – benar merasa ia tak memiliki harga diri lagi? Molla. Yang Kyuhyun tau sekarang, ia bangga pernah memiliki seorang Kim Ji Won sebagai mantan kekasihnya.

“Wae? Kenapa kau tersenyum seperti Kyuhyun-ssi?” tanya Ji Won sembari mengalihkan padangannya kepada Kyuhyun.

“Anni. Aku hanya berpikir, ternyata kau melupakan beberapa hal.” Jawab Kyuhyun sembari berpikir dan tertawa sejenak.

“Mwoya?” tanya Ji Won singkat.

“Kau lupa.. Dari 5 hal yang kau sebutkan tadi, kau tidak benar – benar kalah. Karena kau adalah yeoja pertama yang menamparku. Juga kau adalah yeoja pertama yang menjadi awal percintaanku. Dan, kau yeoja pertama yang pernah ku ajak ke rumah dan dekat dengan kedua orang tuaku.” Sambung Kyuhyun.

“Ya! Tanpa kau beritau, aku juga tau.” Jawab Ji Won sok ketus.

“Geunde, sepertinya kau masih kalah, eoh? hahaha” goda Kyuhyun.

“Arra. Lihat saja, aku akan mengejar yang 3nya lagi untuk mengalahkanmu!” balas Ji Won kembali sembari memasang tampang kePDannya lagi.

(hening sejenak) Entahlah.. Kyuhyun masih terus tersenyum begitupun Ji Won. Sungmin pun terdiam. Ia tau, mereka masih saling mencintai. Ia bingung dengan keputusan Kyuhyun. Tapi ia percaya bahwa mereka tau bagaimana harus menyelesaikan masalah mereka dan ia tak perlu mencampuri urusan mereka.

“Sepertinya kalo untuk mengejar 3 langkah agar mengalahkanmu, tidak menarik sekali!” ucap Ji Won memecah suasana hening mereka.

“Maksudmu?” kini Kyuhyun meminta penjelasan.

“Buat aku tertantang untuk terakhir kalinya, Cho Kyuhyun.” Balas Ji Won sambil melayangkan senyumannya. Namun Kyuhyun bisa menangkap nada lirihnya.

“Mwonde?” tanya Kyuhyun menyelidik.

“Aku benar – benar akan melepasmu dan benar – benar akan mendapat kepastian, jika….” Ucap Ji Won menggantung. Sepertinya ia benar – benar mempersiapkan hatinya untuk melanjutkan kalimatnya.

“…..” Kyuhyun terdiam. Sepertinya ia mulai paham ke mana arah pembicaraan Ji Won. Kyuhyun berharap bukan itu yang akan diucapkan Ji Won.

“Sungmin-ah…” pandangan Ji Won berubah ke arah Sungmin sembari memegang kedua tangannya.

“Wae Ji Won-ah?” tanya Sungmin.

“Kau punya namja chingu?” terus Ji Won.

“Nde?” Sungmin kaget dengan pertanyaan Ji Won.

“Aigoo.. Jangan jawab dengan pertanyaan lagi.” Ji Won mulai ketus. Sepertinya mereka sudah mulai dekat.

“N-nde. Aku tidak punya. Geunde… Aku punya seseorang yang ku sukai…” balas Sungmin sambil menunduk.

“Assa! Berarti kau belum pernah… ciumankan?” Ji Won melayangkan seringainya.

“Aigoo.. Molla!” balas  Sugmin ketus. Ya, siapa yang tak marah diberi pertanyaan begitu? Bahkan pertemenan mereka baru terhitung beberapa menit lalu.

“Kau sama menjengkelkannya dengan Kyuhyun.” Batin Sungmin.

“Marah berarti benar!” balas Ji Won penuh kemenangan.

“Wae? Apakah ciuman begitu penting? Untuk apa mendapat ciuman kalo ternyata disungguh-sungguh?” tanya Sungmin ketus.

“Ige mwonde… Sepertinya ciuman tidak begitu penting bagimu Lee Sungmin-ssi?” balas Ji Won menyelidik sembar memasang senyuman menggodanya pada Sungmin.

“Nde. Karena yang terpenting adalah cintanya yang tulus.” Balas Sungmin sembari memasang senyum manisnya kepada Ji Won untuk memastikan.

“Aigoo.. Otteokae Kyuhyun-ah? Ini tidak begitu mengasyikkan sekarang.” Ucap Ji Won sembari memasang tampang cemberutnya. Sepertinya mereka tengah menyembunyikan sesuatu. Tepatnya Kyuhyun tengah menyembunyikan sesuatu.

“Ji Won-ah… Andwe..” balas Kyuhyun datar. Namun di telinga Ji Won, seperti nada memohon. Ia tau bahwa Kyuhyun tingkat intelegency Kyuhyun cukup tinggi sehingga bisa mengetahui apa yang akan dilakukannya.

“Arraseo. Aku akan meneruskan kalimatku yang tadi. Tak apakan Sungmin?” tanya Ji Won sambil mengeluarkan seringai andalannya kepada Kyuhyun. Sepertinya Ji Won tak menghiraukan ucapan memohon Ji Won barusan.

“Nde. Geunde.. Kenapa menanyakan persetujuanku?” tanya Sungmin heran.

“Geurom... Karena aku ingin melihat Kyuhyun menciummu…. ” gantung Ji Won lembut dan perlahan namun tetap dapat didengar mereka berdua.

“Karena hanya dengan itu bisa membuatku melepaskanmu Kyuhyun..” sambung Ji Won sembari menatap Kyuhyun dengan seringai andalannya.

“….” Tamatlah.. Benarkan? Ini yang Kyuhyun takutkan. Kini Ji Won mengeluarkan kartu asnya.

“Kau tidak keberatankan Sungmin-ah?” tanya Ji Won sembari melayangkan aksi cemberutnya.

“Cukup. Ji Won.” Akhirnya Kyuhyun berucap.

“Wae? Kau takut, eoh?”

“Ahh… Apakah kau masih memegang teguh janji setiamu itu, eoh? Hahahahaa” lanjut  Ji Won.

“Janji setia?” tanya Sungmin. Ia bingung apa dengan apa yang Ji Won katakan.

“Baiklah.. Karena sekarang kau adalah temanku,aku akan mengatakannya padamu, Sungmin-ssi. Kyuhyun adalah namja yang…” ucap Ji Won terhenti karena melihat aksi Kyuhyun.

    ~~ ChUuUu ~~     (Kyuhyunpun mencium Sungmin)

Ji Won terperangah dan sepertinya tak nafsu lagi untuk melanjutkan kalimatnya. Ji Won benar – benar tak percaya. Awalnya dia ingin menjerat Kyuhyun, tapi sayang.. Ternyata Kyuhyun bukan Kyuhyun yang dulu lagi.

“Bagaimana? Kau puas?” tanya Kyuhyun datar, usai melakukan aksinya pada Sungmin. Sungmin hanya mampu memelotokan matanya shock karena perlakuan Kyuhyun.

“….” Ji Won hanya mampu mengangguk. Ia terlalu shock, sama seperti Sungmin.

“4 lagi, eoh?” tanya Kyuhyun kembali ke topik awal.

“Arraseo. Lihat saja nanti Kyuhyun. Aku akan mengalahkanmu.” Sambung Ji Won yang kini benar – benar rela melepaskan Kyuhyun sembari melayangkan senyumannya yang benar – benar tulus.

“Anni. Aku baru sadar.. Ternyata aku menyesal melepaskanmu. Tetapi aku adalah namja yang berintegritas. Jadi, kau perlu melakukan 3 langkah saja Kim Ji Won. Arraseo?” sambung Kyuhyun.

“Kau mengasihaniku?” tanya Ji Won menyelidik.

“Anniragu. Aku tulus mengatakannya.” Jawab Kyuhyun sembari melayangkan senyumannya.

“Okay. 3 more.” balas Ji Won sembari memasang senyum bahagianya.

“Gomapta Kim Ji Won. Thank you so much for our 6 years….” Ucap Kyuhyun tulus. Ya, dia benar – benar berterima kasih. Mungkin aneh cara – cara yang mereka lakukan. Namun, begitulah cara mereka menyelesaikan masalah sebagai orang – orang yang memiliki watak elegan seperti mereka.

“Nde. Naedo. Really thankful for you, Mr. Cho..”

“Nan… Kalkke. Annyeong, Sungmin-ssi.. Annyeong, Kyuhyun-ssi.” Sambung Ji Won sembari menunduk hormat lalu keluar dari kantor Kyuhyun dengan wajah dan hati yang legah. Tidak, dia belum bisa melupakan Kyuhyun. Namun, ia sudah memiliki pegangan yang cukup kuat sehingga tak bisa lagi ia langgar.

Ya… Kim Ji Won benar – benar menyerah kepada Cho Kyuhyun…


WILL BE CONTINUING…


--------___________--------___________--------___________


Jangan lupa RCLnya ne ;) (y)

Yang terakhir seperti biasa :
Don’t porget => As Inspiration Yes, As Plagiator Andwe!
Gamsha~ Once again, God Blessing Us :)

No comments:

Post a Comment